All indonesian final untuk dua kategori!!! Yahud
Amiiin
All indonesian final untuk dua kategori!!! Yahud
Amiiin
Kevin/Gideon out... Kevin keliatan lebih kalem yak..?
Level: Nubie
Type: Recreational and still improving
Sayang sekarang ini grafiknya udah menurun.
Semua lawan udah paham cara meredam permainan drive dan cegatan Gideon/Kevin.
Kalau power Gideon rasanya udah cukup maksimal, yg masih bisa ditingkatkan adalah power Kevin.
Tapi harus diperhatikan bahwa Kevin ini emang tipe otot halus yg lebih presisi tapi kurang power, kalau salah paksa bisa jadi cedera.
Nubie takut liat 2 pemain kita cedera parah di Sea Games.
Ntah faktor sial atau ada yg salah di latihan fisiknya.
Semoga aja para pelatih bisa memecahkan masalah performa Gideon/Kevin, baik dengan strategi yg lain atau cara latihan yg berbeda
XD-SF #2017BWC :
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (3) [INA] vs Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah (10) [HKG]
21-16 21-13
MD-SF #2017BWC :
Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro [INA] vs Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (4) [JPN]
21-12 21-15
FINAL-WD: Chen Qingchen/Jia Yifan [CHN][4] vs [9][JPN] Yuki Fukushima/Sayaka Hirota
21-18 17-21 21-15
Gile poin terakhir game 2 antara Okuhara vs Sindhu.
Wajib masuk play of the day
XD-Final #2017BWC :
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (3) [INA] vs Zheng Siwei/Chen Qingchen (1) [CHN]
15-21 21-16 21-15
Strategi Richard jitu bener.
Bola drive udah diantisipasi lawan, diganti bola placing, lawan malah bingung.
Lily gila bener, udah cedera aja masih juara
Sumber: http://www.badmintonindonesia.org/ap...ail.aspx?/6385
(World Championships 2017) Tontowi/Liliyana Sabet Gelar Juara Dunia 2017
(Jakarta, 28/8/2017)
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menyabet gelar juara di ajang BWF World Championships 2017. Titel juara dunia diraih Tontowi/Liliyana usai menekuk pasangan rangking satu dunia, Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok), dengan skor 15-21, 21-16, 21-15.
“Kami bersyukur bisa juara dunia lagi, semua ini kami persembahkan untuk Indonesia. Bagi saya pribadi, motivasi terbesar saya adalah anak dan keluarga saya. Suatu hari nanti saya ingin anak saya bangga mengetahui kalau ayahnya pernah membela Indonesia,” kata Tontowi usai pertandingan.
Perjuangan Tontowi/Liliyana memang luar biasa. Kematangan dan ketenangan sebagai pasangan kelas dunia ditunjukkan Tontowi/Liliyana di pertandingan ini. Kekalahan yang mereka alami di game pertama tak mempengaruhi performa di game kedua.
Justru Zheng/Chen yang kewalahan, mereka mengungkapkan bahwa pergerakan Tontowi/Liliyana menjadi begitu cepat di game kedua dan ketiga.
Di game ketiga, Tontowi/Liliyana semakin menekan Zheng/Chen dan unggul 11-1 di interval game. Zheng/Chen semakin frustrasi dan berusaha mencari jalan keluar untuk menghadang perlawanan Tontowi/Liliyana. Namun lagi-lagi Tontowi/Liliyana tak dapat dihentikan, mereka betul-betul memegang kendali.
Ini adalah gelar juara dunia kedua bagi Tontowi, sebelumnya ia dan Liliyana juga menduduki tahta juara dunia di Guangzhou, Tiongkok, pada tahun 2013. Sedangkan bagi Liliyana, gelar ini merupakan gelar keempat. Dua gelar sebelumnya diraih Liliyana pada tahun 2005 dan 2007 bersama Nova Widianto.
“Kami tidak mau memikirkan soal memenangkan gelar juara dunia lagi. Kami hanya bermain, mengikuti strategi dari pelatih, walaupun di awal permainan kami sempat goyang,” kata Liliyana usai pertandingan.
“Kami merasa bermain seperti biasa, cuma kelebihannya, kami punya rasa percaya diri yang lebih besar karena kami sudah memenangkan medali emas olimpiade. Kami memanfaatkan pengalaman kami, lawan lebih muda, tetapi kami bermain lebih tenang,” jelas Liliyana yang bersama Tontowi meraih medali emas ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tontowi/Liliyana juga mempersembahkan gelar ini untuk kado hari kemerdekaan RI ke 72 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus lalu.
“Tahun lalu, kami memberikan medali emas olimpiade sebagai kado terindah untuk Indonesia tepat di tanggal 17 Agustus. Tahun ini walaupun tidak pas di tanggal 17, tetapi bulannya masih bulan Agustus. Jadi gelar juara dunia ini kami persembahkan untuk kado kemerdekaan Indonesia,” ujar Liliyana.
Dalam kejuaraan dunia kali ini, Indonesia juga meraih medali perak lewat pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro. Di laga final, Ahsan/Rian dikalahkan unggulan delapan asal Tiongkok, Zhang Nan/Liu Cheng, dengan skor 10-21, 17-21.
Hasil lengkap babak final BWF World Championships 2017 dapat dilihat di sini. (*)
Sumber: https://www.pbdjarum.org/berita/dilu...ejuaraan-dunia
Ini Cerita Michelle Saat Final Kejuaraan Dunia
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menjadi juara dunia untuk kedua kalinya di Glasgow, Skotlandia. Mereka kembali sukses mengatasi wakil Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen di partai puncak yang digelar pada Senin (28/8) dini hari waktu Indonesia dengan 15-21, 21-16 dan 21-15.
Michelle Ahmad, istri dari Tontowi pun tak melewatkan moment ini. “Alhamdulillah bisa juara lagi, saya nonton sendirian di kamar sambil jaga Danish tidur. Tadinya Danish sempat tungguin papanya, tapi dia ngga kuat dan jam 11 dia tidur, kalau orang-orang rumah yang lain pada nobar di ruangan lain rame-rame," ujar Michelle kepada pbdjarum.org.
“Game pertama pas kalah ya biasa saja, karena memang tidak pernah punya harapan berlebihan. Jadi kalah atau menang tidak terlalu dipikirkan, yang penting lihat suami mainnya enjoy itu saja sudah bikin lega. Untuk hasil terserah yang di atas. Dan syukur semua ekspektasi, apapun hasilnya, Cuma ingin lihat dia perform dengan baik di lapangan,” tambahnya.
Baca juga: [BWF World Championships 2017] Owi/Butet Persembahkan Gelar Juara
Jelang final Kejuaraan Dunia kali ini, Michelle mengaku tak ada permintaan aneh dari Tontowi seperti tahun lalu jelang Olimpiade. Di mana tahun lalu, atlet yang akrab disapa Owi itu minta ditemani sang istri via telpon di malam jelang final Olimpiade.
“Kali ini saya pun santai, tidak mau berpikir menang. Untuk ke final saja sebenernya nggak kepikiran, tetapi malah semakin dikasih terus rejeki untuk ke final. Ngga ada target apapun setelah Olimpiade, dan semua pertandingan pun dijalani lebih enjoy, termasuk kita yang nonton. Kali ini sebelum ke final dia cuma bilang, sehari lagi papa pulang tolong dijemput, mau langsung ajak Danish main-main dan jalan-jalan,” cerita Michelle.
“Kangen anak, anaknya juga kangen papanya. Mereka kalo video call ya ngomongin itu, nanti kalau papa pulang mereka mau ini itu,” pungkas Michelle.
Danish Arsenio Ahmad adalah anak pertama dari Owi dan Michelle. Di JCC bulan Juni lalu, Owi membawa Danish untuk naik podium. Ia pun mengaku bahwa keluarga menjadi motivasi terbesarnya untuk terus berprestasi. (RI)
Baca juga: [SEA Games 2017] Fajar/Rian Rebut Tiket Semifinal
ternyata menang toh? saya tidur pas akhir babak pertama final XD.... senin kerjaaaa....
Jangan minton, minton itu berat, kulineran aja yuk
Selamat untuk XD kita,,,
Salut dengan kemenangan Okuhara, PV Sindu juga bagus, tp sepertinya Okuhara unggul di fisik. Keduanya habis2an dan ga gampang nyerah
Semangat yang mesti ditiru WS kita,,
Level: Nubie
Type: Recreational and still improving
Sayang final MS antiklimaks, kurang seru LD under perform
Rekap hasil 2017 BWF World Champ
3 Lining
1 Yonex
1 Mizuno
Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - Regulasi Umum dan Etiket dalam Berforum di FTB.
Regulasi Perdagangan Jual Beli - Tata Aturan Khusus Perdagangan Jual Beli di FTB.
Kritik & Saran untuk Mod/Admin - Saluran Aspirasi Member untuk Mengembangkan FTB ke arah yang lebih BAIK.
Laporkan Posting Bermasalah !! - Jangan terpancing emosi, biarkan Mod & Admin yang menyelesaikan.