Pernahkah main tepokbulu tapi serba salah? Nyemes nyangkut, drive loyo, lob cuman setengah lapangan, net ngambang bahkan servis pun bisa out. Pokoke bikin mood jadi bete.
Banyak contoh pemain kelas dunia yang pada hari sebelumnya bermain menawan tapi tiba tiba mati kutu di hari berikutnya. Bahkan beda satu game pun bisa membuat pemain jadi serba salah.
Dengan asumsi bahwa pemain sudah memiliki teknik yang baik (minimal main rutin 4 jam/minggu), salah satu kemungkinan penyebab adalah langkah yang lambat.
Langkah yang lambat membuat keseimbangan tubuh tidak optimal, posisi kepala raket tidak sesuai dengan keinginan pemain, tumpuan dan penyaluran tenaga jadi berkurang dan sudut pantulan jadi menyempit. Akibatnya yah seperti yg ditulis diatas, serba salah alias off day.
Sekali salah masih tidak mempengaruhi mental. Dua kali salah mulai membuat pemain lebih mawas dan mempersiapkan diri supaya lebih siaga. Tiga kali salah mulai membuat pemain dag dig dug dan berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Kalau sudah 4 kali, 5 kali dst, bisa dipastikan berpengaruh pada mood/mental.
Jika ini terjadi, ada baiknya pusatkan perhatian pada langkah kaki/footwork. Pastikan pikiran jernih dan sigap berpikir mengantisipasi arah pukulan lawan dan melakukan pergerakan awal yang cepat.
Ada kalanya ini semua seperti tidak bermanfaat. Tetap saja pergerakan pemain terasa lambat. Kalau ini yang terjadi, salah satu kemungkinan adalah faktor cengkeraman sol sepatu dengan lantai yang tidak maksimal.
Kalau pemain kelas dunia bisa langsung ganti sepatu serep. Kalu pemain rekresional bisa mencoba untuk membersihkan sol sepatu dengan menggunakan air.
Dengan cengkeraman yang kuat atau keset, maka pergerakan awal sangat reaktif dan tumpuan penyaluran tenaga lebih kokoh. Dan hasil pukulan bisa lebih akurat, cepat, kencang dan terarah. Hasilnya bermain tepokbulu dengan kepuasan maksimal, tubuh pun jadi sehat dan stamina makin prima.
* Terilhami setelah melihat seorang pelatih yg meninggalkan lapangan saat pemainnya bertanding di final dan balik dengan kotak berisikan sepatu baru untuk sang pemain dan menyuruh pemain untuk ganti sepatu saat jeda istirahat. Dan tiba tiba permainan sang pemain berubah total dengan seoatu baru tsb.
Ternyata pelatih ini udah menjanjikan sepatu baru kalau pemainnya juara karena pemainnya pernah curhat mau ganti sepatu tapi ibu dana kurang memadai. Saat itu pelatih merasa bahwa pergerakan kaki yang lebih cepat bisa mengalahkan lawan, maka pelatih membeli sepatu baru itu.
Katanya toh pemainnya ini memang pemain berbakat dan rajin latihan, walaupun kalah pelatih memang udah rencana mau beliin