BISMILLAH

Dear, Tepokers,
Ane ingin share soal kendala pembinaan atlet bulutangkis di kota ane (Pasuruan). Sebetulnya yang akan ane kemukakan ini bukan kendala sih, tapi lebih menuju pada permintaan saran atau mencari solusi tentang pembinaan atlet bulutangkis.

Pada tahun 70-an hingga awal tahun 90-an, Kota Pasuruan beberapa kali pernah menelurkan atlet bulutangkis yang kemudian menjadi penghuni Pelatnas, dan beberapa diantaranya sempat mengharumkan nama Indonesia di kancah perbulutangkisan dunia. Diantara mereka adalah:
- MINARNI
- MARIA FRANSISCA (TJAN SO GWAN)
- TAUFIQ AKBAR HIDAYAT (Sekarang Pelatih Jaya Raya Jakarta)
- Serta beberapa yang sempat menghuni Pelatnas.

Namun belakangan ini, Kota Pasuruan "BERHENTI BERTELUR" dan bahkan sangat sulit untuk berbicara di tingkat regional Jawa Timur.
Sempat muncul harapan pada atlet atlet Level Usia Dini dan Level Anak yang menampakkan bakat dan sedikit banyak bisa berbicara di tingkat regional Jawa Timur, walaupun belum mampu menghasilkan prestasi. Setidaknya, mereka mampu bersaing dan memberikan perlawanan kepada atlet atlet kota lain, seperti Sidoarjo, Surabaya, Malang, dll.

Masalah muncul setelah mereka menginjak pada Level Remaja. Bakat yang mereka tampilkan pada Level Usia Dini dan Anak seakan menjadi sirna sehingga mereka dengan begitu mudahnya "terbantai" dalam setiap kejuaraan yang mereka ikuti.

Apakah hal ini juga terjadi di kota para tepokers yang lain?
Adakah yang bisa berbagi solusi untuk masalah ini?

FYI
Salah satu member FTB dari Pasuruan dengan Nick : IDUL adalah anggota pengurus Pengkot PBSI Kota Pasuruan yang kebetulan membidangi Pembinaan dan Prestasi.
Bahkan Ketua dan Wakil Ketua Pegkot PBSI Kota Pasuruan juga member di forum ini.
Ketua Pengkot PBSI Kota Pasuruan dengan Nick : SLIPER
Wakil Ketua Pengkot PBSI Kota Pasuruan dengan Nick : Simon Kunti
Barangkali thread ini bisa jadi bahan masukan buat mereka.
Kalau ane ada di Bidang Turnamen dan Perwasitan.

SILAHKAN MASUKANNYA, PARA SUHU.