Sekilas Info Atlet Tepok Bulu Indonesia

[Av Han zA kU]

Gloria Senang Sekaligus Tegang Masuk Pelatnas



Nama Gloria Emanuelle Widjaja terpampang sebagai salah satu peserta yang lolos seleknas pemain ganda 2011. Pemain asal PB Djarum ini mengaku senang sekaligus tegang saat dinyatakan lolos seleksi dan dipanggil untuk bergabung dengan pasukan Cipayung.

“Saya senang terpilih masuk pelatnas, tapi ada rasa tegang juga karena akan memasuki lingkungan dan situasi yang baru di sana, tentunya beda dengan di klub. Namun kini saya merasa lebih bersemangat dan memiliki motivasi lebih besar. Semoga saja saya mendapat kesempatan untuk dikirim ke turnamen internasional agar bisa lebih sering melawan pemain-pemain dari negara lain dan menambah pengalaman” ungkap Gloria.

Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI mengatakan bahwa ia memang sudah lama melihat potensi pada Gloria. Ketika persiapan jelang Kejuaraan Dunia Junior 2011 lalu, Richard yang turut melatih Gloria mencoba memasangkannya dengan Alfian Eko Prasetya. Keduanya ternyata mampu tampil solid bahkan akhirnya memenangkan turnamen perdana mereka sekaligus menobatkan diri menjadi Juara Dunia Junior 2011 di nomor ganda campuran.

Pemain yang memiliki tinggi 182 cm ini memang bukan nama baru di dunia bulutangkis nasional. Gloria yang biasa berpasangan dengan Edi Subaktiar ini merupakan juara Kejurnas Perorangan 2011 untuk kategori ganda campuran taruna. Bersama Khaeriah Rosmini, Gloria juga menjadi juara Pertamina Open 2011 untuk nomor ganda putri taruna.

Senada dengan Gloria, pebulutangkis muda Ronald Alexander yang juga lolos seleksi mengatakan bahwa dirinya senang akhirnya bisa masuk pelatnas. Pemain asal klub Jaya Raya Suryanaga kelahiran Bitung, 15 Agustus 1993 ini merupakan pemain ganda putra yang berpasangan dengan Selvanus Geh.

Ronald dan Selvanus merupakan semifinalis Kejuaraan Asia Junior 2011 dan Kejuaraan Dunia Junior 2011. Bersama Tiara Rosalia Nuraidah, Ronald menjadi finalis Kejuaraan Dunia Junior 2011 di nomor ganda campuran, keduanya dipaksa menyerah oleh rekan senegaranya sendiri yang tak lain adalah Alfian/Gloria, dalam pertarungan tiga gim, 12-21, 21-17, 25-23.

“Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa usaha saya selama ini tidak sia-sia, akhirnya saya lolos seleksi. Semoga kedepannya saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia” kata Ronald yang juga berharap mendapat kesempatan bertanding di kancah internasional setelah masuk pelatnas nanti.

[Av Han zA kU]

Menpora Resmikan Kolam Renang PBSI Cipayung

Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng pagi ini meresmikan kolam renang di kompleks PBSI Cipayung. Acara peresmian ini juga diiringi dengan penetapan tim Piala Thomas dan Uber 2012. Selain Andi, turut hadir pula Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dan Ketua Umum PBSI Djoko Santoso.

“Kolam renang ini dibutuhkan oleh para atlet untuk terapi dan relaksasi. Terapi air ini sangat bemanfaat untuk penyembuhan cedera pada atlet bulutangkis, selain itu fasilitas ini juga bisa dijadikan tempat relaksasi sehabis berlatih” kata Andi.

Fasilitas kolam renang ini merupakan bantuan dari Kementrian Olahraga yang bernilai Rp. 3,6 Miliar. Bantuan ini adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada cabang yang paling diharapkan di ajang olimpiade ini.

“Kami tentunya selalu mendukung bulutangkis sebagai cabang olahraga unggulan merah putih. Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan menunjang prestasi para atlet” tambah Andi.

Ia juga menambahkan, selain kolam renang, pemerintah juga akan membantu pembangunan lahan atletik sintetik untuk keperluan latihan fisik para atlet. Fasilitas ini juga diperlukan untuk mengurangi resiko cedera pada atlet saat berlatih.

[Av Han zA kU]

(Piala Thomas dan Uber) Menpora Berharap Tim Indonesia Rebut Kembali Thomas dan Uber

Sebanyak 28 pemain hari ini dikukuhkan menjadi Tim Piala Thomas dan Uber 2012, namun PBSI akan memilih 20 pemain untuk tim inti yang akan diumumkan pada 24 Januari 2012 mendatang.

Acara pengukuhan yang berlangsung di Pelatnas PBSI Cipayung ini turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, dan Ketua Umum PBSI Djoko Santoso.

Pada kesempatan ini, Menpora menghimbau agar para atlet berjuang maksimal untuk merebut kembali Piala Thomas dan Uber yang merupakan lambang supremasi bulutangkis bergengsi dunia. Apalagi Indonesia beberapa bulan lalu mengukuhkan diri menjadi juara umum SEA Games 2011 yang kata Andi turut membangkitkan harapan bahwa prestasi olahraga Indonesia bisa kembali berjaya termasuk bulutangkis.

“Meskipun tidak sapu bersih medali di SEA Games kemarin, namun prestasi tim Indonesia membuktikan bahwa bulutangkis di Asia Tenggara masih dikuasai merah putih. Namun kita tidak boleh puas dengan hasil SEA Games, bulutangkis kita harapkan mampu merebut lambang supremasi dunia, ini menjadi tantangan PBSI untuk merebut kembali Piala Thomas dan Uber serta mempertahankan tradisi emas olimpiade” pungkas Andi.

Andi juga berharap tim Piala Thomas dan Uber mampu berjuang semaksimal mungkin dan lolos kualifikasi zona Asia yang akan berlangsung pada 14-19 Februari 2012 di Macau. Sementara itu senada denga Andi, Djoko Santoso juga menghimbau agar atlet dan tim ofisial mampu memanfaatkan waktu yang ada untuk mempersiapkan diri untuk kejuaraan beregu bergengsi ini.

“Kehadiran Bapak Menpora dan Bapak Ketua Umum KONI Pusat pada penetapan tim Thomas Uber ini merupakan salah satu bentuk perhatian khusus kepada bulutangkis, kami berterima kasih karena telah membantu dan mendukung kami berjuang kembali merebut Piala Thomas dan Uber” kata Djoko.

Adapun susunan tim Piala Thomas dan Uber yang ditetapkan pada hari ini tak berbeda dengan tim bayangan yang pernah dipublikasikan oleh PBSI pada Desember lalu, sebagai berikut :

Tim Piala Thomas :
Simon Santoso, Taufik Hidayat, Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Alamsyah Yunus, Sony Dwi Kuncoro, Mohammad Ahsan, Bona Septano, Markis Kido, Hendra Setiawan, Alvent Yulianto Chandra, Hendra Aprida Gunawan, Angga Pratama, Rian Agung Saputro

Tim Piala Uber :
Lidaweny Fanetri, Adriyanti Firdasari, Aprilia Yuswandari, Maria Febe Kusumastuti, Bellaetrix Manuputty, Hera Desi Ana Rachmawati, Greysia Polii, Meiliana Jauhari, Vita Marissa, Nadya Melati, Nitya Krishinda Maheswari, Anneke Feinya Agustine, Liliyana Natsir, Shendy Puspa Irawati.

[Av Han zA kU]

Banyak Pemain Cedera, PBSI Jalankan Program Pemulihan



Banyaknya pemain yang cedera pada persiapan jelang kualifikasi zona Asia Piala Thomas dan Uber 2012, membuat PBSI menerapkan sejumlah program guna memulihkan kondisi para atlet tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen PBSI, Yacob Rusdianto saat acara Penetapan Tim Piala Thomas dan Uber 2012 di Pelatnas PBSI Cipayung.

“Memang ada beberapa atlet yang cedera, namun kami sedang mengatasi masalah ini melalui beberapa program pemulihan. Sejauh ini kondisi tim masih kondusif. Inilah tim terbaik yang kita punya, kami juga mohon dukungan semua pihak agar tim termotivasi dan lebih percaya diri” kata Yacob.

Mengingat pertandingan kualifikasi zona Asia akan berlangsung dalam waktu kurang lebih tiga minggu lagi, PBSI telah mengambil sejumlah langkah pemulihan seperti tes kesehatan, dan beberapa program khusus yang dilakukan oleh dokter PBSI, ahli gizi, pelatih fisik, psikolog, dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Seperti diketahui beberapa pemain menderita cedera pasca bertanding di turnamen Malaysia Open Superseries. Nitya Krishinda Maheswari batal tampil di babak kedua Malaysia Open karena menderita cedera pinggang, sementara Dionysius Hayom Rumbaka juga tidak dapat melanjutkan pertandingannya karena mengalami gangguan pada otot paha dalam kanannya.

Mohammad Ahsan pun dirundung cedera pada bahu dan pahanya ketika bertanding bersama Bona Septano melawan pasangan Taiwan, Fang Chieh Min/Lee Sheng Mu. Selain itu Greysia Polii yang mengalami cedera tangan kanan pada tahun lalu di Taiwan, belum kembali ke penampilan terbaiknya.

“Saya sudah bertemu beberapa atlet yang cedera seperti Hayom dan Greysia. Saya menanyakan langsung kondisi mereka dan sampai saat ini mereka masih dalam kondisi yang kondusif, tentunya kami akan bantu agar mereka bisa kembali pulih jelang babak kualifikasi nanti” tambahnya.

[Av Han zA kU]

Peringkat Simon Turun, Hayom Naik



Peringkat Simon Santoso merosot dua tingkat menjadi ke posisi 10 setelah minggu lalu ia menduduki peringkat 8 dunia. Desember lalu, Simon sempat bertengger di posisi 7 dunia selama tiga minggu berturut-turut. Tak hanya Simon, Taufik Hidayat juga harus kembali turun peringkat ke posisi 12.

Berbeda dengan Simon dan Taufik, peringkat Dionysius Hayom Rumbaka justru naik empat tingkat. Hayom yang minggu lalu berada di posisi 29 dunia kini menempati peringkat 25.

“Semoga saya bisa mencapai hasil maksimal di pertandingan selanjutnya, agar rangking saya terdongkrak ke atas terus” kata Hayom mengomentari peringkatnya minggu ini.

Pada sektor tunggal putri, peringkat Lindaweny Fanetri harus merosot sembilan tingkat hingga ke posisi 47 dunia. Namun Adriyanti Firdasari berhasil merangkak naik lima tingkat menjadi posisi 34 dunia. Sementara Aprilia Yuswandari yang absen pada dua turnamen terakhir, naik satu peringkat menjadi posisi 42 dunia. Senada dengan kedua rekannya, peringkat Maria Febe Kusumastuti juga mengalami kenaikan dua tingkat ke posisi 45 dunia.

Di nomor ganda, pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Greysia Polii/Meiliana Jauhari harus turun satu peringkat, masing-masing kini menempati posisi 7 dan 9 dunia. Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir belum bergeser dari peringkat 4 dunia.

Persaingan kian terbaca jelas dari pergeseran rangking tiap minggunya, pasalnya kini tiap pemain sedang berlomba-lomba mengumpulkan poin jelang event olahraga terakbar yaitu Olimpiade 2012 yang akan berlangsung di London, Agustus mendatang.

Penentuan kualifikasi Olimpiade 2012 akan mengacu pada rangking BWF periode 3 Mei 2012, artinya para pemain hanya memiliki waktu hingga bulan April 2012 untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Rangking BWF periode 3 Mei 2012 ini merupakan hasil penghitungan poin dari 2 Mei 2011 hingga 29 April 2012.

[Av Han zA kU]

Melati Batal Bergabung di Cipayung



Pebulutangkis muda Melati Daeva Oktaviani merupakan salah satu peserta yang lolos Seleknas Pemain Ganda 2011. Nama Melati tercantum pada Surat Keputusan nomor SKEP/002/0.3/2012 tentang Pemanggilan Atlet Bulutangkis Masuk Pelatnas PBSI. Namun akhirnya pemain ganda putri kelahiran Serang, 26 Oktober 1994 ini batal bergabung dengan pasukan Cipayung lantaran harus mengikuti program pembinaan taruna dari klub asalnya, PB Djarum.

Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengatakan bahwa Melati telah dijadwalkan untuk mengikuti serangkaian turnamen seperti Dutch Junior 2012, German Junior 2012 dan Banuinvest International 2012.

“Kami akan mempersiapkan Melati untuk mengikuti Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior tahun ini, sehingga ia harus mengikuti program taruna di PB Djarum, diantaranya adalah mengikuti sejumlah turnamen seperti Dutch Junior, German Junior, dan sebagainya” kata Yoppy yang dihubungi siang ini.

Namun pasangan Melati yaitu Ririn Amelia yang juga lolos seleksi tetap akan bergabung di Pelatnas. Melati dan Ririn terpaksa 'bercerai' setelah kejuaraan Pertamina Open 2011 lalu, masing-masing akan dipasangkan dengan pemain ganda putri lainnya. Ririn yang merupakan pemain kelahiran Padang, 24 Desember 1993 ini tak lagi berlaga di kelas junior. Sementara Melati yang tahun ini akan menginjak usia 18 tahun dijadwalkan mengikuti sejumlah turnamen junior berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari.

Sementara itu Christian Hadinata, Koordinator Pelatih Ganda PBSI mengatakan pihaknya akan segera mencari pengganti untuk mengisi posisi Melati di skuat ganda putri Pelatnas.

“Melati memang saat ini belum bisa bergabung di Pelatnas, kami harus segera menari penggantinya agar jumlah pemain ganda putri tidak ganjil. Hingga saat ini belum ditentukan siapa yang akan kami panggil ke Cipayung” kata Christian.

Melati dan Ririn merupakan pasangan juara Sirnas Bandung 2011, Sirnas Bengkulu 2011 dan Sirnas Palangkaraya 2011. Pada turnamen Indonesia Open Superseries Premier 2011 lalu, keduanya berhasil lolos dari babak kualifikasi dan melaju hingga babak kedua sebelum akhirnya menyerah dari ganda putri terkuat dunia asal China, Wang Xiaoli/Yu Yang.

[jualkaos2010]

Ilang dah jutaan rupiah dari hadiah pon.

[Av Han zA kU]

Ilang dah jutaan rupiah dari hadiah pon.

masih bisa taruhan di lap lain

[jualkaos2010]

Sumber

Taufik Hidayat mengatakan masa depan bulutangkis untuk disertakan dalam Olimpiade terancam karena sering mundurnya para pemain dari sejumlah turnamen.

Peraih medali emas pada Olimpiade Athena ini mengatakan kepada media Malaysia bahwa mundurnya sejumlah pemain pada kejuaraan Korea Terbuka- turnamen dengan hadiah terbesar dalam badminton- pekan lalu semakin merusak citra cabang olahraga ini.

Para pelatih Cina banyak dikritik karena sering menarik para pemain sehingga mereka tidak bertemu dengan atlet satu negara pada turnamen yang sama.

Taufik menyatakan prihatin langkah seperti itu akan menjadi bahan pertimbangan Komite Olimpiade Internasional untuk menarik badminton dari pesta olahraga besar itu.

"Situasinya memburuk sejak saya mulai bermain badminton pada usia 15 tahun. Mundurnya para pemain secara konstan merupakan petanda tidak bagus," kata Taufik seperti dikutip harian the Star.
Perketat peraturan

"Ada pembicaraan bahwa badminton kemungkinan tidak bisa diikutkan dalam Olimpiade 2020. Kita harus perhitungkan bahwa cabang olahraga lain terus melobi agar diikutsertakan."

Taufik Hidayat

"Ada pembicaraan bahwa badminton kemungkinan tidak bisa diikutkan dalam Olimpiade 2020. Kita harus perhitungkan bahwa cabang olahraga lain terus melobi agar diikutsertakan," tambahnya.

Taufik Hidayat berada di Kuala Lumpur untuk turut serta dalam Malaysia Terbuka, salah satu turnamen terakhir yang ia ikuti Klik sebelum mundur bulan Juni setelah kejuaraan Indonesia Terbuka.

Bulutangkis mendapatkan pemberitaan buruk dalam Klik Olimpiade di London tahun lalu setelah empat pasang ganda putri berupaya untuk tidak menang agar tidak mendapat lawan yang lebih kuat pada babak selanjutnya.

Federasi Badminton Dunia (BWF) mendiskualifikasi dan melarang para pemain yang terlibat.

Taufik mendesak agar BWF mengambil langkah untuk memperketat peraturan pertandingan dan pemain serta berupaya mempromosikan cabang olahraga ini di Amerika dan Afrika.

"Saya harap BWF mau mengubah atau memperkuat peraturan terkait pemain dan turnamen. Dan BWF juga harus berupaya lebih keras untuk mempromosikan badminton di Amerika dan Afrika," katanya.

Semoga ketua BWF ganti juga yg baru

[jualkaos2010]

Sumber



Ganda putera Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mempersiapkan diri untuk tampil maksimal di turnamen All England setelah menjauarai Malaysia Terbuka Super Series.

Hendra/Ahsan mengawali tahun 2013 dengan prestasi membanggakan di ajang Malaysia Open Super Series 2013. Pasangan ini berhasil merebut gelar pertamanya sejak dipasangkan setelah Olimpiade London 2012.

Hendra/Ahsan membawa pulang hadiah prize money sebesar 31,600 dolar AS setelah di babak final mengalahkan unggulan keenam asal Korea, Lee Yong Dae/Ko Sung Hyun, dengan dua gim langsung, 21-15, 21-13.

“Hasil ini merupakan awal yang baik untuk kami. Lewat kemenangan ini kami makin percaya diri. Selanjutnya kami akan fokus untuk All England” kata Hendra yang dijumpai di Stadium Putra Bukit Jalil, Kuala Lumpur seperti dikutip badmintonindonesia..

Hendra sebelumnya berpasangan dengan Markis Kido dan merupakan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008. Sebelum berpisah, Kido/Hendra meraih gelar juara di Australia GP Gold dan Singapore Super Series 2012.

Sementara Ahsan merupakan mantan pasangan Bona Septano. Keduanya memang sepakat untuk berpisah setelah Olimpiade London 2012. Bersama Bona, prestasi terbaik Ahsan adalah menjadi juara Indonesia GP Gold dan semifinalis Kejuaraan Dunia 2011, serta medali emas SEA Games 2011.

“Saya lebih tenang berpasangan dengan Hendra karena dia lebih senior dan berpengalaman. Bona juga pemain yang bagus, namun saat berpasangan kami tidak bisa mencapai hasil maksimal jadi kami memutuskan berpisah” jelas Ahsan.

Hendra/Ahsan memulai debutnya di turnamen Denmark Open Super Series Premier 2012 lalu. Keduanya mampu menembus babak semifinal dan menumbangkan sederet pasangan unggulan. Sebelum berpasangan resmi, keduanya juga pernah berlaga di ajang Axiata Cup 2012. Namun pada tiga turnamen terakhir di Perancis, Hong Kong dan Korea, Hendra/Ahsan tak menunjukkan performa yang maksimal.

Gelar di level super series kali ini menjadi penyemangat bagi Hendra/Ahsan untuk lebih berprestasi. Saat ini Hendra/Ahsan berniat memperbaiki peringkat mereka yang kini ada di posisi 66 dunia. Dengan menjuarai turnamen Malaysia Open ini, Hendra/Ahsan akan mendapat 9200 poin untuk mendongkrak rangking mereka.

“Tahun ini target kami masuk delapan besar dunia. Kedepannya kami harus jaga kondisi dan latihan lebih keras, jangan sampai kendor” ujar Hendra menambahkan.

Selain akan berangkat ke All England pada Maret mendatang, Hendra/Ahsan juga dijadwalkan untuk berlaga di turnamen Swiss Open Grand Prix Gold 2013.

[pinwin]

Setelah absen di turnamen internasional selama enam bulan lamanya, Simon Santoso bertekad untuk kembali ke penampilan terbaiknya. Setelah turnamen French Open Superseries 2012 pada Oktober lalu, Simon dinyatakan menderita penyakit gondongan. Akibatnya ia harus istirahat total dan batal mengikuti turnamen yang sudah dijadwalkan.

Selama absen ini pula peringkat Simon menurun drastis. Dari posisi lima dunia, Simon kini terlempar ke peringkat 21 dunia. Kini Simon sudah dinyatakan sembuh total dan ia diperbolehkan untuk kembali bertanding. Maka Simon pun makin giat untuk mengejar ketertinggalannya dengan berlatih lebih keras dan ikut turnamen lebih banyak.

“Saat sakit, saya sebulan tidak pegang raket sama sekali karena harus bed rest. Sementara teman-teman saya latihan, saya harus mengejar ketertinggalan saya. Setelah ini saya akan ke New Zealand, Kejuaraan Asia dan India Open.” jelas Simon, pemain asal PB Tangkas Specs.

Sebelum terbang ke Australia, Simon sudah mengikuti turnamen beregu campuran Axiata Cup 2013. Penampilan Simon bisa dibilang cukup baik pasca sembuh dari penyakitnya.

Australia Open Grand Prix Gold 2013 ini menjadi turnamen perorangan internasional pertama bagi Simon setelah absen enam bulan. Sejauh ini hasilnya cukup baik, Simon melangkah mulus ke babak 16 besar.

“Saya ingin mendapatkan atmosfer pertandingan yang bisa mengembalikan kepercayaan diri saya. Selain itu saya juga harus mengumpulkan poin untuk menaikkan peringkat saya, setidaknya bisa masuk 10 besar dulu dalam waktu dekat” tambahnya.

Sumber: Badmintonindonesia.org

[jualkaos2010]

Itu Praven Jordan kenapa demen bener ama yg porno2 yee
Coba cek akun twitter yg di folow
Dah jadi atlet tapi ga nyadar diri

[yohanez_simo]

Wahh baru liat twitternya ternyata bener beberapa yg di following account2 cewe kurang bener
Wkwkwk

Mgkn buat relaksasi pikiran dan buang kejenuhan atau mungkin naluri lelaki kali yaa
Hahaha

[pinwin]

SEMARANG, Kompas.com - Pebulu tangkis spesialisas ganda putri dan campuran Vita Marissa resmi bergabung dengan PB Djarum Kudus.

Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan pemain tersebut resmi bergabung dengan tim ini pada Maret 2013.

"Pada saat kejuaraan bulu tangkis beregu antarklub Superliga di Surabaya beberapa waktu lalu Vita Marissa masih berstatus pemain Tangkas tetapi dipinjam oleh Djarum Kudus untuk memperkuat tim putri," katanya.

Menurut dia, sejak bergabung dengan Djarum Kudus, Vita lebih dikonsentrasikan tampil di ganda campuran berpasangan dengan Praveen Jordan. "Prestasinya bersama Praveen cukup lumayan," katanya.

Prestasi terakhir yang dicapai pasangan ini adalah menjadi juara pada kejuaraan "Skycity New Zealand Badminton Open 2013" setelah mengalahkan rekan senegaranya yang juga unggulan pertama Riky Widianto/Puspita Richi Dili 21-18, 21-8.

Kemudian di ganda putri kejuaraan bulu tangkis Australia Terbuka berpasangan dengan Variella Aprilsasi Putri berhasil menjadi juara setelah di final mengalahkan Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) 21-19 dan 21-15.

Pada All England 2013, mereka yang harus berjuang melalui babak kualifikasi akhirnya terhenti di babak kedua setelah dikalahkan unggulan kelima dari China Zhang Nan/Zhao Yunlei 11-21 dan 16-21.

Bersama pasangannya Praveen Jordan, Vita Marissa kelahiran Jakarta 4 Januari 1981 tersebut menargetkan bisa masuk peringkat 16 besar dunia. "Target tahun ini bersama Jordan, ingin bisa tembus top 16 dunia," kata Vita seperti dikutip situs PB Djarum Kudus.

Vita Marissa pernah bergabung dengan pelatnas pada 1998 dan sudah banyak prestasi yang diukir seperti saat berpasangan dengan Deyana Lomban menjadi juara Indonesia Open 2001 kemudian bersama Liliyana Natsir juga juara 2008.

Sempat vakum selama 2005 karena mengalami cedera tetapi setelah itu menjadi juara di Jepang Terbuka 2006 bersama Flandy Limpele.

Sumber: Kompas.com

[pinwin]

Nama Vita Marissa mungkin bagi anda pecinta bulutangkis sudah tak asing lagi. Atlet spesialis ganda kelahiran Jakarta, 4 Januari 1981 ini memang sudah memiliki banyak prestasi. Mulai dari kejuaraan multi event seperti SEA Games, Asian games bahkan Olimpiade pernah ia cicipi. Berbagai gelar di semua level pernah ia raih baik di ganda putri maupun ganda campuran mulai dari grand prix, grand prix gold, bahkan super series pernah ia sabet serta menjadi squad terbaik tanah air di team event pun pernah ia jalani.

Mulai awal tahun 2013 lalu, Vita resmi berpasangan dengan atlet muda PB Djarum Praveen Jordan. Tak butuh lama bagi Vita, dalam empat bulan pertama ia sudah berhasil membukukan kembali kemenangan. Ia bersama Jordan sukses menjadi juara di ajang Australia Open Grand Prix Gold 2013.

“Target untuk tahun ini bersama Jordan, ingin bisa tembus top 16 dunia,” ujarnya.

Vita memang dikenal sebagai atlet ganda tangguh. Bersama siapa saja ia dipasangkan, ia bisa mencatatkan prestasi. Vita yang merupakan putra bungsu dua bersaudara dari pasangan Aris Harsono dan Yulianawati ini bergabung bersama PB Djarum awal tahun 2013 ini. Hal ini menjadi berita yang cukup mengejutkan bagi para pecinta bulutangkis, namun Vita punya alasan sendiri mengenai kepindahannya ini.

“Dulu memang saya sudah akan bergabung dengan PB Djarum sebelum bersama Tangkas, hanya saja dulu tahun 1994, Djarum belum mempunyai tempat latihan di Jakarta, dan orang tua saya keberatan untuk saya pindah ke Kudus karena masih kecil,” jelasnya.

Selain itu, Vita juga mempertimbangkan hal lain, banyak saudara yang memang bergabung dengan keluarga besar Djarum, di antaranya Hariyanto Arbi. Arbi sendiri adalah paman dari Vita.

“Hariyanto Arbi itu sepupu mama, dan memang selain itu banyak saudara yang kerja di Djarum, jadi itu jadi pertimbangan saya. Ditambah saat saya ingin bergabung, Djarum masih mau menerima saya,” lanjutnya.

Prestasi Vita memang sudah bertumpuk. Baik sejak ia bergabung di Pelatnas sejak tahun 1996 sampai ia sudah tak lagi bergabung dengan tim nasional. Di ganda putri prestasinya pun tak sedikit. Mulai dari berpasangan dengan Deyana Lomban di ganda putri, Vita menyabet gelar Indonesia Open 2001, dan bersama Liliyana Natsir ia pun berhasil menjadi juara di tahun 2008. Namanya makin melejit saat ia berduet bersama dengan Nova Widianto, dan berhasil menjadi wakil merah putih di Olimpiade Athena, 2004.

Meski sempat dibekap cedera di tahun 2004 serta di cerai dari Nova di tahun 2005, Vita pun vakum sepanjang tahun 2005 untuk menyembuhkan cedera bahunya. Atlet yang menyukai Mel Gibson ini sukses melakukan come back di tahun 2006 bersama Flandy Limpele, di mana ia menyabet gelar Super Series di Jepang.

Dengan berbagai gelar dan penampilan yang konsisten, ia pun layak tampil di Olimpiade 2008 bersama wakil Indonesia lainnya Nova yang berduet dengan Liliyana Natsir, Meski tak sampai menyumbangkan medali, Vita mengaku bangga sekaligus kecewa dengan pesta terbesar olahraga dunia itu.

“Olimpiade 2008 itu menjadi hal yang paling membanggakan dan mengecewakan bagi saya. Saya bisa main sampai semifinal, sayang tak bisa menyumbangkan medali. Ini juga karena saya cedera di tahun 2004, saya bangga bisa kembali tampil di Olimpiade,” akunya. (IR)

Sumber: PBDjarum.org

[pinwin]

Curhat Aprilia Yuswandari Setelah Tujuh Tahun di Pelatnas Cipayung
Femidiah - detikSport



Jakarta - Aprilia Yuswandari sempat digadang-gadang sebagai tunggal putri andalan Indonesia setelah menjadi juara Jerman Junior 2007. Namun faktanya, hingga kini ia belum juga bisa menyodok persaingan papan atas di kelompok dewasa.

Pemain yang besar di Pusdiklat Semen Gresik itu belum pernah menjadi juara di level tinggi turnamen BWF, Super Series. Ia kerap kandas di babak-babak awal, bahkan kadang-kadang juga harus melalui fase kualifikasi dulu.

Saat turun kelas ke Indonesia Terbuka Grand Prix Gold minggu lalu, misalnya, Aprilia hanya bisa mencapai babak semifinal. Dia kandas di tangan pemain China, Di Suo. "Untungnya" Aprilia tak sendiri. Rekan-rekannya di pelatnas Cipayung, Linda Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty, juga tak mampu menjejak babak final.

"Saya belum bisa mengatasi keinginan untuk buru-buru memenangkan pertandingan. Apalagi saat poin-poin mepet dan mendekati angka 21," ungkap Aprilia saat berbincang-bincang dengan detiksport di Cipayung kemarin (2/10).

"Pukulan-pukulan saya juga kurang variatif. Saat lawan mengubah gaya permainan saya kurang cepat menyesuaikan perlawanan," lanjutnya.

Tak hanya itu, ada masalah besar yang dialami Aprilia sejak dipanggil ke pelatnas di tahun 2006. Dia dan para pemain tunggal putri bak anak salah asuhan. Belum juga matang dibesut satu pelatih, PP PBSI sudah mendatangkan pelatih anyar dengan karakter yang sangat berbeda.

Mereka juga harus pandai-pandai mengatur jadwal untuk berlatih karena lapangan di pelatnas tak mencukupi untuk menampung 82 pemain yang ada. Mereka memulai latihan paling pagi, start dari jam 06.00 dan berakhir juga paling awal 10.00, karena lapangan bergantian dengan ganda putra.

Aprilia dan pemain tunggal putri lainnya tak mau membesar-besarkan kenyataan itu. Mereka lebih senang menjalani latihan sesuai instruksi pelatih. Aprilia bersedia memberikan keterangan setelah dibujuk menganalisis kekurangan dan kelemahan dia oleh pelatih tunggal putri, Liong Chiu Sia.

"Bisa jadi saya kehabisan waktu untuk beradaptasi. Saat mulai enak dengan satu pelatih, eh pelatihnya diganti. Pelatih baru itu membawa gaya permainan baru dan kami harus beradaptasi lagi," kata dia.

Tunggal putri memang merupakan sektor yang sering gonta-ganti pelatih. Saat tiba di pelatnas Aprilia ditangani Hendrawan. Belum genap dua tahun, pelatih tunggal diserahkan kepada Marlev Mainaky. Hendrawan fokus menangani tunggal putra menjelang Olimpiade 2008 Beijing.

Di awal 2011 PBSI kembali mengubah struktur pelatih tunggal, putra dan putri. Kabinet Djoko Santoso mendatangkan pelatih China, Li Mao, dan asisten pelatih dari Malaysia, Wong Tat Meng.

Chiu Sia tak menampik kenyataan itu. "Saya sendiri baru delapan sampai sembilan bulan menangani tunggal putri. Saya masih membutuhkan waktu," kata Chou Sia yang pernah menangani pelatnas di era Susi Susanti itu.

"Penyesuaian dulu. Ini tidak bisa cepat kayak goreng telor yang tinggal ceplok. Saya berharap tahun depan ada pemain tunggal putri yang mengisi peringkat lima besar," kata Chiu Sia.

Sumber: http://sport.detik.com/read/2013/10/...atnas-cipayung

[jualkaos2010]

Kasian juga yah ga dapet lapangan. Kenapa ga ditambah lapangannya,
Ga terlalu mahal rasanya buat PBSI untuk tambah lapangan :)

[IanHoorison]

Kasian juga yah ga dapet lapangan. Kenapa ga ditambah lapangannya,
Ga terlalu mahal rasanya buat PBSI untuk tambah lapangan :)

Yang pasti, antara pengurus dengan pemain ga pernah sinergi...!!!

Ini udah dari Jaman TH terjadi, pengurus ga mau dengar apa yg diinginin pemain. Kl partner (di ganda) sudah cocok, jangan di bongkar pasang! Begitu pun dengan pelatih, kl dah cocok dan enjoy dgn pelatih yg ini, jangan diganti dengan yg itu.


Contoh TH yg setia mau dilatihnya sama MH.
Sampai2 mau kaboor bersama MH ke negara tetangga... Hehehe,,,,

[jualkaos2010]

Kepengurusan yg sekarang masih begitu juga kah Kang Ian?

[IanHoorison]

Kepengurusan yg sekarang masih begitu juga kah Kang Ian?

Sedikit...