Page 3 of 3 FirstFirst 123
Results 41 to 45 of 45

Thread: TURNAMEN 2013 - Strategi & Seleksi Atlet Timnas

  1. #41
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default (Vietnam Grand Prix 2013) Raih Gelar di Vietnam, Fran/Bona Tutup Tahun 2013 Dengan Ma

    (Vietnam Grand Prix 2013) Raih Gelar di Vietnam, Fran/Bona Tutup Tahun 2013 Dengan Manis

    (Jakarta, 8/12/2013)
    Pasangan ganda putra Fran Kurniawan/Bona Septano mengakhiri tahun 2013 dengan mengukir gelar pada ajang Vietnam Open Grand Prix 2013 di Ho Chi Minh. Fran/Bona yang baru dipasangkan sejak Agustus 2013 silam, naik podium juara dengan menaklukkan Lin Chia Yun/Wu Hsiao-Lin (Taiwan), 18-21, 21-18, 21-18.

    Pertarungan kedua pasangan ganda putra ini berlangsung sengit. Sempat kalah di game pertama, Fran/Bona membalas dengan kemenangan di game kedua dan ketiga.

    "Di game pertama, Fran/Bona sebetulnya sudah menerapkan pola main yang benar. Tapi saat poin-poin kritis, mereka kalah cepat di depan net. Pada game kedua dan ketiga, Fran/Bona sudah mengantisipasi lawan di bola-bola depan," kata Imam Tohari, pelatih yang mendampingi Fran/Bona ketika bertanding.

    "Lawan punya pertahanan rapat dan permainannya juga cepat. Power pukulan pasangan Taiwan ini juga kencang," tambah Imam yang dihubungi di Ho Chi Minh.

    Hal senada juga diungkapkan Fran. Tempo permainan lawan yang cepat dirasa jadi kendala hingga dia dan Bona kehilangan game pertama.

    "Lawan bermain bermain cepat di game pertama. Di game kedua, kami bisa mengikuti kecepatan mereka dan akhirnya kecepatan lawan berkurang juga, stamina mereka juga kelihatan terkuras. Saat itu saya juga teringat putri saya, jadi menambah motivasi," ujar Fran, ayah dari Fla Brigitta Kurniawan.

    "Terima kasih kepada semua yang telah memberi dukungan untuk kami, kepada PBSI dan klub asal saya, PB Djarum," imbuh Fran.

    Fran/Bona menjadi satu-satunya penyumbang gelar dari Vietnam Open Grand Prix 2013. Di tunggal putri, Hera Desi Ana Rachmawati harus puas jadi finalis setelah dikalahkan He Bing Jiao (China), 10-21, 6-21.

    "Hera tampil anti klimaks di final, permainannya tidak keluar sama sekali. Paling hanya tiga atau empat pukulan, sudah dimatikan lawan, tidak ada reli sekalipun. Selain itu, Hera juga kurang siap fisiknya, kakinya terlihat berat untuk melangkah," tutur Imam soal penampilan Hera. (*)

    Berikut hasil lengkap babak final Vietnam Grand Prix 2013:

    Tunggal Putra
    Son Wan Ho (6/KOR) vs Tan Chun Seang (2/MAS) 21-14, 21-9

    Tunggal Putri
    He Bing Jiao (CHN) vs Hera Desi Ana Rachmawati (2/INA) 21-10, 21-6

    Ganda Putra
    Fran Kurniawan/Bona Septano (5/INA) vs Lin Chia Yu/Wu Hsiao-Lin (TPE) 18-21, 21-18, 21-18

    Ganda Putri
    Ko A Ra/Yoo Hae Won (1/KOR) vs Amelia Alicia Anscelly/Soong Fie Cho (2/MAS) 12-21, 21-10, 21-9

    Ganda Campuran
    Choi Sol Kyu/Chae Yoo Jung (KOR) vs Liao Chun Min/Chen Hsiao Huan (3/TPE) 22-20, 19-21, 21-14

    Sumber: http://badmintonindonesia.org/app/in...ail.aspx?/2345
    ..................... _ _ _

  2. #42
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    (SEA Games Myanmar 2013) SEA Games Usai, PBSI Bidik Target di 2014



    (Nay Pyi Taw, 14/12/2013)
    Dengan selesainya ajang SEA Games Myanmar 2013, maka selesai sudah rangkaian turnamen bulutangkis di tahun 2013. Pada ajang penutup tahun ini, PBSI berhasil memenuhi target dengan meraih tiga medali emas, tiga medali perak serta satu medali perunggu.

    SEA Games Myanmar 2013 menjadi salah satu fokus PBSI di tahun ini, selain kejuaraan All England 2013 di Birmingham, Piala Sudirman di Kuala Lumpur, serta BWF World Championships di Guangzhou.

    Target mempertahankan gelar ganda campuran di All England 2013 berhasil dipenuhi oleh pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sementara pada ajang Piala Sudirman 2013, tim Indonesia kalah terhormat dari tim China di perempat final.

    Sementara satu target di BWF World Championships 2013 berhasil dilampaui dengan dua gelar dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di ganda putra.

    Pada ajang SEA Games Myanmar 2013, tiga medali emas ditargetkan di nomor ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Hanya nomor ganda putri yang meleset dari target, akan tetapi sektor tunggal putri yang awalnya ditargetkan meraih medali perak, berhasil mendulang emas. Sementara itu nomor tunggal putra memenuhi target awal yaitu medali perak.

    SEA Games Myanmar 2013 adalah event terakhir di tahun ini, target berhasil kami penuhi. Selanjutnya kami akan fokus ke target-target di tahun 2014 yaitu Piala Thomas dan Piala Uber, Asian Games, World Championships, serta target jangka panjangnya Olimpiade Rio de Janeiro 2016,” tutur Ricky Soebagdja, Manajer Tim Bulutangkis Indonesia.

    Hasil perolehan medali dari cabang bulutangkis :

    Tiga medali emas : Angga Pratama/Rian Agung Saputro (ganda putra), Bellaetrix Manuputty (tunggal putri), Muhammad Rijal/Debby Susanto (ganda campuran)

    Tiga medali perak : Ricky Karanda Suwardi/Berry Angriawan (ganda putra), Dionysius Hayom Rumbaka (tunggal putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri)

    Satu medali perunggu : Wisnu Yuli Prasetyo (tunggal putra)


    PBSI akan Selektif Pilih Turnamen untuk Tontowi/Liliyana

    Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir harus langsung angkat koper dari ajang BWF World Super Series Finals 2013 di Kuala Lumpur, Malaysia, 11-15 Desember. Ganda campuran nomor satu Indonesia itu gagal memetik satu kemenangan pun di babak penyisihan Grup B.

    "Tontowi/Liliyana masih memiliki kekurangan dari beberapa segi, misalnya fokus dan konsentrasi Tontowi masih harus diperbaiki. Apalagi jika mengingat laga melawan Thailand (Sudket Prapakamol/Saralee Thoungtongkham), mereka awalnya sudah bagus tapi malah kalah," kata Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI di Kuala Lumpur, Sabtu (14/12/2013), seperti dilansir Badminton Indonesia.

    Rexy mengatakan, raihan Tontowi/Liliyana di tahun ini memang gemilang. Mereka menjuarai dua turnamen bergengsi, yakni All England dan Kejuaraan Dunia. Tontowi/Liliyana juga memperkuat tim Piala Sudirman Indonesia. Rexy pun mengutarakan soal kemungkinan kejenuhan yang dialami pasangan ini.

    "Kita lihat kemarin saat kedudukan 23-22 di game kedua, Tontowi seperti sudah menganggap pertandingan selesai. Ini artinya fokus dan konsentrasinya sudah tidak di lapangan. Kita tidak bisa berharap kalau performance mereka bisa terus meningkat dari satu turnamen ke turnamen lain. Ini bahan evaluasi untuk kita, kita harus lebih selektif untuk memilih turnamen untuk mereka," ucap Rexy.

    Sementara tidak adanya wakil putri di ajang bergengsi yang berhadiah total US$ 500 ribu utu, Rexy berujar materi yang ada di pelatnas kali ini adalah yang terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

    "Untuk saat ini, inilah aset yang kita punya. Kita harus memaksimalkan yang ada. Memang belum ada wakil di Super Series Finals kali ini. Tapi kita lihat di SEA Games, Bellaetrix mampu mencapai final. Sementara Hera Desi mulai menunjukkan konsistensinya dan mulai bisa berbicara banyak di level grand prix. Untuk ke depannya semoga bisa kita push untuk lebih berprestasi," tuturnya.

    Rexy mengutarakan akan ada evaluasi menyeluruh untuk sektor putri. "Di tunggal putri saya masih belum merasa cocok dengan pelatihannya, akan ada evaluasi secara keseluruhan termasuk kepelatihan," ujarnya. "Karena bisa dilihat masalah fisik tunggal putri sendiri menjadi sebuah pekerjaan rumah untuk kita, karena kalau dari segi bibit kita tidak kalah, banyak pemain kita yang punya kualitias," tegasnya.

    Untuk sektor ganda putri yang sempat mengalami bongkar pasang, Rexy mengutarakan pasangan sekarang adalah pasangan yang sudah siap untuk terus didorong berprestasi. "Mereka berada di Pelatnas, mind set mereka sudah harus prestasi dan tak puas dengan hanya menyangdang pemain Pelatnas atau tercukupi dari segi materi. Tapi harus mampu memberikan prestasi," tutupnya.(Bog)

    Sumber:
    http://badmintonindonesia.org/app/in...ail.aspx?/2395
    http://bola.liputan6.com/read/774693...ntowi-liliyana
    ..................... _ _ _

  3. #43
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    (Junior Master) Inventarisasi Pemain, Bukan Seleksi ke Pelatnas

    (Jakarta, 16/12/2013)
    Untuk kali pertama PP PBSI menggelar ajang Junior Master di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, 16-20 Desember 2013. Ajang ini melibatkan 16 pemain pemilik ranking nasional terbaik untuk tunggal putra-putri dan 8 pasangan ganda putra-putri Kelompok Umur Remaja (U-17) dan Taruna (U-19). Mereka ini tampil di ajang ini semata-mata untuk tujuan inventarisasi
    pemain.

    Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI Anton Subowo dalam jumpa pers di Pelatnas Cipayung, Senin (16/12) siang. Menurut Anton, Junior Master memiliki tujuan untuk melihat seperti apa potensi yang dimiliki para pemain muda Indonesia. Ajang ini semata-mata ditujukan untuk menginventarisasi pemain-pemain muda yang merupakan harapan untuk masa depan kita.

    “Ini untuk pertama kali ajang Junior Master diselenggarakan. Kami membuka pintu seluas-luasnya bagi para pemain muda kita dan juga memberikan program-program pelatihan sejak dini untuk mempersiapkan para pemain junior untuk bisa berprestasi di masa depan,” ujar Anton.

    Dengan alasan seperti itu, maka Junior Master bukanlah menjadi ajang seleksi para pemain muda untuk dipromosikan masuk ke Pelatnas Cipayung. Kegiatan ini cuma untuk menginventarisasi dan melihat seperti apa potensi para pemain remaja dan taruna terbaik Indonesia saat ini.

    “Jadi, jangan sampai keliru kalau ada anggapan bahwa Junior Master ini digunakan sebagai ajang seleksi nasional untuk masuk ke Pelatnas Cipayung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengiventarisasi pemain taruna dan remaja,” tegas Anton.

    Ditambahkan oleh Anton, selama ini ada anggapan bahwa PP PBSI sepertinya cenderung pasif dalam proses seleksi penerimaan pemain. Karena itu, pola pikir seperti itu harus diubah. Sekarang, induk organisasi bulutangkis nasional begitu proaktif untuk melakukan sosialisasi ke klub dan pengprov menyangkut kriteria pembinaan pemain muda yang akan dibina untuk meraih target-target tertentu di masa mendatang, entah itu untuk persiapan ke Thomas-Uber 2014, Kejuaraan Dunia 2015, Olimpiade 2016, dan seterusnya.

    “Kita proaktif ke klub dan pengprov. Dulu kita hanya menerima apa adanya dari klub. Sekarang kita menyusun kriteria, seperti apa pemain berkualitas yang kita butuhkan. Ini yang kita sampaikan ke klub, kita maunya kriterianya seperti ini dan bukan seperti dulu yang hanya menerima dari klub,” tambah Anton.

    Menurut Kabid Pengembangan PP PBSI, Basri Yusuf, pihaknya telah menyusun sebuah kriteria dan komposisi penilaian bagi para peserta Junior Master. Ketrampilan dan teknik permainan memiliki bobot penilaian sebesar 60 persen, lalu 30 persen menyangkut kebugaran fisik, dan 10 persen sisanya merupakan hasil evaluasi panel yang diisi pelatih.

    Sosialisasi kegiatan Junior Master ini pun sudah jauh-jauh disampaikan ke klub dan pengprov di Tanah Air. Dengan begitu, diharapkan bahwa ke depan PBSI akan memiliki standar dan parameter yang seragam dan jelas dalam membuat penilaian terhadap potensi pemain muda.

    Khusus penilaian fisik, menurut Basri meliputi lima jenis tes. Para
    pemain harus menjalani sejumlah tes, seperti court agility, beep test,
    skipping rope, vertical jump, dan standing broad jump. Tes-tes jenis ini harus dilakukan, karena unsur-unsur tersebut sangat diperlukan untuk menunjang penampilan pebulutangkis di tengah lapangan.

    ”Lewat sejumlah tes-tes seperti tersebut, niat kita memang untuk mencari potensi pemain yang betul, bukan potensi yang kebetulan. Dari ajang ini kita memiliki paramater fisik dan teknik yang terbaik. Memang belum sempurna, namun mulai sekarang PBSI paling tidak sudah ada satu standar yang bisa menjadi parameter. Mudah-mudahan standar ini bisa tinggi, karena kita biasa main di kelas internasional,” jelas Anton lagi.

    Ditambahkan oleh Eddyanto Sabarudin, Kasubid Turnamen dan Perwasitan PP PBSI, dari 16 pemain tungga putra-putri, nanti akan dibagi dalam empat grup, dengan masing-masing grup terdiri dari empat pemain. Begitu juga di kelompok ganda yang dibagi dalam dua grup. Mereka akan terus bertanding secara round robin untuk melihat sejauh apa potensi ketrampilan teknik para pemain.

    Hasil akhir dari pertandingan ini kelak akan disusun ranking. Selain
    mendapatkan ranking terakhir, para pemain juga disediakan hadiah uang pembinaan sebesar Rp100 juta untuk U-19 dan Rp50 juta untuk U-17.
    Pertandingan akan digelar pada Selasa-Kamis (17-19/12). Pada hari terakhir tes, Jumat (20/12), akan digelar tes fisik. Hasil penilaian akan diumumkan pada Jumat petang. (*)

  4. #44

    Default

    dan sekarang yg terpanas simonn santoso

  5. #45

    Default

    semoga di oz bisa final deh aminn

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •