Pertama-tama anda harus menentukan jenis senar yang akan anda gunakan, simple-nya senar tebal untuk power player, senar tipis untuk control player.
Trus, gimana anda tahu anda termasuk power player atau control player? Suruh teman anda mengamati saat anda lagi main. Jangan anda sendiri yang menentukan, mengapa? Karena kebanyakan mereka memikirkan apa yang mereka inginkan (cth: saya ingin jadi smasher ulung) dan bukan kenyataannya di lapangan (cth: kenyataannya jarang melakukan smash dan selalu drop shot melulu).
Contoh beberapa senar untuk power player adalah bg-65, 95, 65ti, ashaway ML, R4x300, dll
Contoh beberapa senar untuk control player adalah bg-66, asahaway MP, Gosen R4x100/200, hi qua iso-66, dll.
Contoh beberapa senar all around adalah bg-85, bg-80, bg-68ti, dll
Pedoman umum mengenai tarikan senar:
Semakin kencang tarikan, power menurun (dalam batas tertentu), control meningkat
Semakin longgar tarikan, power meningkat (dalam batas tertentu), control menurun
Asumsi di atas berlaku di range tarikan 18 s/d 35 lbs (maksimum yg saya tahu sampai saat ini belum ada pemain pro yg lebih dari 35lbs).
Apakah hal ini berarti 18 lbs memberikan power yang paling maksimal? Jawabnya tidak, maksimal power tiap pemain berbeda-beda. Semakin tinggi kekuatan ayunan pukulannya, maksimal power diperoleh dari tarikan yang lebih tinggi (dalam batas tertentu). Batas tertentu inilah yang menjadi pencarian para pemain terutama pemain pemula. Itulah sebabnya saya bilang tarikan senar tiap pemain tidaklah sama, dan salah satunya tergantung dari kekuatan ayunan pukulan.
Trus gimana donk cara tahunya saya maksimum powernya ada di tarikan berapa?
Baca pembahasan di bawah ini
Hal ini khusus buat yang awam mengenai tarikan senar, karena yang pro udah ngerti mengenai yang beginian. Jadi dipraktekkan aja tanpa banyak pertanyaan, karena semakin anda bertanya, semakin anda jadi bingung sendiri.
Ikuti langkah-langkah berikut:
1. Cari sparing partner 1 orang, main setengah lapangan single.
2. Anda harus berdiri di garis baseline paling belakang, dalam posisi siap memukul, kemudian pukul cock menggunakan 100% tenaga dengan teknik clear to baseline secara lurus.
3. Lihat hasil akhirnya, apakah cock jatuh 80-100 cm di belakang garis akhir baseline lawan? Ulangi selama kurang lebih 5-10 kali percobaan. Bila melebihi, berarti tarikan anda kurang tinggi, dan bila tidak sampai berarti tarikan anda terlalu tinggi (alias ketinggian) dan sebaiknya dikurangi.
4. Jika hasil no. 3 sudah sesuai dengan prosentase lebih dari 80% berarti anda sudah menemukan tarikan yang cocok buat anda.
Setelah anda menemukan angka tarikan (string tension) yang ideal untuk anda, coba anda rasakan apakah ada peningkatan dalam permainan anda. Cara di atas sangat berguna terutama untuk permainan single, karena pada permainan single frekuensi bola lob lebih sering dilakukan dibandingkan permainan double.
Dengan adanya penjelasan di atas, saya harap tidak ada lagi pemain bulutangkis yang menanyakan kepada orang lain mengenai tarikan yang cocok buat raketnya, karena jujur aja mereka bukan peramal….
Sekian dan semoga bermanfaat.
Selamat mencoba….