ogah udh sepet
(Osaka International Challenge) Riky/Richi Juara di Jepang
Indonesia petik satu gelar dari turnamen Osaka International Challenge 2012 lewat pasangan ganda campuran Riky Widianto/Richi Puspita Dili. Unggulan kedua ini keluar sebagai juara usai mengalahkan pasangan tuan rumah, Takeshi Kamura/Yonemoto Koharu, 21-15, 21-19.
“Kami senang sekali bisa juara di Osaka, karena ini adalah gelar pertama kami di tahun ini. Selain itu saya dan Riky juga baru dipasangkan sekitar empat bulan” kata Richi mengenai kemenangannya bersama Riky.
Richi juga menambahkan bahwa kunci kemenangannya terletak pada komunikasi dengan pasangan di lapangan. Ia dan Riky mengaku saling percaya dengan kemampuan satu sama lain. Tak heran Riki/Richi mampu terus menekan lawan dengan pola serang yang mereka lancarkan sejak awal permainan.
Kemenangan Riky/Richi sekaligus menggagalkan upaya tuan rumah dalam menyapu semua gelar. Selain di nomor ganda campuran, Indonesia juga menempatkan satu wakil di ganda putra lewat pasangan Markus Fernaldi Gideon/Agripinna Primarahmanto Putra. Sayangnya Markus/Agripinna gagal merebut titel juara setelah dikalahkan pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dari Jepang. Markus/Agripinna kalah tipis 17-21, 23-21, 18-21.
ZZZZzzzzzZZZZ
kayak nama tokoh kartun jaman dulu .... Riki Rich ....
Makin Banyak penghuni Pelatnas, tapi prestasinya masih belum memuaskan, dikarenakan pengiriman atlet2 junior terutama bagian Puteri yang jarang sekali diikutsertakan ke kejuaraan internasional, dilarang bertanding dilevel nasional, di level internasional juga jarang, kapan mau majunya bulutangkis negeri ini...hehehe
eke baru tau klw Markus Fernaldi Gideon ini anak dari kurnia hu
pernah liat sekali maen maen ama sis nath ( mix )
smashnya ajubileh kenceng bener
pemain masa depan yang bagus nih
rabu kemaren sempet senarin ke Kurnia Sport Kompl Green Ville depan Tangkas Sport Center ketemu ama ibunya Markus Fernaldi Gideon
sempet ngobrol2 sebentar nanyain kabarnya anaknya
dan dia bilang baru pulang dr jepang abis ikut kejuaraan osaka
anaknya juara 2...eke ga ngeh klw dia Markus Fernaldi Gideon
eke taunya dia anak dari kurnia hu aja pas maen ama sis nath dikenalin
lupa namanya waktu itu dikenalin
posisi kiri
posisi kanan
Pelatih Kurniahu memiliki salah satu karir bulutangkis terpanjang dan paling sukses pembinaan dalam sejarah dengan lebih dari 30 tahun pengalaman. Ia telah menjadi pelatih di Klub Bulutangkis Tangkas di Jakarta sejak 1987 dan ia adalah pemandu bakat untuk tim Indonesia.
Beberapa polesannya yang sukses termasuk Rexy Mainaky (Olimpiade peraih medali emas), Nova Widianto (Juara Dunia, Olimpiade peraih medali Perak), Tony Gunawan (Juara Dunia, Olimpiade peraih medali Emas) dan lainnya. Banyak pemain top, juara nasional junior terutama dari negara lain, telah melakukan perjalanan untuk melatih dengan Kurniahu di Indonesia.
Putranya, Marcus Fernaldi Gideon, adalah pemain tunggal yang kuat junior internasional yang saat ini di tim nasional Indonesia. Ia memenangkan tahun lalu USBDF Junior Tournament di tunggal putra dan ganda. Kedua Pelatih Kurniahu dan Marcus berbahasa Inggris. Dan sekarang mereka akan membawa dunia kelas mereka pelatihan dan keahlian turnamen ke Royal Bulutangkis!
Manager : KURNIAHU
Tim Putra :
TAN BIN SHEN , Malaysia
KASHYAP PARUPALLI , Indonesia
SIMON SANTOSO , Indonesia
NGUYEN TIEN MINH , Vietnam
GAN TEIK CHAI , Malaysia
EVERT SUKAMTA , Indonesia
ARY TRISNANTO , Indonesia
NOVA WIDIANTO , Indonesia
DEVIN LAHARDI , Indonesia
MARCUS FERNALDI , Indonesia
WAHYU NAYAKA , Indonesia
Tim Putri :
YIP PUI YIN , Hong Kong
CHEN HSIAO HUAN , China Taipei
CHENG WEN HSING , China Taipei
CHANG HSIN YUN , China Taipei
PUTRI MUTHIA RESTU , Indonesia
NOVALIA AGUSTIANTI , Indonesia
SETYANA MAPASA , Indonesia
VITA MARISSA , Indonesia
LILYANA NATSIR , Indonesia
NATALIA POLUAKAN , Indonesia
ENDANG NURSUGIANTI , Indonesia
ZZZZzzzzzZZZZ
KONI Pusat Bantu Pembinaan Tantowi & Liliyana Rp100 Juta
Jakarta, Satlak Prima: Juara All England pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir menerima bantuan uang pembinaan dari KONI Pusat sebesar Rp100 juta. Uang sebesar itu merupakan bentuk perhatian KONI Pusat terhadap atlet Indonesia yang berprestasi di arena internasional.
“Bantuan tersebut merupakan bentuk aprisiasi pembina olahraga kepada atlet binaannya yang telah mengharumkan nama bangsa di arena internasional. Bantuan semacam ini bukan hanya diberikan kali ini saja. Tapi siapa yang saja yang berprestasi akan memperoleh hak yang sama,” kata Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman usai menyerahkan dana tersebut di Jakarta, Rabu (18/4).
Dikatakan, berbagai bentuk bonus dan uang pembinaan yang diberikan kepada atlet berprestasi diharapkan dapat merangsang atlet lain untuk berlatih keras guna mencapai prestasi puncak.
Liliyana Natsir sendiri merasa bangga dengan perhatian berbagai pihak yang sudah memberikan bonus kepada mereka berdua, termasuk dari KONI Pusat. Sebelumnya pasangan peringkat 3 dunia ini sudah menerima bonus dari klub dan PB PBSI sebagai induk organisasi yang menaungi mereka di pelatnas.
“Kami berterima kasih terhadap semua perhatian yang sudah diberikan baik dalam bentuk uang maupun dukungan lainnya atas prestasi yang kami peroleh. Mudah-mudahan ini bisa menjadi cambuk untuk berbuat yang lebih baik lagi,” kata Liliyana Natsir.
ZZZZzzzzzZZZZ
tahun naga bawa rejeki buat tolyn
MANILA, Kompas.com - Pelatih bulu tangkis asal Indonesia, Rexy Mainaky menargetkan membentuk tim Filipina untuk dapat lolos ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 mendatang.
"Saya bukanlah seorang pesulap," kata Rexy yang memilih menangani Filipina setelah mundur sebagai pelatih timnas Malaysia. "Saya hanya ingin melakukan yang terbaik. Saya harap dapat membentuk sebuah tim (Filipina) ke Olimpiade 2016. Ini rencana saya. Jika dalam dua tahun saya gagal, saya akan mundur."
Rexy dikabarkan menolak tawaran dari Inggris dan Rusia dan memilih Filipina. Untuk itu ia mendapat gaji sebesar 12 ribu dolar AS per bulan ditambah jaminan hidup buat keluarganya yang akan segera bergabung dengannya di Manila.
Juara Olimpiade Atlanta 1996 ini memang pernah mengatakan tidak ingin terlalu jauh dari tanah air dan keluarga besarnya agar ia dapat setiap saat pulang.
Menurut Jojo Binay dari asosiasi bulu tangkis Filipina (PBA), pihaknya memang membutuhkan Rexy untuk kebangkitan bulu tangkis. "Kami memang sangat menginginkan dia, meski dia merupakan pelatih termahal. Ia akan membantu kami mewujudkan impian. Ia seorang yang sangat dispilin dan hal inilah yang kurang pada atlet-atlet kami."
Rexy akan berkeliling Filipina untuk melihat bakat para pemain berusia 12 hingga 17 tahun. "Kita tidak dapat meraih medali emas dalam waktu satu malam. Namun kami berharap dapat sejajar dengan tim-tim yang kuat. Kami akan memberi kebebasan penuh pada Rexy," kata Albee Benitez dari PBA.
mungkin ini salah satu faktor penyebab TBH-KKK baru2 ini kalah sama Angga/Ryan
sayang yah Rexy gak mau melatih di negeri sendiri
Mia Audina masih dirindukan
Jakarta (ANTARA News) - "Mia.. Miaa.. Miaaa," teriak penonton yang memadati Palembang Sport Convention Centre (PSCC), Palembang, Sabtu (28/4).
Mia Audina, mantan bintang bulu tangkis Indonesia dan Belanda yang pernah menyabet medali perak Olimpiade 1996 dan 2004 itu langsung melambaikan tangannya dengan senyum merekah.
"Saya senang publik masih meneriakan nama saya. Jadi ingat jaman dulu," kata Mia usai bermain dalam pertandingan ekshibisi "Djarum Badminton All Stars 2012".
Dalam acara Djarum All Stars 2012, Mia bersama legenda bulu tangkis lainnya seperti Christian Hadinata, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi, Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, dan masih banyak lagi, memberikan coaching clinic kepada para atlet muda Sumatera Selatan.
Mia menjadi bintang tamu yang paling ditunggu-tunggu karena sosoknya sudah jarang kelihatan sejak memutuskan gantung raket pada 2006 lalu.
Pada tahun 1999, Pemilik nama lengkap Mia Audina Tjiptawan itu menikah dengan Tylio Arlo Lobman, seorang penyanyi gospel asal Suriname berkebangsaan Belanda. Kemudian Mia memilih menetap dan menjadi warga negara Belanda. Ia meninggalkan karirnya di Indonesia dan mewakili Belanda dalam berbagai pertandingan termasuk saat meraih medali perak Olimpiade untuk kedua kalinya pada 2004.
Sejak saat itu, nama Mia mulai meredup dari kancah pebulutangkisan Indonesia. Namun, Mia masih dirindukan. Kehadirannya masih selalu ditunggu-tunggu seperti yang terlihat dari antusias publik yang terus menyerukan nama Mia pada Sabtu sore itu.
"Sebenarnya prestasi saya makin banyak sesudah married, mungkin karena publikasinya yang kurang jadi masyarakat mengira saya mengalami penurunan prestasi," ujarnya.
Namun, penampilan Mia pada Djarum All Stars 2012 itu tidak hanya mengobati rindu penggemarnya. Kehadirannya saat itu juga membawa Mia sendiri pada euforia saat ia mewakili Indonesia dalam berbagai pertandingan dikancah internasional.
"Pas saya dengar mereka meneriakan 'Indonesia', saya jadi ingat saat bertanding di Uber Cup," kata Mia yang kini tampak lebih feminim, dengan rambut hitamnya yang dibiarkan panjang hingga sepundak itu.
Si anak ajaib
Sibuk apa Mia saat ini?
Perempuan kelahiran 22 Agustus 1979 itu mengaku masih fokus mendampingi suaminya. Keduanya juga kerap traveling ke luar negeri, oleh karena itu mereka belum punya rencana untuk memiliki momongan.
"Belum mau punya anak dulu," ujar Mia yang menggambarkan kegiatannya sesudah berhenti di bulu tangkis.
Namun, Mia yang saat itu terus didampingi suaminya, mengaku memiliki rencana untuk menjadi pelatih di Indonesia. "kita lihat bagaimana nanti," ucapnya seraya tersenyum.
Meskipun Mia telah lama pensiun, namanya masih terus terekam dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Ia sempat digadang-gadang sebagai pengganti Susy Susanti sebelum akhirnya dia memutuskan meninggalkan karirnya di Indonesia.
Mia pernah mendapat julukan "Si Anak Ajaib" karena masuk Tim Piala Uber termuda sepanjang sejarah, dimana saat itu umurnya baru menginjak 14 tahun. Ia bahkan menjadi pemain penentu kemenangan Indonesia saat menjuarai Piala Uber 1994 dan 1996.
"Si Anak Ajaib" itu ternyata sudah menunjukan bakatnya memainkan raket sejak berusia 3 tahun. "Dari kecil saya langsung bisa main bulu tangkis. Waktu umur 3 tahun, saya pegang raket dan dari situ kelihatan bakatnya sudah ada," kenang Mia.
Kemudian pada umur 5 tahun, untuk pertama kalinya Mia mengikuti turnamen bulu tangkis sebuah Kejurcab di Jakarta untuk kategori umur 10 tahun ke bawah. Mia berhasil meraih juara 3 pada kejuaraan tersebut.
"Tetapi saat itu saya tidak dapat piala, lalu saya tanya ke mami mengapa tidak dapat piala. Ternyata harus juara pertama dan sejak itulah saya bekerja keras," kata Mia menceritakan awal kisah ia mulai serius pada bulu tangkis.
Mia yang saat itu tergabung dalam klub Puspita Jaya, lalu pindah ke klub Jaya Raya hingga akhir karirnya di Indonesia.
Mia yang juga pernah menjuarai Indonesia Terbuka 1998, Jepang Terbuka 1997, Singapura Terbuka 1997, dan sederet prestasi lainnya itu juga dikenal dengan lenturan tubuhnya yang khas ketika melakukan servis atau menjangkau pukulan panjang *
"Itu talenta dan pemberian dari Tuhan yang sangat saya syukuri," katanya.
Mia yang kini sudah berdomisili di Jakarta mengungkapkan harapannya pada prestasi bulu tangkis Indonesia, terutama tim putri yang gaung prestasinya akhir-akhir ini menurun.
"Mudah-mudahan ada generasi ya, bibit-bibit unggul bisa lebih menonjol. Korea pernah mengalami seperti ini namun akhirnya bisa kembali kuat. Mudah-mudahan (generasi) yang akan datang bisa lebih bagus lagi," ujar Mia.
ZZZZzzzzzZZZZ
di Tebar FTB ada yang lebih mesra dari ini gak yah ..?? ...
hehehehehehehehe
coba cari foto Suhu Male137 dan Master Tono deh ....
isenk browsing2 nemu link video ini.... sayang bukan dari youtube jadi gak ada preview nya
eksibisi pertandingan antara TH melawan anak sekolah (smp kali ya) di Jepang.
Link = http://v.youku.com/v_show/id_XMzg4OTY0MzA4.html
Durasi - 06:34
hehehehehe
apa kabar Bro Licin ?
iya itu anak berbakat yah....
Bro Licin skarang tinggal di Jakarta
hehehehehhehehehe