Surat Terbuka Kepada Panitia Tebarnas FTB V Kudus, Admin, Moderator dan Member FTB
Hampir 8 tahun saya menjadi member FTB. Kontribusi saya pada forum tidaklah sebanyak member FTB lainnya. Saya dikenal dengan ID HM_ANDHIKA dan saya sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan sebagai "loving person" juga sebagai "badminton enthusiast". Persamaan kita yang mencintai olahraga bulutangkis ini lah yang membuat kita bisa banyak melewati moment-moment kebersamaan.
Beberapa hari terakhir mungkin member FTB mengetahui tentang adanya konflik perihal doorprize Tebarnas V Kudus. Semua ini bermula pada "curhatan" salah satu member FTB beberapa hari lalu mengenai "doorprize" di sebuah group Whatsapp. Perlu diketahui member-member grup whatsapp tersebut banyak sekali yang membicarakan hal-hal yang tidak penting, bahkan "ngawur" atau cenderung diisi oleh kata-kata candaan. Awalnya member FTB tersebut memposting sebuah pertanyaan, mempertanyakan transparansi, kenapa yang dapat doorprize "sekelompok orang" saja, dan doorprize utamanya kok didapat sama Ketua Tebarnas V Kudus sehingga akhirnya menjadi candaan yang mungkin menyinggung perasaan.
Saling balas-membalas pesan pun terjadi, dan saya sebenarnya sudah stop dengan mengatakan "Udah cuekin aja si dia, dia kayanya masih galau gak dapet apa2 dari doorprize". Saya tekankan di sini, saya sebenarnya sudah berhenti disitu, tidak melanjutkan topiknya lagi, bahkan saya belum menyebutkan nama seseorang, yaitu Arief.
Setelah itu ada member lain yang left, dan dikuti oleh member tersebut yang left. Member lain yang left karena ada personal reason, sedangkan member tersebut left ternyata hanya ikut-ikutan aja, mungkin mau off sementara. Setelah member tersebut left, ada beberapa pesan balas membalas antara saya dan member lain hingga moderator group pun ikut dalam memberikan pernyataan. Saya hanya ingin meledek member tersebut yang left sampai hingga saya menyebut nama Arief. Sungguh saya tidak ada maksud untuk menyudutkan Arief, saya kenal dengan Arief cukup lama. Yang terjadi adalah pesan-pesan penuh ledekan dan candaan juga memancing keributan seperti halnya terjadi di beberapa grup whatsapp lainnya.
Tidak lama setelah itu saya terpancing oleh kata-kata member lain yang menurut saya pada waktu itu sudah tidak bisa ditoleransi. Saya pun cukup yakin member lain dan moderatornya pun terbawa emosi. Dan akhirnya saya putuskan untuk left semua group yang ada member lainnya (bukan yang left).
Setelah itu, mulai lah issue ini menjadi viral.
Yang menjadi permasalahan utama disini adalah chat whatsapp group yang seharusnya hanya diakses oleh member grup saja ternyata viral. Bagi kebanyakan orang yang tidak mengenal member-member dalam grup tersebut, saya rasa sangat sulit menginterpretasi kata-kata yang ada. Apalagi kata-kata yang ada pada whatsapp sering diterjemahkan menjadi emosi secara subjektif dari pembacanya.
Dengan kerendahan hati, saya dan member FTB tersebut secara terbuka ingin memohon maaf kepada member grup whatsapp tersebut, semua member FTB, Admin dan Moderator FTB juga Panitia Tebarnas V Kudus dan terutama untuk sahabat saya, Arief atas kata-kata atau perbuatan yang tidak pantas, yang menyinggung hati teman-teman sekalian. Manusia adalah tempatnya salah, kita pun tidak luput dari kekhilafan. Besar harapan kami agar permohonan maaf kami diterima dengan Ikhlas, dari hati dan semoga konflik ini selesai hingga disini.
Semoga surat ini dapat meneduhkan hati kita semua. Terima kasih.
Salam Tepok Bulu
HM
Play Badminton. Have Fun. Make Friends.