Page 4 of 5 FirstFirst ... 2345 LastLast
Results 61 to 80 of 100

Thread: Sekilas Info Atlet Tepok Bulu Indonesia

  1. #61
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Vita Marissa Bergabung ke PB Djarum



    SEMARANG, Kompas.com - Pebulu tangkis spesialisas ganda putri dan campuran Vita Marissa resmi bergabung dengan PB Djarum Kudus.

    Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan pemain tersebut resmi bergabung dengan tim ini pada Maret 2013.

    "Pada saat kejuaraan bulu tangkis beregu antarklub Superliga di Surabaya beberapa waktu lalu Vita Marissa masih berstatus pemain Tangkas tetapi dipinjam oleh Djarum Kudus untuk memperkuat tim putri," katanya.

    Menurut dia, sejak bergabung dengan Djarum Kudus, Vita lebih dikonsentrasikan tampil di ganda campuran berpasangan dengan Praveen Jordan. "Prestasinya bersama Praveen cukup lumayan," katanya.

    Prestasi terakhir yang dicapai pasangan ini adalah menjadi juara pada kejuaraan "Skycity New Zealand Badminton Open 2013" setelah mengalahkan rekan senegaranya yang juga unggulan pertama Riky Widianto/Puspita Richi Dili 21-18, 21-8.

    Kemudian di ganda putri kejuaraan bulu tangkis Australia Terbuka berpasangan dengan Variella Aprilsasi Putri berhasil menjadi juara setelah di final mengalahkan Savitree Amitrapai/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) 21-19 dan 21-15.

    Pada All England 2013, mereka yang harus berjuang melalui babak kualifikasi akhirnya terhenti di babak kedua setelah dikalahkan unggulan kelima dari China Zhang Nan/Zhao Yunlei 11-21 dan 16-21.

    Bersama pasangannya Praveen Jordan, Vita Marissa kelahiran Jakarta 4 Januari 1981 tersebut menargetkan bisa masuk peringkat 16 besar dunia. "Target tahun ini bersama Jordan, ingin bisa tembus top 16 dunia," kata Vita seperti dikutip situs PB Djarum Kudus.

    Vita Marissa pernah bergabung dengan pelatnas pada 1998 dan sudah banyak prestasi yang diukir seperti saat berpasangan dengan Deyana Lomban menjadi juara Indonesia Open 2001 kemudian bersama Liliyana Natsir juga juara 2008.

    Sempat vakum selama 2005 karena mengalami cedera tetapi setelah itu menjadi juara di Jepang Terbuka 2006 bersama Flandy Limpele.

    Sumber: Kompas.com

  2. #62
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Vita Marissa Ingin Masuk Top 16 Bersama Jordan



    Nama Vita Marissa mungkin bagi anda pecinta bulutangkis sudah tak asing lagi. Atlet spesialis ganda kelahiran Jakarta, 4 Januari 1981 ini memang sudah memiliki banyak prestasi. Mulai dari kejuaraan multi event seperti SEA Games, Asian games bahkan Olimpiade pernah ia cicipi. Berbagai gelar di semua level pernah ia raih baik di ganda putri maupun ganda campuran mulai dari grand prix, grand prix gold, bahkan super series pernah ia sabet serta menjadi squad terbaik tanah air di team event pun pernah ia jalani.

    Mulai awal tahun 2013 lalu, Vita resmi berpasangan dengan atlet muda PB Djarum Praveen Jordan. Tak butuh lama bagi Vita, dalam empat bulan pertama ia sudah berhasil membukukan kembali kemenangan. Ia bersama Jordan sukses menjadi juara di ajang Australia Open Grand Prix Gold 2013.

    Target untuk tahun ini bersama Jordan, ingin bisa tembus top 16 dunia,” ujarnya.

    Vita memang dikenal sebagai atlet ganda tangguh. Bersama siapa saja ia dipasangkan, ia bisa mencatatkan prestasi. Vita yang merupakan putra bungsu dua bersaudara dari pasangan Aris Harsono dan Yulianawati ini bergabung bersama PB Djarum awal tahun 2013 ini. Hal ini menjadi berita yang cukup mengejutkan bagi para pecinta bulutangkis, namun Vita punya alasan sendiri mengenai kepindahannya ini.

    Dulu memang saya sudah akan bergabung dengan PB Djarum sebelum bersama Tangkas, hanya saja dulu tahun 1994, Djarum belum mempunyai tempat latihan di Jakarta, dan orang tua saya keberatan untuk saya pindah ke Kudus karena masih kecil,” jelasnya.

    Selain itu, Vita juga mempertimbangkan hal lain, banyak saudara yang memang bergabung dengan keluarga besar Djarum, di antaranya Hariyanto Arbi. Arbi sendiri adalah paman dari Vita.

    Hariyanto Arbi itu sepupu mama, dan memang selain itu banyak saudara yang kerja di Djarum, jadi itu jadi pertimbangan saya. Ditambah saat saya ingin bergabung, Djarum masih mau menerima saya,” lanjutnya.

    Prestasi Vita memang sudah bertumpuk. Baik sejak ia bergabung di Pelatnas sejak tahun 1996 sampai ia sudah tak lagi bergabung dengan tim nasional. Di ganda putri prestasinya pun tak sedikit. Mulai dari berpasangan dengan Deyana Lomban di ganda putri, Vita menyabet gelar Indonesia Open 2001, dan bersama Liliyana Natsir ia pun berhasil menjadi juara di tahun 2008. Namanya makin melejit saat ia berduet bersama dengan Nova Widianto, dan berhasil menjadi wakil merah putih di Olimpiade Athena, 2004.

    Meski sempat dibekap cedera di tahun 2004 serta di cerai dari Nova di tahun 2005, Vita pun vakum sepanjang tahun 2005 untuk menyembuhkan cedera bahunya. Atlet yang menyukai Mel Gibson ini sukses melakukan come back di tahun 2006 bersama Flandy Limpele, di mana ia menyabet gelar Super Series di Jepang.

    Dengan berbagai gelar dan penampilan yang konsisten, ia pun layak tampil di Olimpiade 2008 bersama wakil Indonesia lainnya Nova yang berduet dengan Liliyana Natsir, Meski tak sampai menyumbangkan medali, Vita mengaku bangga sekaligus kecewa dengan pesta terbesar olahraga dunia itu.

    Olimpiade 2008 itu menjadi hal yang paling membanggakan dan mengecewakan bagi saya. Saya bisa main sampai semifinal, sayang tak bisa menyumbangkan medali. Ini juga karena saya cedera di tahun 2004, saya bangga bisa kembali tampil di Olimpiade,” akunya. (IR)

    Sumber: PBDjarum.org
    Last edited by pinwin; 23 Apr 2013 at 12:03.

  3. #63
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Curhat Aprilia Yuswandari Setelah Tujuh Tahun di Pelatnas Cipayung
    Femidiah - detikSport



    Jakarta - Aprilia Yuswandari sempat digadang-gadang sebagai tunggal putri andalan Indonesia setelah menjadi juara Jerman Junior 2007. Namun faktanya, hingga kini ia belum juga bisa menyodok persaingan papan atas di kelompok dewasa.

    Pemain yang besar di Pusdiklat Semen Gresik itu belum pernah menjadi juara di level tinggi turnamen BWF, Super Series. Ia kerap kandas di babak-babak awal, bahkan kadang-kadang juga harus melalui fase kualifikasi dulu.

    Saat turun kelas ke Indonesia Terbuka Grand Prix Gold minggu lalu, misalnya, Aprilia hanya bisa mencapai babak semifinal. Dia kandas di tangan pemain China, Di Suo. "Untungnya" Aprilia tak sendiri. Rekan-rekannya di pelatnas Cipayung, Linda Adriyanti Firdasari, dan Bellaetrix Manuputty, juga tak mampu menjejak babak final.

    "Saya belum bisa mengatasi keinginan untuk buru-buru memenangkan pertandingan. Apalagi saat poin-poin mepet dan mendekati angka 21," ungkap Aprilia saat berbincang-bincang dengan detiksport di Cipayung kemarin (2/10).

    "Pukulan-pukulan saya juga kurang variatif. Saat lawan mengubah gaya permainan saya kurang cepat menyesuaikan perlawanan," lanjutnya.

    Tak hanya itu, ada masalah besar yang dialami Aprilia sejak dipanggil ke pelatnas di tahun 2006. Dia dan para pemain tunggal putri bak anak salah asuhan. Belum juga matang dibesut satu pelatih, PP PBSI sudah mendatangkan pelatih anyar dengan karakter yang sangat berbeda.

    Mereka juga harus pandai-pandai mengatur jadwal untuk berlatih karena lapangan di pelatnas tak mencukupi untuk menampung 82 pemain yang ada. Mereka memulai latihan paling pagi, start dari jam 06.00 dan berakhir juga paling awal 10.00, karena lapangan bergantian dengan ganda putra.

    Aprilia dan pemain tunggal putri lainnya tak mau membesar-besarkan kenyataan itu. Mereka lebih senang menjalani latihan sesuai instruksi pelatih. Aprilia bersedia memberikan keterangan setelah dibujuk menganalisis kekurangan dan kelemahan dia oleh pelatih tunggal putri, Liong Chiu Sia.

    "Bisa jadi saya kehabisan waktu untuk beradaptasi. Saat mulai enak dengan satu pelatih, eh pelatihnya diganti. Pelatih baru itu membawa gaya permainan baru dan kami harus beradaptasi lagi," kata dia.

    Tunggal putri memang merupakan sektor yang sering gonta-ganti pelatih. Saat tiba di pelatnas Aprilia ditangani Hendrawan. Belum genap dua tahun, pelatih tunggal diserahkan kepada Marlev Mainaky. Hendrawan fokus menangani tunggal putra menjelang Olimpiade 2008 Beijing.

    Di awal 2011 PBSI kembali mengubah struktur pelatih tunggal, putra dan putri. Kabinet Djoko Santoso mendatangkan pelatih China, Li Mao, dan asisten pelatih dari Malaysia, Wong Tat Meng.

    Chiu Sia tak menampik kenyataan itu. "Saya sendiri baru delapan sampai sembilan bulan menangani tunggal putri. Saya masih membutuhkan waktu," kata Chou Sia yang pernah menangani pelatnas di era Susi Susanti itu.

    "Penyesuaian dulu. Ini tidak bisa cepat kayak goreng telor yang tinggal ceplok. Saya berharap tahun depan ada pemain tunggal putri yang mengisi peringkat lima besar," kata Chiu Sia.

    Sumber: http://sport.detik.com/read/2013/10/...atnas-cipayung
    ..................... _ _ _

  4. #64
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Kasian juga yah ga dapet lapangan. Kenapa ga ditambah lapangannya,
    Ga terlalu mahal rasanya buat PBSI untuk tambah lapangan :)

  5. #65
    Join Date
    Aug 2010
    Location
    Bogor, Ciamis dan Tangsel
    Posts
    2,585

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Kasian juga yah ga dapet lapangan. Kenapa ga ditambah lapangannya,
    Ga terlalu mahal rasanya buat PBSI untuk tambah lapangan :)
    Yang pasti, antara pengurus dengan pemain ga pernah sinergi...!!!

    Ini udah dari Jaman TH terjadi, pengurus ga mau dengar apa yg diinginin pemain. Kl partner (di ganda) sudah cocok, jangan di bongkar pasang! Begitu pun dengan pelatih, kl dah cocok dan enjoy dgn pelatih yg ini, jangan diganti dengan yg itu.


    Contoh TH yg setia mau dilatihnya sama MH.
    Sampai2 mau kaboor bersama MH ke negara tetangga... Hehehe,,,,

  6. #66
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Kepengurusan yg sekarang masih begitu juga kah Kang Ian?

  7. #67
    Join Date
    Aug 2010
    Location
    Bogor, Ciamis dan Tangsel
    Posts
    2,585

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Kepengurusan yg sekarang masih begitu juga kah Kang Ian?
    Sedikit...

  8. #68
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Runyamm............

  9. #69
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Thumbs up Chris John, Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan Dianugerahi Bintang Jasa Utama

    Sumber

    Atas prestasinya di bidang masing-masing, Chris John, Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan dianugerahi Bintang Jasa Utama. Adapun empat atlet lain yang turut mendapat apresiasi.

    Tanda kehormatan itu diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-30 yang digelar di Yogyakarta, Kamis (17/10/2013).

    Penghargaan jasa tertinggi tersebut diberikan kepada Chris John atas segala prestasinya di cabang olahraga tinju sedangkan Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan atas prestasinya dalam bulutangkis.

    Tanda kehormatan Satya Lencana Dharma Olahraga di berikan kepada empat atlet lain. Mereka adalah pebulutangkis Tontowi Ahmad dan Mohammad Ahsan, atlet paralayang Lis Andriana dan atlet wushu Lindswell.

    Dalam sambutannya, Presiden meminta agar prestasi olahraga terus ditingkatkan. SBY juga meminta supaya pihak terkait turut memperhatikan nasib para atlet yang sudah pensiun.

    "Saya ucapkan terima kasih kepada para olahragawan yang berhasil mengharumkan nama bangsa," ujar SBY dalam sambutannya.

  10. #70
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Saya seneng ada bentuk perhatian penghargaan kepada atlet yg berprestasi seperti ini tanpa memandang cabang olahraganya populer atau tidak. Apabila si atlet berprestasi (terutama di level internasional), ya sudah menjadi kewajiban pemerintah tuk memperhatikan nasib si atlet termasuk setelah pensiun nanti.

    Memberi perhatian ke atlet jangan cuma tuk sekedar mencari perhatian publik, mentang-mentang olahraga populer... kalah-menang diperhatiin. Baru berprestasi sedikit, langsung rebutan ngasih hadiah ini itu. Sementara itu atlet-atlet yg lagi pelatnas tuk persiapan SEA Games nggak ada yg memperhatikan. Jangankan mimpi iming-iming bonus ratusan juta, lah wong gaji aja 3 bulan belum dibayar.
    ..................... _ _ _

  11. #71
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    SURABAYA
    Posts
    1,402

    Default



    Nama : Masita Mahmudin (Sita)
    Tempat/Tanggal lahir : Jambi, 2 Maret 1995
    Tinggi/Berat : 167 cm/59 kg
    Klub : PB Jaya Raya Jakarta
    Rangking Nasional : 2 (ganda campuran) 10 (ganda putri)
    Prestasi : Juara Sirnas Jakarta Open 2013 (ganda putri berpasangan dengan Uswatun Khasanah dan ganda campuran berpasangan dengan Rian Swastedian), Finalis Sirnas Bandung 2013 (ganda putri), dan juara Sirnas Lampung 2013 (ganda campuran)

    Saat ini sedang mengikuti kejuaraan WJC 2013
    PASTI BISA!!!

  12. #72
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by ZAM'S0982 View Post


    Saat ini sedang mengikuti kejuaraan WJC 2013
    Menjadi satu-satunya wakil INA di babak final WJC 2013 di Thailand.
    Berpasangan dengan Kevin Sanjaya.
    ..................... _ _ _

  13. #73
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Sigit: Mencari Pemain Seperti Kevin Itu Cukup Sulit



    Keistimewaan Kevin Sanjaya Sukamuljo memang sudah menjadi pembicaraan dikalangan pecinta bulutangkis. Bergabung dengan PB Djarum sejak tahun 2007, Kevin mengawali karirnya di nomor tunggal, namun mulai tahun 2010 Kevin akhirnya dipersiapkan untuk menjadi spesialis nomor ganda. Ia pun akhirnya hijrah dari markas PB Djarum di Kudus, ke markas PB Djarum di Jakarta.

    Sederet penampilannya yang gemilang diberbagai kejuaraan, menjadi pertanda bahwa Kevin memang spesial. Caranya mengolah bola, mengantisipasi serangan, kecerdikannya di lapangan sudah diakui banyak kalangan bahkan oleh negara-negara lain, termasuk dari China dan Korea. Ia menjadi perbincangan hangat di ajang Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2013 ini. Ia mencuri perhatian setelah memenangkan angka penentu Indonesia untuk mengalahkan China di semifinal Piala Suhandinata minggu lalu.

    "Untuk mencari pemain seperti Kevin itu tidak mudah, dia salah satu pemain istimewa meskipun memang untuk pemain bulutangkis saat ini bisa dibilang tubuhnya kecil," ujar Sigit yang sudah sejak 2010 lalu menangani Kevin.

    Atlet yang lahir di Banyuwangi ini memang tidak begitu terlihat seperti seorang atlet, dengan tinggi 169, ia bisa dibilang cukup kecil. Tapi kepiawaianya memainkan shuttlecock sudah tak harus diragukan lagi. Berbagai kejuaraan pernah ia jajal dan ia menangi. Tahun ini ia berhasil menjadi yang terbaik di nomor ganda campuran Tangkas Junior International Challenge 2013 bersama Masita Mahmudin yang merupakan binaan PB Jaya Raya.

    Banyak yang berpendapat bahwa cara bermain Kevin mengingatkan kita dengan cara bermain Sigit yang memang saat ini adalah pelatihnya. Keduanya kerap dijuluki si "tangan jahil" dimana saat lawan tidak bisa menduga kemana mereka akan mengarahkan bola. Permainan Kevin kerap mengundang decak kagum pengunjung Indoor Stadium Huamark.

    "Kevin bermain bagus tadi, penonton juga pasti terhibur dengan permainan mereka, hanya memang mungkin memang belum rejekinya untuk menjadi juara," ujar umpire asal Indonesia, Unang Sukarja yang turut menjadi salah satu pengawal pertandingan selama dua minggu di Bangkok ini.

    Bakat yang dimiliki, kerja keras, dan semangat juang dilapangan seakan menjadi sinyal bahwa Kevin suatu hari nanti akan menjadi salah satu atlet yang siap menebar ancaman. Official tim negara lain pun kerap melemparkan pujian kepada Kevin.

    "Semoga pengalaman yang dia dapat di kejuaraan kali ini menjadi dasar untuk dia agar nanti kedepannya dia bisa semakin berprestasi. Saat ini dia sudah menjadi salah satu pemain yang disegani, banyak lawan yang terlihat sangat mewaspadai Kevin. Disaat pertandingan tadi pun, tim oficial China terlihat sangat tegang, ini menjadi tanda bahwa kita tidak pernah kehabisan bibit bulutangkis meskipun untuk mencari yang seperti Kevin memang tidak mudah," lanjut Sigit.

    Melihat penampilan atlet-atlet muda Indonesia di Bangkok selama dua minggu ini, keberhasilan mereka mencatat sejarah baru dengan berhasil menginjakkan kaki di final Piala Suhandinata, dimana ini menjadi keberhasilan pertama merah putih sejak Piala itu diperebutkan bisa jadi merupakan sebuah indikasi, bahwa bulutangkis Indonesia siap bangkit dalam 2 atau 3 tahun mendatang. Karena kemungkinan besar, yang akan bersaing di elit bulutangkis dua atau tiga tahun lagi adalah nama-nama yang hadir di WJC kali ini. Semoga! (IR)

    Sumber: http://www.pbdjarum.org/news/view/42...tu-cukup-sulit
    ..................... _ _ _

  14. #74
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Lebih Dekat Dengan Ihsan Maulana Mustofa



    Nama Ihsan Maulana Mustofa menjadi perbincangan hangat sepanjang pagelaran Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2013 nomor peorangan. Ihsan yang juga memperkuat nomor beregu, berhasil mengukirkan namanya di deretan peraih medali di WJC. Indonesia terakhir mengukirkan merah putih pada tahun 2006 lalu melalui medali perak yang diraih oleh Tommy Sugiarto.

    Perjalanan Ihsan untuk bisa mencapai babak semifinal WJC bukan perjalanan instan. Untuk mencapai levelnya yang sekarang, atlet yang lahir di Tasikmalaya, 18 November 1995 ini sudah memulainya sejak satu dekade terakhir.

    "Saya bermain bulutangkis sejak kelas tiga SD, sudah sekitar 10 tahun sampai sekarang," tuturnya.

    Ihsan kecil diajak sang ayah, Apes Zainal Mustofa untuk bermain bulutangkis di GOR dekat kampung halamannya. Berawal dari bermain mengisi waktu luang, Ihsan kecil mulai mencintai olah raga tepok bulu ini. Tiga tahun pertama, Ihsan kecil masih dilatih oleh sang ayah akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PB Garuda Mas Tasikmalaya.

    Namun ia hanya bertahan satu tahun disana, sebelum akhirnya ia harus hijrah ke Jakarta karena sang ayah yang berpindah karena pekerjaan. Ia pun bergabung dengan PB Dian Jaya dimana ia dilatih oleh Ardiansyah Putra yang pernah menjadi juara Kejuaraan Asia Junior 2001. Ia pun kemudian mengikuti sang pelatih untuk bergabung dengan PB Ganesha sampai akhirnya tahun 2010 ia diajak untuk bergabung dengan PB Djarum melalui audisi khusus.

    "Saat bergabung dengan Ganesha saya sudah tinggal di asrama, jadi saat tinggal di Kudus saya sudah mulai terbiasa jauh dari orang tua," ceritanya.

    Setelah bergabung bersama dengan PB Djarum, Ihsan pun mendapat banyak kesempatan untuk mengasah kemampuannya di dunia bulutangkis. Sampai akhirnya ia menyabet empat gelar juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) 2012, Ihsan akhirnya mencapai puncak prestasi di nomor taruna saat ia berhasil menjadi juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Solo akhir tahun 2012.

    Prestasi gemilang, Ihsan pun berhasil masuk ke jajaran muda Pelatnas. Sejak awal tahun 2013, Ihsan bergabung bersama Pelatnas dan disponsori oleh Victor. Perempat finalis Vietnam Challenge 2013 ini berhasil masuk kedalam jajaran tim Indonesia untuk Kejuaraan Asia Junior 2013 di Sabah, Malaysia. Saat itu, ia berhasil menembus babak perempat final setelah kalah dari Thammasin Sitthikom.

    Namun, di ajang WJC ini Ihsan berhasil sampai ke babak semifinal dan menyumbang satu buah medali perunggu setelah ia kalah tipis dari sang juara, Kwang Hee Heo dengan 18-21, 21-13 dan 16-21.

    "Pelajaran yang bisa saya ambil dari pertandingan di WJC adalah saya harus lebih sabar, apalagi saat pertandingan, harus lebih fokus. Bagaimana saya harus menghadapi situasi di lapangan, dan bangkit saat tertinggal ini menjadi hal yang paling sulit yang menjadi pelajaran buat saya," ujar anak pertama dari AZ Mustofa dan Agustina ini.

    Ihsan memang sempat tertinggal jauh di game ketiga, ia tertinggal 0-5, dan 5-11 di interval. Sempat mengejar ketinggalan dan mendekati perolehan lawan dengan kedudukan 15-17, tapi sayang beberapa kesalahan sendiri yang dibuat karena terburu-buru mengantisipasi bola membuatnya harus kehilangan tiket ke babak final.

    "Yang jelas selama di WJC kali ini, saya yang biasanya kurang mempunyai daya juang saat tertinggal, masih bisa bangkit dan berusaha mengejar, meskipun memang akhirnya saya harus kalah. Ini sebuah pelajaran berharga," tuturnya.

    Usai WJC, Ihsan harus sudah kembali fokus ke turnamen berikutnya. Dimana akhir bulan ini, Bali akan menjadi saksi perseturuan elit bulutangkis nasional di ajang Kejuaraan Nasional 2013.

    "Ini tahun pertama saya bertanding kelas dewasa di Kejurnas, target saya bisa tampil baik dan benar. Karena nanti saya akan berhadapan dengan senior, semoga saya bisa membuat kejutan dan berani mengadu permainan," lanjutnya.

    WJC ini menjadi sebuah batu loncatan bagi Ihsan, ia mengaku satu turnamen yang paling ia menangkan adalah kejuaraan dunia. "Junior saja sudah seperti ini, apalagi kalau bisa menang di Kejuaraan Dunia, semoga dalam empat tahun nanti saya bisa mengumandangkan Indonesia Raya di ajang Kejuaraan Dunia, kalau bisa lebih cepat ya lebih baik, amin," pungkasnya. (IR)

    Sumber: http://www.pbdjarum.org/news/view/42...aulana-mustofa
    ..................... _ _ _

  15. #75
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    EngHian berkicau mengenai anak asuhnya:


    @EHBAcademy: Lagi berlgsg semifinal USIA DINI putri, Serang Open 2013 antara Azzhara Putri (EHBA) dengan ... (Exist) - 5Nov2013 http://t.co/OJh9ILyxqY

    @hian_eng: @GWirjawan byk bibit Muda kt yg potential tp hilang krn maraknya kasus pencurian umur,mohon perhatian bpk utk bs menuntaskan mslh ini

  16. #76
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    hehe tinggi & rupanya mencolok banget y.

  17. #77
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Salut sama Trikus, masih main di sirnas dan sering juara pula
    http://static.djarumbadminton.com/up...y/4_6dadc8.jpg

  18. #78
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Salut sama Trikus, masih main di sirnas dan sering juara pula
    http://static.djarumbadminton.com/up...y/4_6dadc8.jpg
    hehe itu si Trikus yg super jago apa emang atlet2 nasional yg berlaga di sirnas level na yg cupu? liat aja ex-pelatnas kyk Alamsyah Yunus apa Nadya Melati susah dicari tandingan na klo dah maen di sirnas.

    yg pasti tetep salut sama Trikus, meskipun dah pensiun tapi tetep eksis di level nasional. asyikkan.... bisa bagi pengalaman tanding bagi atlet INA junior.

  19. #79
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Faktor power, pengalaman dan ketenangan bisa mengalahkan kekuatan napas anak2 muda

  20. #80
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Player Of The Month: Rinov, Satu Bulan Tiga Gelar



    Nama Rinov Rivaldy mungkin masih terdengar asing ditelinga anda. Atlet yang baru menginjakkan usianya yang ke-14 pada 13 November 2013 ini mungkin masih jauh dari hingar bingar kepopuleran para seniornya yang behasil menembus elit bulutangkis dunia. Namun, atlet muda yang masih bertanding dikelas pemula ini, sudah bertabur prestasi.

    Kita lihat prestasi yang ia torehkan dalam satu bulan terakhir. Rinov yang berpasangan dengan Rifky Nur Alam di ganda putra, dan bersama dengan Vania Arianti Sukoco sanggup menyumbangkan gelar. Dua gelar bahkan ia raih sebagai gelar internasional pertamanya dimana ia berhasil menyabet gelar juara di Asia Youth U15 di nomor ganda putra dan ganda campuran.

    Atlet yang lahir di Bekasi ini berhasil menjadi kampiun di Asia Youth U15 dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Di ganda putra, Rinov/Rifky diunggulkan ditempat kedua. Mereka pun mengambil kesempatan ini untuk menjadi yang terbaik setelah mampu mengatasi lawan-lawannya.

    Rinov terlebih dahulu mengukuhkan sebagai peraih gelar juara di ganda campuran U15 bersama dengan Vania. Perjalannya tak lantas mudah untuk mencapai podium teratas ini. Mendapat bye di babak pertama, Rinov/Vania sudah dinanti oleh Mark Shelley Alcala/Aldreen Rae Concepcion, dimana mereka menang dengan 21-19 dan 21-15. Kang Min Hyuk/Kim Min Ji jadi korban mereka berikutnya di babak perempat final. Menghadapi wakil Korea ini, Rinov/Vania berhasil menang 21-16 dan 24-22.



    Dengan angka 21-13 dan 21-15 membawa mereka melangkah ke babak final dimana ini adalah angka yang mereka raih saat menundukkan wakil lndonesia lainnya, Putra Kasturo Alfandy Rizky/Mentari Phita Haningtyas. Sedangkan di partai puncak, Rinov/Vania berhadapan dengan pemain yang disebut-sebut sebagai the next Ratchanok, Chaiwan Pattarasuda yang berduet dengan Nipornram Pacharapol. Mereka menang dengan dua game langsung 21-14 dan 21-15 atas wakil Thailand tersebut.

    Sukses di ganda campuran, berhasil ia lanjutkan di ganda putra. Di babak pertama, Rinov/Rifky berhasil menundukkan Hiroki Midorikawa/Hiroki Nakayama dari Jepang dengan 21-17 dan 21-16. Langkah ini, mereka lanjutkan dengan mengungguli ganda Thailand Nipornram Pacharapol/Cheenadit Pichaya juga dengan dua game 21-17 dan 21-12. Di babak semifinal, Rinov/Rifky berhasil mengalahkan rekan satu timnya sekaligus rekan berlatihnya asal PB Djarum, Dicky Cahya Yustiwa/Muhammad Taufiqul Hafizh dengan 21-14 dan 21-9.

    Ganda Thailand, Cheiklinthes Kittithat/Inkaew Wipoo menjadi satu-satunya laga yang mereka lakoni dalam tiga game. Menang 21-14 di game pertama, mereka kalah 13-21. Namun kemudian Rinov/Rifqi mengukuhkan gelar juara dengan memenangkan game ketiga 21-12.

    Tentunya senang bisa juara apalagi ini pertandingan internasional, tapi tentu perjalanan masih panjang,” ujarnya atlet yang mengidolakan Lee Yong Dae ini.

    Rinov bergabung dengan PB Djarum pada bulan Februari 2013 lalu. Ia lolos melalui audisi khusus yang kerap digelar PB Djarum hampir disepanjang tahun.

    Waktu itu disarankan kakak untuk ikut tes di PB Djarum, akhirnya senang bisa diterima dan sekarang sudah bisa menjadi juara,” ceritanya.



    Rinov menyempurnakan pesta kemenangannya di bulan Oktober setelah ia akhirnya sanggup membawa pulang gelar ganda pemula putra Sirkuit Nasional Jawa Tengah bersama Rifky. Diunggulkan ditempat keempat, Rinov/Rifky berhasil menang dengan kemenangan sempurna, dimana mereka tak kehilangan satu game pun sejak babak pertama. Akhirnya mereka mengungguli Ardi Nugroho/Devan Riefki Reksadillano dari PB Jaya Raya Jakarta dengan 21-16 dan 21-17 di babak final.

    Kemenangan di berbagai ajang diusia muda tentu menjadi sebuah modal dan fondasi besar bagi Rinov untuk bisa terus berprestasi. Semoga Rinov tak kenal lelah dalam berlatih, disiplin dan memiliki semangat juang tinggi di lapangan, dan tentunya tidak cepat merasa puas dengan apa yang ia raih. Dan semoga kita sudah menemukan salah satu penerus tongkat estafet atlet ganda Indonesia. (IR)

    Sumber: http://www.pbdjarum.org/playermonth/...lan-tiga-gelar
    ..................... _ _ _

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •