Page 3 of 3 FirstFirst 123
Results 41 to 53 of 53

Thread: Sony Dwi Kuncoro On Fire ...

  1. #41
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Sumber: http://baggiofans.blogspot.sg/2013/0...-sony.html?m=1

    SELAMAT DATANG KEMBALI, SONY!




    ‘Saya hanya ingin bisa bermain dengan baik, tanpa ada rasa sakit.’

    Itulah yang diucapkan oleh Sony Dwi Kuncoro, sekitar 10 bulan lalu. Saat itu, Sony telah menjalani serangkaian terapi dan siap untuk kembali merajut mimpi. Tidak muluk-muluk. Tidak ada ambisi untuk bisa kembali ke 20 besar, 10 besar, atau 5 besar. Sony hanya ingin kembali bermain dengan normal, dengan sehat, dan tanpa rasa sakit.

    Meski apa yang diucapkan di mulut terlihat sederhana, Sony jelas butuh pembuktian besar bahwa karirnya sebagai pebulu tangkis memang belumlah habis. Dirinya tak bisa begitu saja hanya kembali bermain dan sekedar menjadi penghias turnamen. Karena jika demikian yang terjadi, maka Sony tetap akan sama riwayatnya dengan andai ia tetap terbelit cedera, dilupakan dan dianggap sudah selesai karirnya.

    Dan Sony sadar benar akan hal itu. Ia menetapkan tujuan setahap demi setahap. Hasil baik pun mulai datang kepada peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 ini. Selepas mengucapkan kalimat itu pada Axiata Cup yang berlangsung pada bulan April 2012, Sony mulai memperlihatkan tajinya di turnamen Malaysia Grand Prix Gold. Di turnamen ini, ia mampu melenggang ke babak final sebelum kalah dari pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei. Performa apik itu dilanjutkan Sony di ajang Thailand Terbuka dimana ia sukses menjadi juara, titel perdananya sejak ia menjadi juara di Singapura Super Series 2010.

    Titel ini seolah menanamkan keyakinan pada diri Sony. Pebulu tangkis kelahiran 1984 ini seolah bisa berteriak kepada dirinya sendiri bahwa ia masih bisa menjadi yang terbaik. Setelah itu, grafik Sony sendiri mulai membaik dan ia bisa masuk ke babak akhir di beberapa turnamen. Tidak hanya itu, ia juga sukses menggenggam titel Indonesia Grand Prix Gold. Di akhir tahun, Sony pun sudah masuk peringkat 20 besar dunia.

    Gebrakan itu kemudian berlanjut di awal tahun dimana Sony bisa merangsek ke 10 besar dan kemudian melesat ke peringkat lima dunia berkat masuk semifinal Korea Terbuka Super Series Premier. Melihat hasil di Malaysia Super Series, bukan tak mungkin peringkat Sony akan kembali melonjak.
    Sumber kekuatan utama dari kebangkitan Sony jelas terletak dari tak lunturnya motivasi untuk bangkit yang ada di dalamnya. Dirinya selalu percaya bahwa akan ada jalan selama ia tak pasrah pada kondisi yang dialaminya.

    Situasi ini sendiri tak serta merta muncul dalam diri Sony. Pada masa keterpurukannya di 2012, Sony sendiri terlihat sempat menghindari media. Jika biasanya Sony ramah bertegur sapa kepada media yang ditemuinya di Cipayung, pada tempo itu Sony justru memilih menghindar dan kalau bisa tidak sampai bertatap muka dan beradu pandang.

    Namun perlahan tapi pasti Sony mulai menata diri. Dia tak mau tenggelam dalam keterpurukan. Ia mulai berani berbicara soal perkembangan cederanya dan harapan yang masih ingin dicapainya. Ambisi itu kemudian dipadu oleh kerja keras yang hasilnya saat ini mulai terlihat.

    Sony bisa kembali berada di posisi papan atas dunia saat ini tidak lain lantaran ia pernah merasakan berada di titik terendah dalam perjalanan karirnya. Bukan hanya lantaran mengalami kegagalan demi kegagalan, Sony bahkan sampai pada level ‘hanya ingin bermain tanpa gangguan rasa cedera.’ Hal inilah yang diyakini membuat Sony kini sangat menghargai pertandingan demi pertandingan yang ia jalani. Setiap pertandingan bagi Sony mungkin terasa seperti berkah dan nikmat besar sehingga dirinya tak akan menyia-nyiakannya.
    Namun dibalik keberhasilan come back yang dialami Sony saat ini, jelas ada harapan bahwa Sony tak serta merta berpuas diri pada titik ini. Masih banyak yang bisa diraih Sony di ‘karir keduanya’ sebagai seorang pebulu tangkis. Usia yang akan menginjak 29 tahun pada 2013 ini juga bukan merupakan halangan karena dari segi tekad, Sony saat ini justru seperti pebulu tangkis muda yang baru saja meniti karirnya di dunia bulu tangkis. Yang perlu diperhatikan mungkin soal kondisi tubuhnya yang tentunya diharapkan bisa selalu dalam kondisi fit dan prima.

    Memang ke depannya masih banyak tantangan yang akan dihadapi oleh Sony. Ada peribahasa bahwa merebut lebih baik daripada mempertahankan dan inilah yang mungkin dialami oleh Sony nantinya. Perjuangan Sony tahun ini dipastikan akan lebih berat. Melonjaknya peringkat Sony tahun lalu, selain didasari penampilan impresifnya, juga dilandasi oleh rekening poinnya yang memang masih sedikit.

    Berdasarkan sistem poin yang dianut oleh BWF, maka tugas Sony mempertahankan poin demi poin yang telah diraihnya tahun lalu bakal menjadi lebih berat. Namun di balik itu, keuntungan pun didapat Sony dari peringkatnya saat ini. Jika tahun lalu ia sempat merasakan menjadi pengisi waiting list di babak kualifikasi turnamen super series, maka pada awal tahun ini Sony akan menikmati status unggulan dimana langkahnya di atas kertas akan lebih mudah dibandingkan perjalanannya tahun lalu.

    Mengamati kebangkitan Sony sendiri, tentunya banyak yang berharap ini adalah tonggak kebangkitan nomor tunggal putra Indonesia. Melihat Sony bisa keluar dari mission impossible yang ada pada dirinya, harusnya Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka dan tunggal putra lainnya seolah mendapat ‘tamparan.’ Seluruh pemain tunggal putra yang ada harusnya merasa ‘malu dan minder’ terhadap pencapaian Sony setahun belakangan ini dan lebih termotivasi untuk berlatih, bekerja keras, dan menunjukkan prestasi. Selamat datang kembali Sony!

    -Putra Permata Tegar Idaman-

  2. #42
    Join Date
    Jul 2011
    Location
    Surabaya
    Posts
    131

    Default

    Syukurlah, dia merupakan salah satu amunisi andalan Surabaya dalam menghadapi SuperLiga. Maklum lah aku kan orang Surabaya, jadi mbeelanya juga Surabaya.

  3. #43
    Join Date
    Apr 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    3,651

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Sumber: http://baggiofans.blogspot.sg/2013/0...-sony.html?m=1

    SELAMAT DATANG KEMBALI, SONY!




    ‘Saya hanya ingin bisa bermain dengan baik, tanpa ada rasa sakit.’

    Itulah yang diucapkan oleh Sony Dwi Kuncoro, sekitar 10 bulan lalu. Saat itu, Sony telah menjalani serangkaian terapi dan siap untuk kembali merajut mimpi. Tidak muluk-muluk. Tidak ada ambisi untuk bisa kembali ke 20 besar, 10 besar, atau 5 besar. Sony hanya ingin kembali bermain dengan normal, dengan sehat, dan tanpa rasa sakit.

    Meski apa yang diucapkan di mulut terlihat sederhana, Sony jelas butuh pembuktian besar bahwa karirnya sebagai pebulu tangkis memang belumlah habis. Dirinya tak bisa begitu saja hanya kembali bermain dan sekedar menjadi penghias turnamen. Karena jika demikian yang terjadi, maka Sony tetap akan sama riwayatnya dengan andai ia tetap terbelit cedera, dilupakan dan dianggap sudah selesai karirnya.

    Dan Sony sadar benar akan hal itu. Ia menetapkan tujuan setahap demi setahap. Hasil baik pun mulai datang kepada peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 ini. Selepas mengucapkan kalimat itu pada Axiata Cup yang berlangsung pada bulan April 2012, Sony mulai memperlihatkan tajinya di turnamen Malaysia Grand Prix Gold. Di turnamen ini, ia mampu melenggang ke babak final sebelum kalah dari pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei. Performa apik itu dilanjutkan Sony di ajang Thailand Terbuka dimana ia sukses menjadi juara, titel perdananya sejak ia menjadi juara di Singapura Super Series 2010.

    Titel ini seolah menanamkan keyakinan pada diri Sony. Pebulu tangkis kelahiran 1984 ini seolah bisa berteriak kepada dirinya sendiri bahwa ia masih bisa menjadi yang terbaik. Setelah itu, grafik Sony sendiri mulai membaik dan ia bisa masuk ke babak akhir di beberapa turnamen. Tidak hanya itu, ia juga sukses menggenggam titel Indonesia Grand Prix Gold. Di akhir tahun, Sony pun sudah masuk peringkat 20 besar dunia.

    Gebrakan itu kemudian berlanjut di awal tahun dimana Sony bisa merangsek ke 10 besar dan kemudian melesat ke peringkat lima dunia berkat masuk semifinal Korea Terbuka Super Series Premier. Melihat hasil di Malaysia Super Series, bukan tak mungkin peringkat Sony akan kembali melonjak.
    Sumber kekuatan utama dari kebangkitan Sony jelas terletak dari tak lunturnya motivasi untuk bangkit yang ada di dalamnya. Dirinya selalu percaya bahwa akan ada jalan selama ia tak pasrah pada kondisi yang dialaminya.

    Situasi ini sendiri tak serta merta muncul dalam diri Sony. Pada masa keterpurukannya di 2012, Sony sendiri terlihat sempat menghindari media. Jika biasanya Sony ramah bertegur sapa kepada media yang ditemuinya di Cipayung, pada tempo itu Sony justru memilih menghindar dan kalau bisa tidak sampai bertatap muka dan beradu pandang.

    Namun perlahan tapi pasti Sony mulai menata diri. Dia tak mau tenggelam dalam keterpurukan. Ia mulai berani berbicara soal perkembangan cederanya dan harapan yang masih ingin dicapainya. Ambisi itu kemudian dipadu oleh kerja keras yang hasilnya saat ini mulai terlihat.

    Sony bisa kembali berada di posisi papan atas dunia saat ini tidak lain lantaran ia pernah merasakan berada di titik terendah dalam perjalanan karirnya. Bukan hanya lantaran mengalami kegagalan demi kegagalan, Sony bahkan sampai pada level ‘hanya ingin bermain tanpa gangguan rasa cedera.’ Hal inilah yang diyakini membuat Sony kini sangat menghargai pertandingan demi pertandingan yang ia jalani. Setiap pertandingan bagi Sony mungkin terasa seperti berkah dan nikmat besar sehingga dirinya tak akan menyia-nyiakannya.
    Namun dibalik keberhasilan come back yang dialami Sony saat ini, jelas ada harapan bahwa Sony tak serta merta berpuas diri pada titik ini. Masih banyak yang bisa diraih Sony di ‘karir keduanya’ sebagai seorang pebulu tangkis. Usia yang akan menginjak 29 tahun pada 2013 ini juga bukan merupakan halangan karena dari segi tekad, Sony saat ini justru seperti pebulu tangkis muda yang baru saja meniti karirnya di dunia bulu tangkis. Yang perlu diperhatikan mungkin soal kondisi tubuhnya yang tentunya diharapkan bisa selalu dalam kondisi fit dan prima.

    Memang ke depannya masih banyak tantangan yang akan dihadapi oleh Sony. Ada peribahasa bahwa merebut lebih baik daripada mempertahankan dan inilah yang mungkin dialami oleh Sony nantinya. Perjuangan Sony tahun ini dipastikan akan lebih berat. Melonjaknya peringkat Sony tahun lalu, selain didasari penampilan impresifnya, juga dilandasi oleh rekening poinnya yang memang masih sedikit.

    Berdasarkan sistem poin yang dianut oleh BWF, maka tugas Sony mempertahankan poin demi poin yang telah diraihnya tahun lalu bakal menjadi lebih berat. Namun di balik itu, keuntungan pun didapat Sony dari peringkatnya saat ini. Jika tahun lalu ia sempat merasakan menjadi pengisi waiting list di babak kualifikasi turnamen super series, maka pada awal tahun ini Sony akan menikmati status unggulan dimana langkahnya di atas kertas akan lebih mudah dibandingkan perjalanannya tahun lalu.

    Mengamati kebangkitan Sony sendiri, tentunya banyak yang berharap ini adalah tonggak kebangkitan nomor tunggal putra Indonesia. Melihat Sony bisa keluar dari mission impossible yang ada pada dirinya, harusnya Simon Santoso, Dionysius Hayom Rumbaka dan tunggal putra lainnya seolah mendapat ‘tamparan.’ Seluruh pemain tunggal putra yang ada harusnya merasa ‘malu dan minder’ terhadap pencapaian Sony setahun belakangan ini dan lebih termotivasi untuk berlatih, bekerja keras, dan menunjukkan prestasi. Selamat datang kembali Sony!

    -Putra Permata Tegar Idaman-
    Ayo sony .... tunjukkan prestasimu di Superliga ...
    __________________________________________________ ____
    Skill Level : Nubie ...
    Level Permainan : Belajaran ...
    Level Arena : "Recreational & Friendly" ...

    __________________________________________________ ____

  4. #44
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Thumbs up Sony Dwi Kuncoro, Si Perunggu Athena 2004

    Sumber



    Sony Dwi Kuncoro, layaknya Maria Kristin Yulianti, namanya pernah mengibarkan nama Indonesia, ketika di Athena tahun 2004 lalu, ia mengibarkan bendera Indonesia pada posisi ketiga di Tunggal Putra, bersanding dengan Taufik Hidayat yang meraih emas kala itu. Sony menyumbang 1 perunggu untuk Indonesia. Namun, dibalik sikap alimnya, stamina dan cedera selalu membayang-bayangi arek Suroboyo kelahiran 7 Juli 1984. Mungkin Perunggu Athena 2004 adalah prestasi tertinggi dan mungkin (terakhir) baginya? Sebelum kita kilas balik perjalanan SDK, kita lihat dulu nih Identitasnya.

    Nama : Sony Dwi Kuncoro
    TTL : Surabaya, 7 Juli 1984
    Klub : Jayaraya Suryanaga Surabaya
    Rank Tertinggi : 3 (Oktober 2004)
    Rank sekarang : 64

    Setelah melihat identitasnya, kini Kita akan kilas balik perjalanan SDK, dulu dan kini…

    Silver Medalist 2000 IBF World Junior Championship


    Kejuaraan Dunia Junior, kala itu diselenggarakan masih oleh IBF (International Badminton Federation) merupakan salah satu prestasi terbaiknya di tingkat Junior. Kala itu, SDK masih berusia 16 tahun. Ia menjadi Runner Up di Kejuaraan Bulutangkis Junior tertinggi kala itu.

    Kala itu, Sony kalah dari Unggulan 3 Bao Chunlai yang berusia 17 tahun. Sementara Lee Chong Wei dan Lin Dan menjadi Bronze Medalist. Kala itu Lin Dan berusia 17 tahun dan Lee Chong Wei berusia 18 tahun. Kala itu, di Semifinal, Sony mengalahkan Lee Chong Wei.

    Masuk Pelatnas 2001


    Kemenangan di World Junior Champion 2000 membuat nama Sony dilirik masuk Pelatnas. Ia pun akhirnya masuk pada tahun 2001 dan mengibarkan namanya.

    Pada laga Indonesia Open 2001, adalah salah satu debut terbaiknya, ia lolos ke Kuarterfinal sebelum dikalahkan oleh Pulella Gopichand, 7-3, 7-0, 4-7, 5-7, 3-7.

    Beat Lin Dan in Second Round Malaysia Open 2003


    Sony Dwi Kuncoro dipertemukan pertama kali dengan Lin Dan pada laga ini. Saat itu, Lin Dan maupun Sony masih menjadi pemain-pemain muda berbakat. Sony kala itu dapat mengalahkan Lin Dan dengan skor 15-11, 15-7 pada Babak Kedua Malaysia Open. Meskipun mengalahkan Lin Dan, langkah Sony terhenti pada Kuarterfinal saat Wong Chong Hann mengalahkan Sony 15-13, 15-10. Ini adalah kali pertama Lin Dan dikalahkan Sony dan sampai saat ini masih yang terakhir karena setelah itu, Sony terus dikalahkan oleh Lin Dan.

    Gold Medalist SEA Games 2003


    Sony Dwi Kuncoro juga pernah meraih kemenangan saat SEA Games. Kali ini ia membalas kekalahan saat di Kuarterfinal Malaysia Open lalu, Di SEA Games 2003, ia meraih Emas setelah mengalahkan Wong Choong Hann dari Malaysia dengan skor 15-8, 15-5. Wong Chong Hann merupakan pemain Malaysia yang pernah meraih Silver Medalist pada Kejuaraan Dunia 2003 di Birmingham, dimana kala itu, Sony dikalahkan Wong di Babak Quarterfinal dengan 8-15, 5-15.

    Bronze Medalist 2004 Summer Olympic Athens


    Sony Dwi Kuncoro yang menjadi pelapis Taufik Hidayat di Athena berhasil memberi kejutan ketika menggondol Perunggu. Ini adalah salah satu prestasi terbaiknya. Road to Bronze Medalist MS 2004 Olympic

    Round 1 : SDK VS Roslim Hashim [MAS] : 15-6, 9-15, 15-8
    Round 2 : SDK VS Ronny Andersen [NOR] : 15-7, 15-6
    Kuarterfinal : SDK VS Park tae Sang [KOR] : 15-13, 15-14
    Semifinal : SDK VS Shon Seung Mo [KOR] : 6-15, 15-9, 9-15
    Bronze Medal Match : SDK VS Boonsak Ponsana [THA] : 15-11, 17-16

    Setelah itu, ia menjadi salah satu andalan Indonesia di Tunggal Putra, sekaligus harapan pengganti Taufik Hidayat.

    3rd Rank


    Pasca kemenangan dan membawa Bronze Medal ke tanah air, Sony menjadi salah satu Tunggal berkelas dunia. ia menduduki Ranking tertinggi pada Oktober 2004 lalu.

    Sony adalah tipe pemain yang sering kehabisan stamina, apalagi dengan sistem rally 3×21 poin yang menguras stamina para pemain, terutama sektor tunggal. Apalagi dengan cedera yang diderita arek suroboyo ini, sering ia harus absen dalam beberapa turnamen yang menyebabkan rankingnya terus menerus merosot. Saat ini ia bahkan menempati Ranking > 60.

    But, gue tahu dia punya kelebihan sebagai seorang pemain sehingga bisa menjadi World Player Rank 3. Sesuai daerah asalnya, Jawa Timur, sifat ke-jawa-annya membuat tipe permainannya lebih lembut, tipe yang cendrung kurang agresif untuk ukuran cowok. Senjata pamungkasnya adalah Kombinasi rally dengan Lob yang di akhiri dropshot tajam dan sekali smesh keras yang mampu menghasilkan poin.

    But, ia memang tipe MKY, dimana ada shuttlecock, ia akan mengejarnya. Meskipun kadang cedera, ia tetap memaksakan mengikuti pertandingan. Ia sangat ulet, Tiga game pun dilakoni SDK walaupun akhirnya kalah di game penentuan. Pernah saat bermain, ia harus jatuh bangun sampai lututnya lecet & berdarah, tapi cukup diusap pake ludah, lalu Sony langsung maen lagi. Salut…

    Gelar Ranking 3 ini adalah ranking terbaiknya hingga kini. Meski belum meraih Rank 1, ia pernah mengalahkan nama-nama besar seperti Lin Dan, Lee Chong Wei, Chen Jin serta Bao Chun Lai meskipun di pertemuan berikutnya terkadang Sony sering kalah.

    Sampai 2011, ia masih bertahan di Pelatnas meskipun Rankingnya jatuh merosot. Saat badai pemain senior yang keluar Pelatnas (era Vita Marissa, Markis/Hendra, Taufik Hidayat, Nova Widianto), Sony tetap bertahan di Pelatnas. namun PBSI pun mendegradasi Sony pada akhir 2011 karena tenggelamnya prestasi Sony.

    Gold Medalist SEA Games 2005


    SEA Games Gold Medal kedua bagi Sony didapatnya di Manila, tahun 2005 lalu. Pada partai Final, Sony mengalahkan Simon Santoso, sang rekan di Pelatnas. Sebelumnya, di Semifinal MS, Sony mengalahkan Muhammad Hafiz hashim sedangkan Simon mengalahkan Lee Chong Wei. Dengan ini, Simon meraih 2 emas SEA Games.

    Juara Asia 2005


    Sony Dwi Kuncoro melengkapi berbagai gelarnya. di tahun 2005 namanya tercantum sebagai Juara Asia setelah memenangkan Badminton Asia Championship di Hyderabad, India tahun 2005 lalu.

    Pada laga Kuarterfinal, ia menang atas Boonsak Ponsana 11-15, 15-4, 15-11. Pada Semifinal mempertemukannya dengan Ng wei dan menang 15-3, 15-11 sekaligus menghantarkannya ke Final dan menang 15-10, 15-5 atas Kwan Beng Hong dari Malaysia.

    Semifinalist Thomas Cup 2006

    Pada Piala Thomas 2006 di Jepang, Tim Thomas Indonesia hanya sampai babak Semifinal sebelum dikalahkan China. Sebelum mencapai kemenangan, Sony sempat memberikan perlawanan berarti ketika partai itu berlangsung.

    Di Tokyo, digelar Babak Semifinal Piala Thomas 2006 mempertemukan Indonesia dengan China dan Malaysia dengan Denmark. Indonesia kalah 0-3 dari China.

    Pada partai pertama, digelar laga Taufik Hidayat dan Lin Dan. Taufik kalah 16-21, 8-21. Laga selanjutnya adalah Ganda Putra, Pasangan Alvent Yulianto/Luluk Hardiyanto kalah dari Cai Yun/Fu Haifeng dengan 22-24, 17-21. Sedangkan laga klasik Bao Chunlai VS Sony kembali digelar. Pada set pertama, Sony kalah 17-21. Namun di set kedua, duel ini berlangsung ketat. Sony berkali-kali membuat jus, hingga akhirnya Sony kalah 22-24.

    Silver Medalist 2007 World Championship

    Tak lama terdengar namanya, Sony tak terduga mampu menjadi Runner Up Kejuaraan Dunia BWF 2007 di Glasgow. Pada Babak pertama, ia mengalahkan Chietan Anand dari India, Babak kedua bertemu Nakanishi dari Jepang dan pada Babak ketiga bertemu Lee Chong Wei. Ia menang 21-11, 21-9 atas Lee dan memastikan tempat di Semifinal.

    Di Quarterfinal, Gade menjadi lawannya, ia menang 22-20, 21-18. Semifinal ia menang tipis 18-21, 21-13, 21-15 atas Chen Yu dari China. Kemenangan itu menghantarkannya ke Final. Namun sayangnya, Lin Dan menghentikan langkahnya, Lin Dan menang 21-11, 22-20.

    Hattrick Superseries title 2008


    Tahun 2008 adalah salah satu tahun terbaiknya, ia memenangkan 3 titel Superseries secara beruntun. Ia memenangkan Superseries di Indonesia, Jepang dan China.

    Di Final Indonesia Superseries, Sony mengalahkan Simon dengan 19–21, 21–14, 21–9. Di Jepang ia mengalahkan Lee Chong Wei 21-17, 21-11 dan mengalahkan Chen Jin 21-19, 21-18 di China Master Superseries.

  5. #45
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Thumbs up

    (lanjutan dari atas)


    Quarterfinalist Olympic 2008


    Tak bisa ulang suksesi Olympic 2004, Sony harus puas tersingkir dari Lee Chong wei di Partai Perempat Final Olympic 2008 di Beijing. Saat itu Sony yang masih dibekap cidera memaksakan diri untuk tetap bertanding di Olimpiade 2008.

    Round 2 mempertemukannya dengan Boonsak Ponsana dan menang 21-16, 21-14. Round 3 bertemu dengan wakil Finlandia, Ville Lang dan menang 21-13, 21-18 dan gagal ke Semifinal setelah dikandaskan Lee Chong Wei 9-21, 11-21.

    Menikah


    Banyak anggapan menikah bisa membuat prestasi atlet menurun. Tapi, itu tak berlaku bagi Sony. Baginya menikah justru akan memotivasi dirinya untuk berprestasi lebih baik. Karena itu, melepas masa lajangnya pada 24 Juli 2009. Sony menikahi wanita yang sudah tujuh tahun dipacari, Gading Safitri, di Hotel Garden Palace, Surabaya.

    Pesta pernikahan dengan gading yang telah dipacarinya sejak masih di bangku SMA itu, akan digelar besar-besaran di Graha Samudera Komplek Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Bumimoro, Surabaya, yang dihadiri ribuan undangan, termasuk tamu-tamu penting.

    Pasca menikah, Sony tak bisa berbulan madu dengan sang istri, ia pun harus siap kembali ke Pelatnas menjalani latihan sebelum menuju Kejuaraan Dunia 2009 di Hyderabad, India.

    Bronze Medalist 2009 BWF World Championship


    Tahun 2009 namanya kembali berkibar, kali ini ia menjadi Bronze Medalist dalam ajang Kejuaraan Dunia. ini adalah kado emas baginya pasca perkawinannya dengan Gading Savitri yang saat ini menjadi istrinya.

    Pada saat itu, Di Kuarterfinal, Sony dipertemukan dengan Lee Chong Wei. Lee sendiri mengalahkan Sony saat pertemuan di Olimpiade lalu. LCW meremehkan Sony. Namun Sony membalikan keadaan dan menang 21-16, 14-21, 21-12 atas Lee Chong Wei dan berangkat ke Semifinal.

    Di Final pun, Lin Dan sebagai lawan harus berkeringat terlebih dulu sebelum mengalahkan Sony. Lin Dan menang 21-14, 13-21, 21-15. Dengan hasil itu, Sony hanya puas meraih Medali perunggu. padahal saat itu Sony juga masih dibalut cedera.

    Gelar Superseries Singapore 2010


    Sony Dwi Kuncoro dalam performa sehat berhasil menjuarai Superseries Singapore Open 2010. Ini adalah gelar Superseries pertama Indonesia di tahun 2010. Perombakan besar-besaran, keluarnya pemain senior kelas atas dari Pelatnas membuat perbulutangkisan Indonesia sepi. Gelar Superseries 2010 pun hanya disumbang Taufik Hidayat di Perancis dan Sony Dwi Kuncoro di Singapore.

    Di Singapore, Sony kembali mengalahkan Lee Chong Wei 7-21, 21-19, 21-15. Di Final, Sony menang atas Boonsak Ponsana dengan skor 21-16, 21-16. Pasca turnamen ini, tak ada berita kemenangan Sony, Sony terbalut cedera berkepanjangan, layaknya Maria Kristin Yulianti.

    Divya Amanta Kuncoro, Buah Cinta Sony-Gading

    Buah cintanya bersama Gading Safitri akhirnya lahir pada 2011, namanya Ditya Amanta Kuncoro, putri pertama Sony. Putri Sony lahir pada 4 Maret 2011 dengan berat dan panjang normal. Ini merupakan kado manis bagi Sony sebagai seorang ayah setelah berbagai berita keterpurukannya di bulutangkis.

    Hal unik dari Sony adalah, ia adalah salah satu atlet Gaptek, bahkan situs jejaring sosial milik Sony dibuatin oleh Sang Istri, Gading.

    Cedera berkepanjangan


    Salah satu masalah klasik Sony akhirnya terulang kembali. Cedera berkepanjangan membuatnya harus absen dari berbagai turnamen besar. Seiring berjalannya waktu, ranking Sony terus merosot, pernah mencapai angka ratusan namun 2011 menjadi titik baliknya, rankingnya mulai membaik, menjadi Ranking 67 BWF.



    Sony memang telah menjalani masa-masa emasnya sebagai seorang atlet. Cedera adalah salah satu kekurangan Sony. Namun satu yang tak pernah saya lupakan, kalemnya Sony bukan berarti ia tak mampu menang, Perunggu Athena adalah buktinya…

    salam duaribuan…

  6. #46

    Default

    Sdk mantabh ni walo ga seberbakat th. Mental bertarung n semangatnya jauh diatas th. Sukses trus sdk. Semoga tiap turney ss tembus 4besar minimal amin...

  7. #47
    Join Date
    Jul 2011
    Location
    Surabaya
    Posts
    131

    Default

    Sony di Super liga cukup bermain bagus, sayang kemenanggannya tidak diikuti pemain Suryanaga yang lain. Dua tahun lagi deh, disuperliga yang berikutnya harus juara.

  8. #48
    Join Date
    Apr 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    3,651

    Default

    Sony hampir susul du pengyu di ranking 3 dunia.

    Sobat BL .. pasti sudah banyak yang tau.. musuh bebuyutan sony dwi kuncoro ? ya siapa lagi kalau bukan Du pengyu..

    Di setiap pertandingan mereka selalu membuat kita dag dig dug..

    Berikut perbedaan poin ranking :
    Ranking du pengyu : 3 dunia (55380)
    Ranking sony : 4 dunia (50427)

    #hanya selisih 4953 poin lagi sony bisa menyusul poin du pengyu..
    #Dari segi head to head Sony masih unggul 3-2 atas du pengyu..

    1 hal yang kita patut acungi jempol buat sony.. di umurnya yang sudah tidak muda lagi.. dan pernah pesimis karna di dera cidera.. akhirnya sony bisa bangkit kembali.. itu bukan hal mudah.. di awali dengan semangat dan perjuangan jatuh bangun di lapangan.. sekarang bisa membuat sony bertengger 4 dunia. Congratzz

    Dan hebatnya sony salah satu atlit konsisten dengan tidak mudah kalah dengan pemain yang memiliki peringkat di bawahnya .. bahkan bisa membuat kejutan seperti mengalahkan Lindan.

    Semoga kedepannya sony akan lebih berprestasi kembali ^_^ Good Job sony.

    Sumber : status FB Badminton Lover
    __________________________________________________ ____
    Skill Level : Nubie ...
    Level Permainan : Belajaran ...
    Level Arena : "Recreational & Friendly" ...

    __________________________________________________ ____

  9. #49
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default Sony Sudah Merasa Lebih Baik

    SONY Dwi Kuncoro lama menghilang. Hampir tiga bulan, arek Suroboyo tersebut absen dari berbagai turnamen bulu tangkis.
    Itu setelah dia mengalami cedera pada All England Super Series 2013. Saat itu, Sony berhadapan dengan pebulu tangkis Denmark Jan O Jorgensen pada babak kedua (7/3/) turnamen tertua di kancah bulu tangkis dunia itu.
    Untung, tak beraksi pada beberapa turnamen tak membuat peringkatnya turun drastis. Hanya pada peringkat BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) per 30 Mei 2013, dia turun satu setrip.
    Absennya Sony juga mempengaruhi kekuatan Indonesia pada ajang Piala Sudirman 2013. Untuk kali pertama, merah putih gagal melangkah ke babak semifinal kejuaraan beregu campuran tersebut.
    Di sela-sela persiapan menghadapi Indonesia Open Super Series yang dilaksanakan 10-16 Juni 2013, Sony masih menyempatkan membalas SMS (short message service, layanan pesan singkat) smashyes. Inilah petikan SMS-nya.

    Kondisinya bagaimana Son?
    -Sudah mulai membaik. Saya akan tampil pada Indonesia Open nanti.

    Targetnya?
    -Saya tak mau bicara muluk. Yang penting, saya akan berusaha tampil sebaik mungkin.

    Kata pelatih Anda saat junior, Ferry Stewart, Indonesia akan bisa menang atas Tiongkok kalau Sony main?
    -He he he. Bisa saja Om Ferry. Sebenarnya enggak juga.

    Mengapa Anda absen di Piala Sudirman?
    -Kondisinya belum memungkinkan untuk tampil. Kini, saya merasa kondisinya lebih baik.

    Hanya, untuk menjadi juara pada Indonesia Super Series Premier 2013, bukan hal yang mudah. Selain hadirnya pebulu tangkis tunggal putra terbaik dunia saat ini, Lee Chong Wei, asal Malaysia ada juga Lin Dan asal Tiongkok.
    Keduanya sering menjadi batu sandungan bagi Sony untuk bisa meraih posisi terhormat. (*)

    Sumber: SmashYes
    ..................... _ _ _

  10. #50
    Join Date
    Apr 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    3,651

    Default

    Kapan nih sony on fire lagi ..??
    __________________________________________________ ____
    Skill Level : Nubie ...
    Level Permainan : Belajaran ...
    Level Arena : "Recreational & Friendly" ...

    __________________________________________________ ____

  11. #51
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by deconlabel View Post
    Kapan nih sony on fire lagi ..??
    makin tenggelam karena cedera ni...

  12. #52
    Join Date
    Apr 2013
    Location
    SIDOARJO - JAWA TIMUR
    Posts
    5,820

    Default

    Quote Originally Posted by deconlabel View Post
    Kapan nih sony on fire lagi ..??
    wis wayahe pensiun mbah

  13. #53
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by Lin Dan View Post
    wis wayahe pensiun mbah
    magang jadi asisten pelatih dulu di pelatnas...
    ..................... _ _ _

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •