Adakah yg ingat saat kang Opik ditawari uang untuk mengalah saat lawan LCW. Ada pula sanksi dari BWF ke Agripina awal tahun 2021. Itulah bukti adanya judi di olahraga bulutangkis.

Di semi final piala Thomas tiba tiba SYQ mundur saat sudah 99,99% kalah dari Momota, saat match poin 22-20, 20-5. Sungguh sangat aneh karena SYQ masih bisa berdiri, jalan bahkan di poin terakhir masih mampu untuk smash melompat.

Tapi tiba tiba menghampiri wasit dan melakukan retired. Sayangnya wasit tidak berpengalaman. Begitu pula dengan referee memperbolehkan pemain retired di match poin saat jelas jelas masih mampu bermain.

Itulah kejadian di lapangan. Mari kita bahas apa efeknya di dunia judi.

Di dunia perjudian bulutangkis, ada aturan kalau ada pemain retired maka semua yg dipasang akan dibatalkan.

Bayangkan kalau ada mafia yg berusaha keras mendekati Momota untuk ?kalah? tapi ternyata ditolak Momota sama seperti yang dulu dilakukan kang Opik. Padahal sudah terlanjur memasang sekian dollar untuk kemenangan SYQ.

Satu satunya cara untuk mendapatkan kemenangan atas apa yg dipasang adalah mendekati SYQ dan menjanjikan ?bonus? untuk kemenangan melawan Momota.

Alas, ternyata Momota bermain berani walau sempat tertinggal 19-20. Akhirnya menang 22-20 di game pertama. Artinya pada posisi game pertama, yang ?masang? SYQ udah kehilangan 50% dari yg dipasang.

Saat game kedua dimulai, Kento langsung melaju dan meraih angka demi angka. Saat game kedua di point 20-5 alias match point, artinya yg masang SYQ udah kehilangan 99,99% dari yg dipasang. Tapi dengan meminta retired, maka uang yg dipasang akan kembali dengan aman.

Inilah yg perlu dipahami dengan benar oleh wasit dan juga referee. Ini indikasi yg sangat nyata adanya ?match fixing?.

Dengan tegas, wasit sudah seharusnya memaksa SYQ untuk melanjutkan permainan. Kalau SYQ tetap menolak, wasit bisa memanggil referee dan memberitahukan bahwa pemain menolak untuk bermain. Dengan informasi ini referee mempunyai 2 pilihan.

Pertama: memaksa pemain untuk terus melanjutkan permainan.
Kedua: memerintahkan wasit untuk memberikan fault kepada SYQ sehingga match tersebut lengkap dan kemenangan Momota diraih secara ?normal?.

Bayangkan jika benar dugaan ini terjadi, dan wasit memfault SYQ dan angka menjadi 21-5. Yg masang SYQ akan kehilangan uangnya.

Saya yakin banyak rekan rekan yg paham akan indikasi match fixing ini. Harusnya pihak Jepang dan juga para peserta di piala Thomas sudah seharusnya melayangkan surat resmi ke BWF meminta penjelasan kasus ini. Jangan diam saja karena ini akan mencoreng olahraga kita.

Momota pernah kena hukuman berat saat menemani Tago mendatangi rumah judi ilegal. Apa tindakan yg pantas untuk indikasi judi seperti ini?

Nubie hanya bisa berharap dan menyarankan agar kasus ini diselidiki dan melibatkan polisi Denmark dan Eropa.