YONEX Denmark Open 2014 (14 Oktober 2014 to 19 Oktober 2014)

[jualkaos2010]

gmn cara tambah add on ny yak?
mo nonton asik di tulis "The uploader has not made this video available in your country."

Silaken dicoba gan:

[coach fach]

masa keemasan Lee/Yoo kayanya udah mulai habis
selamat buat pasangan non unggulan Fu/Zhang

[steve2010]

Lee/Yoo dan Ko/Shin sudah susah dilawan ..... sekarang muncul lagi Duet Baru Stock Lama ... Fu/Zhang. Defense dan Offensenya benar2x mengerikan Si Zhang tangkisan backhand dan placing backhandnya cepat sekali

[jualkaos2010]

Itu ZN serpisnye gile bener, bolanya meluncur datar, begitu lewat net langsung nukik. Tapi yg lebih sering di fault malah YYS. Tanyaken apa

[Mr.I]

Fu/Zhang luar biasa...
Tapi mungkin juga karena faktor pasangan baru, jadi lawan2nya belum terbiasa dengan style permainannya. Dulu waktu pertama muncul Lee/Yoo juga demikian cmiiw.

Minimal Ah/Set boleh bangga dikit karena bisa nyolong 1 game dari Fu/Zhang. Lee/Yoo malah kalah 2 set langsung Pertemuan selanjutnya, baik Ah/Set maupun Lee/Yoo pasti akan lebih siap menghadapi Fu/Zhang

[Sulistyomo]

gmn cara tambah add on ny yak?
mo nonton asik di tulis "The uploader has not made this video available in your country."

bisa dipelajari dari link ini bro

Trik Nonton Youtube Online

http://www.tepokbulu.com/forum/showthread.php?t=8759

[terepoya]

Busyeeeettt, disapu bersih ama china ne.

Wah efek dari diomelin Li Yong Bo krn gagal di Asian Games, ngamuk di denmark ne.

[jualkaos2010]

Sumber

TRIBUNNEWS.COM,ODENSE - Para pebulutangkis Indonesia yang tengah berjuang membawa nama Merah-Putih di Denmark Open Super Series Premier 2014 mendapat dukungan dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Denmark. Tim KBRI datang dari Copenhagen ke Odense untuk bersilaturahmi dengan seluruh atlet Indonesia pada Jumat (17/10/2014) siang.

Dalam acara ramah-tamah yang berlangsung di Hotel Ansgar ini, tim KBRI berdiskusi langsung dengan para atlet mengenai peluang mereka di kejuaraan yang diadakan di stadion Odense Sports Park, 14-19 Oktober 2014 ini.

"Kami ingin mengucapkan selamat datang dan selamat berjuang. Sudah menjadi tugas kami untuk mendukung semua tim Indonesia, bukan cuma di olahraga tapi juga di bidang lain seperti pendidikan, kebudayaan, politik dan sebagainya," kata Poppy Tobing yang mewakili Dubes RI untuk Denmark, Bomer Pasaribu yang sedang berhalangan hadir.

"Semoga para pebulutangkis Indonesia bisa berjuang semaksimal mungkin di Denmark Open, dan meraih kemenangan. Pokoknya semangat juangnya jangan sampai padam," tambah Poppy seperti dikutip dari situs resmi PP PBSI.

Poppy juga tak lupa menyemangati para atlet untuk terus mencetak prestasi demi harumnya nama Indonesia di dunia internasional. Nama-nama besar seperti Ferry Sonnevile dan Rudy Hartono diharapkan menjadi penyemangat buat para atlet untuk berprestasi.

"Bulutangkis adalah ikon untuk Indonesia, dari zamannya Ferry Sonnevile hingga Rudy Hartono, semuanya sungguh luar biasa prestasinya. Kami berharap para atlet terus berjuang, jadikan kemenangan sebagai target, karena pasti tak ada pemain yang mau kalah. Pokoknya jadi atlet jangan mau berpuas diri, spirit juara harus selalu ditanamkan," ucap Poppy.

Usai bersilaturahmi dan berbincang-bincang seputar bulutangkis Indonesia, tim KBRI mengajak tim bulutangkis untuk makan siang bersama dengan menu makanan khas Indonesia yang dimasak khusus. Para atlet yang sudah seminggu berada di Denmark tentunya sudah rindu akan masakan Indonesia, tak heran mereka begitu lahap menyantap rendang, ayam goreng sampai sambal pedas serta kerupuk khas Indonesia yang disediakan tim KBRI.

[theha]

gila china semuanya yg menang.
MD china yg kemarin kurang bagus jadi ada unggulan sekarang.

[pinwin]

jiah nyesel nggak nonton final partai terakhir... saya kirain LYD bakal menang telak, ternyata terbalik

oiya jika di level senior, pulang dari Denmark SSP nggak bawa oleh-oleh apa-apa... di junior, ada 2 oleh-oleh dari Swiss IC



Jonatan dan Hanna Bawa Gelar Juara dari Swiss

 

(Jakarta, 19/10/2014)
Jonatan Christie dan Hanna Ramadini telah mengharumkan nama Indonesia di ajang Swiss International Challenge 2014 dengan meraih gelar juara. Sementara itu, Dinar Dyah Ayustine dan pasangan ganda putri Meiliana Jauhari/Variella Aprilsasi menjadi runner-up di nomor tunggal dan ganda putri.

“Selamat atas keberhasilan Jonatan dan Hanna yang meraih gelar juara di Swiss International Challenge 2014. Sebagai pemain muda, Jonatan dan Hanna berhasil mengalahkan pemain senior yang lebih diunggulkan, ini adalah catatan prestasi yang membanggakan,” komentar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.

“Pemain-pemain muda sudah mulai unjuk gigi, artinya program regenerasi pun berjalan, namun kita tak boleh puas dengan hasil ini. Masih banyak tugas yang harus kita kerjakan khususnya persiapan jelang Olimpide Rio de Janeiro 2016 mendatang,” tambahnya.

Jonatan naik podium juara setelah mengalahkan Ng Ka Long Angus (Hong Kong) yang merupakan unggulan ketiga dengan pertarungan sengit lima game, 9-11, 9-11, 11-6, 11-9, 11-10. Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua Jonatan atas pemain tunggal putra rangking 43 dunia tersebut. Hasil ini tentunya sangat membanggakan mengingat peringkat Jonatan masih jauh dibawah Ng, di posisi 178 dunia.

“Saat bertanding di Dutch Open Grand Prix 2014, otot paha saya sempat tertarik sehingga saya kalah. Saya pun berpikir mau pulihkan kondisi, ternyata di Swiss harus main sehari berkali-kali dan melelahkan juga. Dari babak semifinal ke final juga jaraknya cuma 2 jam saja, capeknya luar biasa,” tutur Jonatan yang dihubungi di Swiss.

“Namun saya punya rasa tak ingin kalah yang besar, fokus dan konsentrasi saya juga berlipat ganda. Saya berpikir, sudah datang jauh-jauh ke Eropa, sudah latihan berat dari Jakarta, masak tidak juara?” bebernya.

Hanna kemudian menyusul sukses Jonatan di nomor tunggal putri dengan mengalahkan rekan sepelatnasnya, Dinar Dyah Ayustine, 11-9, 11-5, 7-11, 9-11, 11-6. Hasil ini sekaligus membayar kekecewaan Hanna saat minggu lalu ia harus terhenti di babak perempat final turnamen Dutch Open Grand Prix 2014.

“Saya berpikir pokoknya jangan sampai melakukan kesalahan sendiri dan harus cepat membaca permainan lawan. Sebelum bertanding, saya menonton pertandingan calon lawan saya, jadi sebisa mungkin saya sudah harus tahu bola-bola lawan itu seperti apa, apalagi di sini menggunakan sistem skor 11x5,” ucap Hanna ketika dihubungi Badmintonindonesia.org.

Dalam perjalanan ke final, baik Jonatan maupun Hanna sama-sama membuat kejutan dengan menumbangkan pemain-pemain senior yang lebih kaya pengalaman dan tentunya lebih diunggulkan. Dalam perjalanan meraih gelar juara, Hanna berhasil mengalahkan Petya Nedelcheva (unggulan ketiga asal Bulgaria), Sabrina Jaquet (ungglan kelima asal Swiss), serta Cheung Ngan Yi (unggulan kedelapan asal Hong Kong).

Sementara Jonatan yang mesti merangkak dari babak kualifikasi, juga menyingkirkan deretan para unggulan diantaranya Arvind Bhat (unggulan keenam dari India), Andre Kurniawan Tedjono (unggulan keempat asal Indonesia), serta Ng Ka Long Angus (unggulan ketiga dari Hong Kong).

Sumber: http://badmintonindonesia.org/app/in...ail.aspx?/3202

[shuttleCockFan]

[QUOTE=pinwin;280583]jiah nyesel nggak nonton final partai terakhir... saya kirain LYD bakal menang telak, ternyata terbalik
oiya jika di level senior, pulang dari Denmark SSP nggak bawa oleh-oleh apa-apa... di junior, ada 2 oleh-oleh dari Swiss IC
Jonatan dan Hanna Bawa Gelar Juara dari Swiss
[SPOILER=(Swiss International Challenge 2014) Jonatan dan Hanna Bawa Gelar Juara dari Swiss]
__________________________________________________ _

Ada Jojo, Ihsan Maulana, Antony Ginting dan bahkan Firman jg menjanjikan, ke depan, semoga mereka berada dijalan yg benar dan semoga pula ga salah asuh ...

[hikaruseven]

congrats jo :) ..better next time tolyn...ntar ketemu lg