Ikutan yah :)
Poin penting menurut nubie:
1. Djarum Indonesia Open berganti jadi BCA Indonesia Open. Tekanan dari BWF, tapi harusnya bisa juga dijelaskan kalau itu nama klub tepokbulu atau yayasan, bukan produk tembakau.
2. Kesuksesan klub Djarum yang terlalu mendominasi. Ini mah emang hasil kerja keras jadi sebenernya tidak boleh ada yang ngiri.
3. Campur tangan pihak di luar olahraga, baik dari dana luar negeri maupun pihak KPAI. Kasihan juga kalau KPAI terlalu jelas ‘menghancurkan’ PB Djarum tapi diam saja saat banyak anak Indonesia yang di ekspoitasi.
4. Industri olahraga Indonesia yang masih sangat lemah. Industri olah raga kita masih sangat spesifik ke satu cabang. Maksudnya perusahaan yang ngurusin tepokbulu yah mereka yang berkecimpung di pertepokbuluan, kalau mereka yang ngurusin sepakbola yah mereka2 yang saban hari ngurusin sepakbola. Belum ada perusahaan yang profesional mengelola klub sebagai entitas ekonomi. Bayangkan kalau klub tepokbulu atau sepakbola itu adalah sebuah perusahaan yang harus memiliki pemasukan sendiri untuk bisa beroperasi tanpa ada donatur dari yayasan atau pribadi. Memang susah tapi bukan hal yang mustahil. Jadi akan ada perusahaan spesial yang khusus jadi EO buat bebrapa/semua cabor, atau spesial buat jadi seksi kreatif untuk acara/turnamen, atau manager/perusahaan spesial yang ngurusin atlet, atau perusahaan properti yang bikin stadion yang memadai buat tepokbulu, basket, tenis dll.
Dari sini nantinya cabor tersebut bisa berkembang di Indonesia, regional bahkan dunia. Kembali lagi saya angkat besarnya hadiah tepokbulu vs tenis lapangan.
Bayangkan kalau Ginting atau Minions kalo ikut turnamen bakalan punya tukang senar sendiri (
https://www.youtube.com/watch?v=4sRSqSupzyM)
Dari poin poin diatas nubie boleh bilang ini adalah buah simalakama buat pertepokbuluan Indonesia.
Nubie harus apresiasi ke Djarum yang sudah berhasil menelurkan puluhan juara yang bisa mengibarkan sang saka merah putih di negara lain.
Tapi nubie ga bisa membela Djarum karena memang uang yang dipakai PB Djarum/Yayasan Djarum kemungkinan asalnya dari tembakau.
Apalagi kekerasan KPAI sudah ditandingi dengan tingkat kekerasan yg sama dari PB Djarum.
Nubie hanya berharap ada pihak penengah yang hadir dan mendamaikan, misalnya dengan tegas mengatakan bahwa KPAI salah mengatakan PB Djarum mengeksploitasi anak dan mewajibkan KPAI untuk minta maaf secara terbuka, dan juga meminta PB Djarum untuk selalu memasang iklan anti rokok di setiap audisi.
Semoga tepokbulu Indonesia akan tetap terus berkembang dan kembali mendominasi di dunia