Results 1 to 3 of 3

Thread: Inilah 3 Alasan China Dominasi Piala Sudirman

  1. #1

    Default Inilah 3 Alasan China Dominasi Piala Sudirman



    Tim bulutangkis China kembali menguasai Piala Sudirman 2015 yang digelar di rumahnya sendiri di Dongguan, Senin (18/05/15), dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, mereka selalu berhasil menjadi juaranya. Apa yang menjadi rahasia mereka untuk mendominasi pada kompetisi ini?

    Sebelum Piala Sudirman 2015 digelar, Indonesia yang merupakan pendiri dari kompetisi ini telah mengusungkan target untuk menjadi juara. Pasukan Merah Putih tidak hanya menargetkan untuk menjadi yang terdepan, tentunya mereka juga ingin mematahkan dominasi China yang selalu menjadi kampiun dalam kompetisi ini sejak 2005 yang lalu.

    Tidak hanya itu, Indonesia juga menaruh harap terhadap para pemain mudanya dengan tujuan sebagai pembibitan pemain masa depan tanah air di masa yang akan datang. Nama-nama seperti, Jonathan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Firman Abdul Kholik, Kevin Sanjaya Sukamoljo, dan Hanna Ramadini diberikan jam terbang lebih banyak sebagai modal mereka di kompetisi level internasional.

    Namun siapa yang sangka, harapan tinggal harapan dan China, sang juara bertahan, kembali sukses mengangkat trofi untuk kesepuluh kalinya. Hebatnya, mereka tidak tergoyahkan dan ini merupakan gelar keenamnya secara beruntun dalam sepuluh tahun terakhir.

    Apa yang menjadi penyebab prestasi mereka terus meningkat sementara negara kita justru merosot? Padahal, kualitas pemain bulutangkis Indonesia tidaklah buruk. Berdasarkan dari berbagai sumber yang ada, berikut ini INDOSPORT akan merangkum 3 alasan, mengapa negara China mampu mendominasi pada kompetisi ini.



    1. Belajar dan Kembangkan Teknik dari Pemain lawan
    Usut punya usut, negara China selalu mau belajar dari kesalahan. Mereka selalu mencari apa yang menjadi titik kelemahan mereka sendiri untuk diperbaiki. Tidak hanya itu, RRC juga selalu belajar dari teknik permainan lawan yang tangguh. Setelah mempelajari gaya bermain dari sang lawan, mereka kemudian mengembangkan teknik permainan tersebut agar lebih baik, sekaligus meningkatkan mentalitas mereka. Hal ini, mungkin dapat dijadikan sebagai contoh untuk Indonesia.



    2. Fokus pada Persiapan dan Pelatihan Atlet
    Menurut pernyataan dari legenda bulutangkis Indonesia, Ivana Lie, beberapa bulan yang lalu. Para atlet luar negeri yang mampu menghasilkan prestasi, itu berkat persiapan yang mereka lakukan sejak lama. Bukan hitungan hari atau bulan, bahkan dalam kurun waktu enam tahun merupakan langkah yang bisa dibilang minimal, lalu bagaimana dengan maksimalnya? Dapat dikatakan, negara China menerapkan hal ini sehingga mereka mampu memfokuskan kepada para atletnya untuk meraih gelar juara,.



    3. Dukungan dari Pemerintah
    Salah satu kunci kesuksesan negara China mampu menjuarai Piala Sudirman atau berbagai kompetisi bulutangkis lainnya adalah adanya pembinaan bibit muda yang didukung oleh pemerintah mereka sendiri. Dukungan yang diberikan berupa anggaran dana dan fasilitas yang selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan bagi sang atlet. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah ini sudah bukan menjadi hal yang baru di tanah air. Sehingga harus dapat dibenahi demi tingkatkan prestasi Indonesia.

    Sumber

  2. #2

    Default

    kalau diindonesia anggarannya udah disalahgunakan terlebih dahulu, makanya susah maju..., terkadang belum juara pun (masuk final) sudah berasa juara ...

  3. #3

    Default

    yah begitu lah gan indonesia uangnya di korup sendiri

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •