Pas main di All England dan kalah dari Liu/Qiu sebenarnya sudah terlihat potensi Ahsan dan Hendra utk berada di jajaran atas ganda putra dunia. Cuma waktu itu terlihat Ahsan masih belum bisa mengontrol emosi dan tekanan lawan sehingga kalah di poin-poin penting di game terakhir.
Bagusnya mereka bisa dengan cepat berpadu menjadi pasangan yang solid dengan permainan cepat dan menyerang. Menurut gw mereka membawa gaya permainan yg berbeda dgn pasangan2 lainnya jadi lawan biasanya kesulitan utk menemukan celah/cara utk mengalahkan mereka.
Ahsan dan Hendra sangat bagus di situasi servis sehingga bisa mematikan lawan hanya dalam beberapa pukulan awal saja. Hampir setiap game permainan mereka selesai dengan waktu singkat. Ini juga yang menimbulkan kekhawatiran bahwa di era permainan cepat saat ini, jarang sekali terjadi rally sehingga penonton "kurang puas" menikmati permainan seperti era2 terdahulu.
Yang menjadi harapan tentu semoga mereka bisa terus mempertahankan performa dan meraih prestasi yg lebih banyak lagi.
Satu lagi, penting buat Ahsan /Hendra untuk bisa mengalahkan ganda Korea LYD/YYS yg sudah mengalahkan mereka 3 kali berturut-turut.. Sayang banget pertemuan terakhir mereka gak disiarin ya, jd gw cuma liat di virtual live score betapa ketatnya perolehan angka kedua pasangan dan Ahsan/Hendra kalah 20-22, 20-22 (CMIIW).