Results 1 to 20 of 74

Thread: Taufik Hidayat Dipuja di Cina

Hybrid View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    Join Date
    Nov 2009
    Location
    Polluted city no 3
    Posts
    2,070

    Default

    Hot topik yah wkwkwkwkwk
    1. TSF pulang karena permohonan WNI nya terkatung2 dan ditolak oleh pemerintah sebagai alasan utama dan keamanan (kerusuhan 98) sebagai trigger terakhir yg membuat dia mengambil keputusan itu. Dari sejak era orde lama, orde baru sampe sekarang orde reformasi (katanya) sikap dan perilaku pemerintah terhadap orang2 yg berjasa terhadap negara ini ngga pernah berubah....ngga perduli seorang pahlawan perang 45, atlet juara dunia, ilmuwan2 bahkan sampe anak2 juara olimpiade fisika dan matematika dunia....sad but true, kita tidak berbicara ttg SARA karena perlakuan ini dirasakan oleh seluruh orang2 yg berprestasi tanpa mandang SARA okay :)

    2. TH terlepas dari merasa dicaci saat kalah atau dipuja saat menang harus menyadari bahwa seorang public figure akan selalu menjadi sorotan semacam itu, ini berlaku di belahan dunia manapun...dia dipuji2 di China karena dia bukan atlet dari negara itu...Schumacher, Tiger woods, Tyson, Del piero, banyak atlet dari segala macam olahraga akan mengalami hal yg sama...dipuja saat juara dan dicaci saat kalah. Itu adalah jalan hidup seorang atlet so ga perlu banyak mengeluh sebenernya cukup buktikan dengan prestasi seperti Peter Gade atau Hendrawan yg diujung usia produktifnya masih mampu berbicara di kejuaraan2 yg diikuti. TH adalah fenomenal sama seperti Maradona atau Valentino Rossi dsb dsb dimana selalu ada 2 sisi sikap orang terhadap mereka, sebel setengah mati atau mendewakan setengah mati juga wkwkwkwkw

    3. Bibit....ini dilema, dengan jumlah penduduk lebih 200 juta masa iya ga ada segelintir manusia yg berbakat di bidang olahraga tertentu, sama seperti sepakbola...nyari 23 orang buat timnas aja susah banget sampe2 naturalisasi pemain asing segala, jadi bukan karena ga ada bibit tapi bibit yg ada ga mau memilih jalan itu karena masa depan yg ga jelas (kalo ga mau dibilang suram) Bayangkan seorang juara dunia tinju hanya jadi security diskotik kelas bawah di lokasari dan terjerumus perdagangan narkoba untuk mencari nafkah sementara anggota wakil rakyat dan pemerintah menikmati kemewahan dan keberlimpahan yg terus dinikmati bahkan setelah mereka udah ga duduk disitu lagi.

    4. Dana....sapa bilang negara kita miskin dan ga cukup dana buat membangun masyarakatnya? buat gedung 1,1 trilyun aja gampang koq...alokasi dananya saja yg ga jelas, kalo diaudit oleh badan audit internasional akan jelas terlihat kacaunya aliran dana selama ini....jadi bukan dananya ga ada tapi dananya ga mau disalurkan kesitu, lebih baik buat kepentingan2 lain yg lebih bisa menguntungkan mereka sendiri.

    Terlalu banyak yg harus dibenahi, mungkin ga cukup 10 tahun buat mengembalikan apa yg udah hilang....tapi kalo ga dimulai dari sekarang ya kita tinggal lihat aja setelah TH pensiun nama Indonesia akan hilang dari persaingan MS....maaf buat fans SDK atau Simon atau lainnya tapi menurut gw kelas mereka masih di bawah TH..... mereka bisa masuk 5 besar tapi ga akan pernah menjadi no 1 seperti TH, LD atau LCW, walaupun gw sungguh2 berharap akan ada fenomenal lain yg bisa muncul tapi kayanya sekarang berat deh

    lanjoott

    Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - mari turut serta menjaga agar FTB menjadi tempat diskusi yang nyaman.
    Thread kritik & saran khusus untuk mod/admin - postingan diluar thread ini akan dihapus.
    Thread laporan post bermasalah
    - jangan terpancing emosi, biarkan mod & admin yang menyelesaikan.

    TEPOKBULU.COM ! ®

  2. #2

    Default

    Quote Originally Posted by issarakaya View Post
    tapi kalo ga dimulai dari sekarang ya kita tinggal lihat aja setelah TH pensiun nama Indonesia akan hilang dari persaingan MS....
    ini yang paling menyedihkan

  3. #3
    Join Date
    Jan 2010
    Location
    surabaya
    Posts
    2,084

    Default

    Pemain titisan kayak TH, Lin Dan di badminton, Jordan di basket, Maradona, Messi, Zidane di sepakbola, cuman muncul 10-20 tahun sekali. Untuk jadi besar dan dikagumi banyak orang tidak cukup hanya dgn bakat, tp keunikan tersendiri yg tdk dipunyai atlit2 lain di cabang olahraga yg sama.

    Kalo komentator2 bilang, a gifted player....

    jadi, ya diliat aja apa bakal ada the next TH di masa2 yg akan datang. Sy yakin pasti ada. Yg jelas jgn berharap sama Hayom, payah banget soalnya, gaya main udah kayak TH tapi mental tempe banget, hehehe

    *nyambung ga sih komen sy ini

  4. #4

    Default

    Begitulah suporter Indonesia. Mencaci maki jika atlitnya kalah. Coba dong di support agar mengembalikan kepercayaan dirinya lagi. Ayo kita bisa!

  5. #5
    Join Date
    Jan 2013
    Location
    sulsel
    Posts
    12,467

    Default

    Quote Originally Posted by taufikhidayat View Post
    Begitulah suporter Indonesia. Mencaci maki jika atlitnya kalah. Coba dong di support agar mengembalikan kepercayaan dirinya lagi. Ayo kita bisa!
    maaf suhu, suhu kan upik ya? asli bukan kw?

  6. #6
    Join Date
    Jan 2015
    Location
    Binjai - Sumatera Utara
    Posts
    433

    Default

    Quote Originally Posted by amri_acen View Post
    maaf suhu, suhu kan upik ya? asli bukan kw?
    iyakan aja suhu....ini suhu amri, keponakannya JK...jgn brani macam" ama keponakan RI 2
    ampon... just kidding suam
    _________________
    post terus(ane)...demi mengejar minimum posting

  7. #7
    Join Date
    Jan 2013
    Location
    sulsel
    Posts
    12,467

    Default

    Quote Originally Posted by budhi.warsa View Post
    iyakan aja suhu....ini suhu amri, keponakannya JK...jgn brani macam" ama keponakan RI 2
    ampon... just kidding suam
    _________________
    post terus(ane)...demi mengejar minimum posting
    mksh doanya suhu,moga aja jadi kenyataan

  8. #8
    Join Date
    Jun 2014
    Location
    Semarang
    Posts
    1,351

    Default

    Quote Originally Posted by taufikhidayat View Post
    Begitulah suporter Indonesia. Mencaci maki jika atlitnya kalah. Coba dong di support agar mengembalikan kepercayaan dirinya lagi. Ayo kita bisa!
    Suporter Indonesia memang harus bnyk belajar menghargai ya suhu..tp utk supporter bulutangkis kita mungkin supporter yg baik n bagus saat menyemangati atlit pemain2 tepok bulu Indonesia

    Quote Originally Posted by amri_acen View Post
    maaf suhu, suhu kan upik ya? asli bukan kw?
    Eh...
    Serius nih suam beliau upik beneran yaa...

  9. #9

    Default

    Quote Originally Posted by issarakaya View Post
    Hot topik yah wkwkwkwkwk
    1. TSF pulang karena permohonan WNI nya terkatung2 dan ditolak oleh pemerintah sebagai alasan utama dan keamanan (kerusuhan 98) sebagai trigger terakhir yg membuat dia mengambil keputusan itu. Dari sejak era orde lama, orde baru sampe sekarang orde reformasi (katanya) sikap dan perilaku pemerintah terhadap orang2 yg berjasa terhadap negara ini ngga pernah berubah....ngga perduli seorang pahlawan perang 45, atlet juara dunia, ilmuwan2 bahkan sampe anak2 juara olimpiade fisika dan matematika dunia....sad but true, kita tidak berbicara ttg SARA karena perlakuan ini dirasakan oleh seluruh orang2 yg berprestasi tanpa mandang SARA okay :)
    Yup,saya setuju dengan bung Issa,kalau ini perlakuan ini sama sekali bukan hanya karena isu SARA.

    Bisa dibilang sosok TSF adalah coach terbaik yg pernah dimiliki dunia badminton.Ga tau di tangannya seseorang yg nearly 70 years old ini dah melahirkan berapa banyak pemain legendaris INA maupun CHN.

    Alan memang dikenal dekat dengan pelatih kelahiran Teluk Betung, Lampung, 13 Maret 1942. Perkenalan terjadi saat Tong melatih di Indonesia pada 1987 hingga 1998. "Bayangkan, pada usia setua itu, ia masih diberi kesempatan duduk mendampingi pemainnya. Padahal setahu saya, ia memiliki masalah dengan jantungnya, serta memang sejak muda hidup dengan satu ginjal," katanya.

    Peraih medali emas olimpiade ini memang merupakan salah satu anak didik Tong sejak muncul akhir 1980-an. Menurutnya, Tong sebagai pelatih menanamkan disiplin tinggi buat anak didiknya. "Kalau latihan pukul delapan, dia sudah di lapangan pukul 07.30. Kami terlambat satu menit saja akan disuruh pulang," ungkapnya.

    Ia juga memuji Tong yang memiliki metode latihan yang unik dan tidak pernah sama untuk setiap pemain. "Saya dengan pemain lain, seperti Ardy, diberikan metode latihan yang berbeda. Namun, setiap memberikan teknik latihan, Om Tong selalu bilang, latihan yang dijalankan itu akan memberi hasil tiga bulan kemudian. Dan ini terbukti," ungkapnya.

    "Om Tong memang cerita tentang kesulitan dia memperoleh izin naturalisasi. Dia telah mengajukan selama lebih dari sepuluh tahun dengan biaya sendiri hingga habis lebih dari Rp 50 juta-an," kata Alan. "Awalnya dia telah mendapatkan KIMS (kartu izin menetap sementara) yang diperpanjang dengan menerima KIM (kartu izin menetap), tetapi ketika saatnya mendapatkan surat bukti WNI, dia malah diminta mengurus ulang proses mendapatkan KIMS," katanya.

    Alan ingat bagaimana reaksi Tong Sin Fu saat permintaannya mendapatkan surat bukti WNI gagal. "Waktu itu kami masih latihan hingga pukul 10 malam. Om Tong bilang saya mau ke imigrasi sebentar," katanya. "Pukul 11 malam, dia pulang dengan menendang pintu ruang latihan sampai kami semua berhenti berlatih. Om Tong cuma teriak, 'kurang ajar... gue disuruh ngulang prosesnya!'" kenang Alan.

    Alan tidak tahu apakah dalam proses mendapatkan surat WNI tersebut Tong mendapat bantuan dari pengurus PB PBSI atau pejabat berwenang lainnya. "Beberapa hari setelah kejadian itu, dia bilang memutuskan akan kembali ke China," katanya. "'Lan, apa sih yang kurang saya lakukan buat negeri ini? Saya sudah membawa gelar juara, juga dapat penghargaan dari Presiden. Tapi semua itu tidak ada gunanya'," ucap Alan mengulangi perkataan Tong.

    Saat itu, Alan, karena masih menjadi pemain, meminta Tong mempertimbangkan keputusannya itu. Namun, pelatih yang pernah melahirkan nama-nama besar di China, seperti Lin Ying/Wu Dixi dan Li Lingwei ini mengatakan, "Gue di sini warga negara asing. Kalau mati di sini, istri dan anak gue makan apa?"

    Tong memang menikah dengan seorang wanita dari China daratan pada usia cukup lanjut dan memiliki putra yang seingat Alan baru berusia enam tahun. "Mungkin setelah menghubungi koleganya di China, ia mendapat kepastian tentang masa depannya di sana," ucap Alan.

    Juni 1998, Tong akhirnya kembali ke China dengan membawa keluarga. Ia diantarkan oleh para mantan anak asuhnya, antara lain Alan Budi Kusuma, Candra Wijaya, Hariyanto Arbi, dan Hendrawan sampai ke bandara Soekarno-Hatta.

    Menurut Alan, setelah pindah, Tong ditarik sebagai pelatih tingkat provinsi kemudian timnas oleh pelatih kepala, Li Yongbo. Sebagai pelatih timnas, Tong Sin Fu atau Tang Hsien Hu mendapat jaminan, seperti rumah, kendaraan, dan jaminan hidup hingga seumur hidup anaknya. Ya, seumur hidup anaknya!


    Ini kronologis jelas sesuai dgn wawancara kompas dengan Alan Budi Kusuma.Saya ga bermaksud sara,anggaplah beliau bukan seorang yg pantas diSARAkan,tetapi sebagai seorang pribadi,namun disia2kan.Bukan bermaksud tuk selalu mengungkit2 masa lalu,namun menyampaikan sudut berita yg lebih jelas.

    Tuk yg di bagian juara tinju dunia,Bung Issa,serius lo?Jaga parkiran diskotik di daerah mabes?Dah pernah ketemu langsung?Namanya siapa?
    Gw cuma pernah denger salah satu pemaen lama badminton kita,cewe, yg lumayan tersohor,sekarang cuma kerja di apotik kecil.Lupa namanya.
    Last edited by smichz; 18 Apr 2011 at 12:03.

  10. #10
    Join Date
    Sep 2010
    Location
    BSD City
    Posts
    503

    Default

    Quote Originally Posted by smichz View Post
    Tuk yg di bagian juara tinju dunia,Bung Issa,serius lo?Jaga parkiran diskotik di daerah mabes?Dah pernah ketemu langsung?Namanya siapa?
    Gw cuma pernah denger salah satu pemaen lama badminton kita,cewe, yg lumayan tersohor,sekarang cuma kerja di apotik kecil.Lupa namanya.
    petinju itu bernama Ellyas Pical, juara duni tinju yg kita miliki di era th 80an

  11. #11

    Default

    Quote Originally Posted by seizetheday2610 View Post
    petinju itu bernama Ellyas Pical, juara duni tinju yg kita miliki di era th 80an
    Koq Sasana2 tinju ga manfaatin dia jadi pelatih,ataupun petinju bayaran?Ato ga tukang tagih utang keq.Lbh berpenghasilan n sesuai dengan keahlian dia.Apa jgn2 dia sempat kena kasus,sampe pintu karirnya terganggu?

    Ok,dah ane search di wiki..

    Kejuaraan dunia

    Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di Jakarta, 5 Juli 1986.

    Sempat mempertahankan gelar melawan petinju Korea Selatan, Dong-chun Lee, langkah Pical terhenti setelah menyerah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy dengan KO pada ronde 14, pada tahun 1987.
    Setelah terjadi pergulatan batin berbulan-bulan karena depresi pasca kekalahan melawan Galaxy, Pical mampu bangkit dan merebut gelar IBF kelas bantam yunior kembali dari sang juara bertahan waktu itu Tae-ill Chang, juga dari Korea Selatan. Gelar ini sempat bertahan sampai 2 tahun, hingga akhirnya Pical harus terbang ke Ronoake, Virginia, Amerika Serikat untuk mempertahankan gelar melawan Juan Polo Perez dari Kolombia, (4 Oktober 1989, dan Pical harus menyerahkan gelarnya setelah kalah angka.
    [sunting]Masa pensiun

    Pasca kekalahan dari Perez, Pical sempat bertanding non gelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini pun sedikit demi sedikit menyingkir dari ring tinju. Pical yang tidak sempat lulus SD ini kemudian bekerja sebagai petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di Jakarta.
    [sunting]Sisi gelap

    Ia ditangkap pada 13 Juli 2005 oleh polisi karena melakukan transaksi narkoba di sebuah diskotik. Penangkapannya sempat menuai kritikan dari berbagai pihak yang menyoroti tiadanya jaminan hidup yang diberikan pemerintah kepada atlet yang telah mengharumkan nama negara. Pical lalu divonis hukuman penjara selama 7 bulan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
    [sunting]Pekerjaan kini & keluarga

    Setelah bebas dari penjara, Pical diterima bekerja di KONI pusat, sebagai asisten ketua KONI, Agum Gumelar (catatan: ketua KONI sekarang: Rita Subowo).
    Sepanjang karier profesionalnya, rekornya adalah 20 kemenangan (11 KO), 1 seri, dan 5 kekalahan. Dari pernikahannya dengan Rina Siahaya Pical, ia memperoleh dua orang putra: Lorinly dan Matthew, kini tinggal di perumahan Duta Bintaro, Kabupaten Tangerang.

    Untunya akhirnya bisa bekerja di KONI pusat lagi...
    Last edited by smichz; 18 Apr 2011 at 16:32.

  12. #12

    Default

    Tadi lagi liat2 foto sang ex world champion,ketemu ini..jadi sharing aja..
    http://hotmarkohot.wordpress.com/201...erintah-palsu/
    Last edited by smichz; 18 Apr 2011 at 16:48.

  13. #13

    Default

    TH diremehkan kalo kalah?


    yaa itu benar!!!!

    kalo gw liat temen2 gw, baca2 komen dari portal berita seperti det*k atau K*mpas

    dan yg gw tangkap terkadang komennya itu menandakan bahwa mereka GA TAU apa2 ttg bulutangkis

    sama seperti temen2 gw, kadang yg komen plg keras malah yg ga tau apa2 ttg bulutangkis

  14. #14
    Join Date
    Nov 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    3,193

    Default

    Quote Originally Posted by vics View Post
    TH diremehkan kalo kalah?


    yaa itu benar!!!!

    kalo gw liat temen2 gw, baca2 komen dari portal berita seperti det*k atau K*mpas

    dan yg gw tangkap terkadang komennya itu menandakan bahwa mereka GA TAU apa2 ttg bulutangkis

    sama seperti temen2 gw, kadang yg komen plg keras malah yg ga tau apa2 ttg bulutangkis
    itulah ciri2 komentator "sejati"... komen keras tapi klo disuruh ngelakuin juga tau bisa apa kagak
    Salam tepok bulu!

    Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - mari turut serta menjaga agar FTB menjadi tempat diskusi yang nyaman.
    Thread kritik & saran khusus untuk mod/admin - postingan diluar thread ini akan dihapus.
    Thread laporan post bermasalah
    - jangan terpancing emosi, biarkan mod & admin yang menyelesaikan.

  15. #15
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta
    Posts
    161

    Default

    Main nya sih bagus.. cuman temprament nya agak bermasalah
    Regards,

    Irvan Surya Pryana
    08568855650

  16. #16
    Join Date
    Apr 2010
    Location
    Jakarta-Bekasi
    Posts
    182

    Default

    kalo menurut saya TH itu bagus.. tapi badminton di indonesia itu improvisasinya kurang (untuk tehnik, skill, power, dan stamina)...
    sehingga ketinggalan dari negara2 lain yang terus mengembangkan badminton lebih kuat lagi...
    lihat aja permainan badminton jaman2 dulu hingga sekarang... pasti nampak perbedaan...
    Ini cuma pendapat ane pribadi lho...

    So, badminton indonesaia perlu kaizen...
    cari bakat yang bener2 bakat (bakat lahir)... cek DNA, struktur otot (STP), Inteligent, dan durability, postur, serta minat dari diri sendiri yang memungkinkan orang (anak) itu bisa berkembang optimall hingga perfect.. bisa nggak ya...

  17. #17
    Join Date
    Jul 2014
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    78

    Default

    indonesia belum bisa menghargai ex olahragawan

  18. #18
    Join Date
    Dec 2014
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    280

    Default

    Quote Originally Posted by Caesarros View Post
    indonesia belum bisa menghargai ex olahragawan
    bener sekali bang ,
    ini bang caesar aku cari kontaknya kagak ketemu2 padahal pengen ikut gabung main bareng aku

  19. #19
    Join Date
    Jan 2015
    Location
    Binjai - Sumatera Utara
    Posts
    433

    Default

    jgn kn atlet....guru aja yg mendidik dokter, presiden, koruptor, dll....gk di hargai....nah apalagi TH

  20. #20

    Default Birokrasi komplek

    Bukan rahasia lagi birokrasi dan politik bikin semuanya kacau, ingat nggak kasus TH sempat pisah ama pelatihnya Handoyo kl nggak salah, TH sempet kesal dibuatnya.
    Gimana bisa fokus kalo birokrasi dan politik jadi penghambat. Banyak lah contohnya... PSSI misalnya.
    Moving Hand

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •