Hot topik yah wkwkwkwkwk
1. TSF pulang karena permohonan WNI nya terkatung2 dan ditolak oleh pemerintah sebagai alasan utama dan keamanan (kerusuhan 98) sebagai trigger terakhir yg membuat dia mengambil keputusan itu. Dari sejak era orde lama, orde baru sampe sekarang orde reformasi (katanya) sikap dan perilaku pemerintah terhadap orang2 yg berjasa terhadap negara ini ngga pernah berubah....ngga perduli seorang pahlawan perang 45, atlet juara dunia, ilmuwan2 bahkan sampe anak2 juara olimpiade fisika dan matematika dunia....sad but true, kita tidak berbicara ttg SARA karena perlakuan ini dirasakan oleh seluruh orang2 yg berprestasi tanpa mandang SARA okay :)
2. TH terlepas dari merasa dicaci saat kalah atau dipuja saat menang harus menyadari bahwa seorang public figure akan selalu menjadi sorotan semacam itu, ini berlaku di belahan dunia manapun...dia dipuji2 di China karena dia bukan atlet dari negara itu...Schumacher, Tiger woods, Tyson, Del piero, banyak atlet dari segala macam olahraga akan mengalami hal yg sama...dipuja saat juara dan dicaci saat kalah. Itu adalah jalan hidup seorang atlet so ga perlu banyak mengeluh sebenernya cukup buktikan dengan prestasi seperti Peter Gade atau Hendrawan yg diujung usia produktifnya masih mampu berbicara di kejuaraan2 yg diikuti. TH adalah fenomenal sama seperti Maradona atau Valentino Rossi dsb dsb dimana selalu ada 2 sisi sikap orang terhadap mereka, sebel setengah mati atau mendewakan setengah mati juga wkwkwkwkw
3. Bibit....ini dilema, dengan jumlah penduduk lebih 200 juta masa iya ga ada segelintir manusia yg berbakat di bidang olahraga tertentu, sama seperti sepakbola...nyari 23 orang buat timnas aja susah banget sampe2 naturalisasi pemain asing segala, jadi bukan karena ga ada bibit tapi bibit yg ada ga mau memilih jalan itu karena masa depan yg ga jelas (kalo ga mau dibilang suram) Bayangkan seorang juara dunia tinju hanya jadi security diskotik kelas bawah di lokasari dan terjerumus perdagangan narkoba untuk mencari nafkah sementara anggota wakil rakyat dan pemerintah menikmati kemewahan dan keberlimpahan yg terus dinikmati bahkan setelah mereka udah ga duduk disitu lagi.
4. Dana....sapa bilang negara kita miskin dan ga cukup dana buat membangun masyarakatnya? buat gedung 1,1 trilyun aja gampang koq...alokasi dananya saja yg ga jelas, kalo diaudit oleh badan audit internasional akan jelas terlihat kacaunya aliran dana selama ini....jadi bukan dananya ga ada tapi dananya ga mau disalurkan kesitu, lebih baik buat kepentingan2 lain yg lebih bisa menguntungkan mereka sendiri.
Terlalu banyak yg harus dibenahi, mungkin ga cukup 10 tahun buat mengembalikan apa yg udah hilang....tapi kalo ga dimulai dari sekarang ya kita tinggal lihat aja setelah TH pensiun nama Indonesia akan hilang dari persaingan MS....maaf buat fans SDK atau Simon atau lainnya tapi menurut gw kelas mereka masih di bawah TH..... mereka bisa masuk 5 besar tapi ga akan pernah menjadi no 1 seperti TH, LD atau LCW, walaupun gw sungguh2 berharap akan ada fenomenal lain yg bisa muncul tapi kayanya sekarang berat deh
lanjoott