Page 5 of 5 FirstFirst ... 345
Results 81 to 100 of 100

Thread: Sekilas Info Atlet Tepok Bulu Indonesia

  1. #81
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta Barat
    Posts
    4,261

    Default

    Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - Regulasi Umum dan Etiket dalam Berforum di FTB.
    Regulasi Perdagangan Jual Beli
    - Tata Aturan Khusus Perdagangan Jual Beli di FTB.
    Kritik & Saran untuk Mod/Admin - Saluran Aspirasi Member untuk Mengembangkan FTB ke arah yang lebih BAIK.
    Laporkan Posting Bermasalah !!
    - Jangan terpancing emosi, biarkan Mod & Admin yang menyelesaikan.

  2. #82
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    Jakarta Barat
    Posts
    4,261

    Default

    Peraturan Umum FTB dan Netiket FTB - Regulasi Umum dan Etiket dalam Berforum di FTB.
    Regulasi Perdagangan Jual Beli
    - Tata Aturan Khusus Perdagangan Jual Beli di FTB.
    Kritik & Saran untuk Mod/Admin - Saluran Aspirasi Member untuk Mengembangkan FTB ke arah yang lebih BAIK.
    Laporkan Posting Bermasalah !!
    - Jangan terpancing emosi, biarkan Mod & Admin yang menyelesaikan.

  3. #83
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Mimpi Vita Marissa Menjadi Seorang Pelatih



    JAKARTA, KOMPAS.com — Vita Marissa punya catatan sejarah panjang dalam dunia bulu tangkis Indonesia maupun dunia. Meski sudah berusia di atas 30 tahun, Vita tetap bisa menunjukkan prestasi. Tak heran jika PB Djarum, klub tempat bernaungnya saat ini, memberikan penghargaan besar untuknya.

    Vita adalah pemain bulu tangkis yang paling banyak mendapat hadiah pada Penghargaan Atlet Berprestasi PB Djarum 2013. Bersama Variella, dia menerima hadiah Rp 120.000.000 atas prestasinya menembus ranking 11 dunia.

    Bersama Praveen Jordan, dia menerima Rp 400 juta rupiah dan sukses berada di peringkat tujuh dunia, nomor ganda campuran. Bersama Preaveen juga, dia mendapat Rp 25.000.000 karena terpilih sebagai atlet terbaik sepanjang 2013.

    Lalu bagaimana kiprah Vita setelah awal tahun ini dipisah dengan Praveen? "Selama masih mampu dan PB Djarum kasih kesempatan, saya masih ingin bermain dan menjadi juara, bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia," aku Vita dalam acara pemberian penghargaan oleh PB Djarum, di Jakarta, Selasa (21/1/2014).

    Pujian pun datang dari salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata. Kepada para pemain yunior yang hadir di acara tersebut, Christian berpesan agar mereka bisa mencontoh Vita.

    "Lihatlah Vita, di usianya saat ini, dia masih bisa berprestasi. Dia adalah contoh yang luar biasa. Vita hingga saat ini masih termotivasi tinggi untuk menghasilkan prestasi," ucap Christian.

    Vita juga punya keinginan, suatu saat akan menjadi pelatih. "Tahun lalu sebenarnya sudah ada tawaran dari Kak Richard (Mainaky, pelatih nasional ganda campuran). Tetapi, itu adalah rencana jangka panjang. Sekarang, kalau Darum menghendaki saya bermain, saya siap," tutur Vita.

    Jika benar jadi pelatih, Vita akan berkonsentrasi di nomor ganda putri atau campuran. "Saya akan memilih nomor yang memang saya kuasai," akunya.

    Lalu, untuk apa hadiah uang ratusan juta yang didapat dari PB Djarum. "Saya sedang membangun rumah di Bintaro," ungkap Vita tersenyum.

    Editor : Pipit Puspita Rini
    Sumber : http://olahraga.kompas.com/read/2014...eorang.Pelatih
    ..................... _ _ _

  4. #84
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default



    Menjadi Tua itu Pasti, Tetap Berprestasi itu Pilihan dan Kemauan

    Menjadi tua itu pasti, tetap berprestasi itu pilihan dan kemauan. Hal itu yang ditunjukkan Vita Marissa saat dirinya didaulat menjadi atlet PB Djarum paling berprestasi di tahun ini. Tiga penghargaan didapat oleh dirinya baik itu kesuksesan ada di peringkat tujuh dunia (ganda campuran), peringkat sebelas dunia (ganda putri), dan atlet terbaik PB Djarum 2013 (ganda campuran). Semua itu didapat Vita di usia yang terbilang senja untuk ukuran atlet, 33 tahun.

    Berbicara Vita, memori saya kemudian terlempar ke masa lima tahun lalu, tepat di awal tahun 2009. Pemandangannya masih tergambar jelas di pikiran ini. Ketika itu di sudut GOR Cipayung, Vita duduk di bangku panjang tanpa mengenakan seragam latihan. Sementara itu rekan-rekannya yang lain masih bersimbah peluh keringat menerima instruksi demi instruksi dari Richard Mainaky.

    Beberapa menit kemudian, sesi latihan di nomor ganda campuran selesai. Richard kemudian duduk di samping Vita. Liliyana Natsir yang baru selesai latihan pun turut bergabung. Keduanya tampak dalam sebuah perbincangan serius. Gurat-gurat sedih terpancar dari wajah mereka bertiga. Sementara itu tak jauh dari tiga orang tersebut, duduk Muhammad Rijal yang hanya bisa terdiam menatap ke depan dengan pandangan kosong.

    Teka-teki tentang topik pembicaraan hari itu akhirnya terungkap beberapa hari kemudian. Vita mengumumkan secara resmi pengunduran diri dari pelatnas Cipayung karena tak mencapai kata sepakat perihal nilai kontrak. Pengurus PBSI saat itu beranggapan nilai kontrak yang mereka ajukan sudah sesuai dengan standar yang ada yaitu peringkat BWF milik Rijal/Vita.

    Malang memang nasib Vita saat itu. Peringkat Rijal/Vita yang dijadikan tolok ukur jelas tidak fair karena mereka baru beberapa bulan berpasangan. Bukan nilai nominal rupiah yang dituntut Vita semata, melainkan bagaimana cara PBSI menghormati dan mengapresiasi jasa Vita selama ini. Toh, bagaimanapun berpasangannya Rijal/Vita saat itu bukan kehendak Vita semata melainkan pula demi keberlangsungan regenerasi bulu tangkis Indonesia.

    Saat itu, Vita sudah berusia 28 tahun, usia yang boleh dibilang masuk dalam usia penurunan prestasi, terlebih untuk kategori pebulu tangkis putri. Tak sedikit yang berpikir bahwa masa emas karir Vita adalah saat dirinya berpasangan Flandy Limpele dan dengan demikian maka Vita tinggal menunggu masa pensiun saja.

    Namun nyatanya prediksi orang kebanyakan itu berhasil ditepis oleh Vita. Vita mulai merintis karir di luar pelatnas atau sering disebut dengan istilah jalur profesional yang saat itu masih belum lazim didengar karena biasanya pintu untuk sukses bagi atlet Indonesia adalah melalui jalur pelatnas. Vita mampu memberikan jawaban bahwa selalu ada hasil positif saat dirinya tak lelah untuk berjuang.

    Berpasangan dengan Hendra Aprida Gunawan, duet ini mampu menghebohkan persaingan di nomor ganda campuran dengan duduk di peringkat ketiga dunia. Bersama Nadya Melati pun, Vita juga sukses unjuk gigi dengan masuk 15 besar dunia dan sempat menjadi finalis Indonesia Terbuka 2012. Semua itu tidak diraih Vita dengan mudah. Perlu kerja keras, fokus, dan konsistensi untuk bisa mewujudkannya.

    Jika pembuktian itu sepertinya belum cukup untuk menunjukkan kapasitas Vita Marissa, maka lihatlah ketika dirinya berganti pasangan. Ia kemudian beralih pasangan dengan Variella Aprilsasi di nomor ganda putri dan dengan Praveen Jordan di nomor ganda campuran. Jika Hendra dan Nadya sudah termasuk pemain dengan jam terbang yang tinggi, maka Variella dan Praveen masihlah merupakan pemain muda dengan jam terbang masih seadanya.

    Di sinilah Vita membuktikan bahwa dirinya memiliki leadership yang bagus. Ia bisa membimbing pemain muda untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Ia mampu berperan menjadi pemimpin seiring bertambahnya kematangan dalam dirinya.

    Banyak yang sudah dilalui Vita dalam karirnya dan ia semakin bertambah matang seiring dengan kemampuannya menjalani konsekuensi atas semua keputusan yang sudah diambilnya, mulai dari keputusan untuk terus bermain setelah cedera bahu parah di 2004, keputusan untuk keluar pelatnas, hingga keputusan untuk berpindah klub. Vita sukses karena apapun keputusan yang ia ambil, ia siap menjalani semua konsekuensi dibaliknya.

    Dan kini Vita sekali lagi memberikan penegasan, bahwa menjadi tua itu pasti, namun tetap berprestasi itu pilihan dan kemauan.


    -Putra Permata Tegar Idaman-
    Sumber: http://foodballgame.wordpress.com/20...n-dan-kemauan/
    ..................... _ _ _

  5. #85
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Wawancara
    Simon Santoso: Saya Menjadi Sasaran Tembak



    Simon Santoso akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung. Surat pengunduran diri sudah diserahkan pada Selasa (21/1).

    Mengapa dia seperti buru-buru meninggalkan pelatnas yang dihuninya sejak 2003? Apa pula alasan utama meninggalkan pelatnas yang selama 10 tahun dihuninya? Berikut perikan tanya-Jawab Simon dengan Harian BOLA.

    Anda sudah bulat hati meninggalkan Pelatnas Cipayung?
    Ya, saya sudah berkesimpulan untuk meninggalkan pelatnas yang saya huni sekitar 10 tahun.

    Jadi, Simon bukan didepak, tetapi memilih mengundurkan diri?
    Ya, saya mundur, bukan dicoret, didepak, atau didegradasi dari pelatnas seperti berita yang muncul di media.

    Apa yang membuat Simon bulat hati meninggalkan pelatnas?
    Sebenarnya sejak akhir tahun lalu saya sudah mau mundur. Saya melihat ada kondisi yang tidak nyaman. Seperti orang bekerja, untuk bisa berprestasi harus didukung kondisi yang nyaman.

    Bisa dijelaskan soal kondisi yang tidak nyaman itu?
    Ya, semua orang tahu tahun lalu saya kerap cedera. Akhirnya ranking saya jeblok. Saya pun harus merangkak dari turnamen kelas grand prix atau grand prix gold. Ketika saya banyak gagal, saya sudah mendapat ancaman dan ultimatum akan dikeluarkan dari Cipayung. Seharusnya kan didukung untuk bangkit.

    Tapi kan kemudian Anda bisa juara di Indonesia Grand Prix Gold di Yogyakarta, September 2013. Apa masih juga kurang nyaman setelah itu?
    Benar. Setelah juara di Yogyakarta, saya pengin terus berlaga di turnamen kelas grand prix atau grand prix gold lebih dulu. Tujuannya untuk mengembalikan performa dan mendongkrak ranking saya dulu.

    Lalu?
    Entah bagaimana, saya tidak tahu karena memang tidak pernah diajak bicara sama pengurus. Tahu-tahu di awal tahun muncul pernyataan di media bahwa saya ditargetkan masuk semifi nal Korea Super Series dan Malaysia Super Series. Ini kan seperti anak SD tetapi disuruh ikut ujian SMA atau perguruan tinggi.

    Selama ini memang tidak pernah ada komunikasi dengan pengurus?
    Tidak pernah. Saya kalau bicara hanya dengan pelatih.

    Dengan kasus ini, sepertinya Anda jadi sasaran tembak?
    Benar. Ada kesan saya itu dimusuhi dan menjadi pelampiasan dendam. Padahal, banyak juga pemain lain samasama tidak berprestasi, tetapi saya yang menjadi sasaran tembak di media. Tapi ya sudah tidak mengapa.

    Setelah mundur, apa kegiatan Anda?
    Saya masih tetap berlatih di klub Tangkas Specs sambil menunggu surat persetujuan dari Pak Gita, Ketua Umum PBSI. Saya akan tetap main sebagai pemain profesional.

    Yang terdekat di mana?
    Saya akan membela tim Musica Champion di ajang Djarum Superliga Badminton di Surabaya, Februari nanti.

    Penulis: Broto happy W.; Sumber: Harian BOLA
    Link: http://www.bolanews.com/read/raket/b...an-Tembak.html
    ..................... _ _ _

  6. #86
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Quote Originally Posted by pinwin View Post
    kan seperti anak SD tetapi disuruh ikut ujian SMA atau perguruan tinggi.
    Mon, saya ngaku deh saya ini levelnya kelas SD.
    Tapi sampean udah bukan level SMA atau kuliah.
    Sampean udah ada dilevel paling atas. Udah di dunia kerja, mustinya udah jadi DIREKTUR atau CEO.

    Jangan banyak alasan, semua orang juga bisa liat kualitas sampean :)

  7. #87
    Join Date
    Jan 2010
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    2,989

    Default

    Quote Originally Posted by pinwin View Post
    Entah bagaimana, saya tidak tahu karena memang tidak pernah diajak bicara sama pengurus. Tahu-tahu di awal tahun muncul pernyataan di media bahwa saya ditargetkan masuk semifi nal Korea Super Series dan Malaysia Super Series. Ini kan seperti anak SD tetapi disuruh ikut ujian SMA atau perguruan tinggi.
    Saya pikir targetnya sangat wajar mengingat senioritasnya simon dibanding pemain seumur negara lain, pengalaman, dll. Justru aneh kalau simon minta ujian level SD terus padahal umur hampir kepala 3.
    Leaving a racket unused for more than 3 days, is a crime against Badminton

  8. #88
    Join Date
    Mar 2010
    Posts
    1,596

    Default

    Dari Wawancara sudah bisa ditarik kesimpulan sebenarnya KUALITAS seorang SIMON seperti apa

    Mungkin dia lupa, bahwa didunia atlit Profesional hanya ada 2 kata : Menang/BERhasil atau Kalah/Gagal, tidak ada kata Kasihan. Kalau prosentase Menang/Berhasil lebih banyak silahkan berlanjut, dan berlaku sebaliknya

  9. #89
    Join Date
    Feb 2014
    Location
    Ungaran & Jepara
    Posts
    3,978

    Default

    Quote Originally Posted by steve2010 View Post
    Dari Wawancara sudah bisa ditarik kesimpulan sebenarnya KUALITAS seorang SIMON seperti apa

    Mungkin dia lupa, bahwa didunia atlit Profesional hanya ada 2 kata : Menang/BERhasil atau Kalah/Gagal, tidak ada kata Kasihan. Kalau prosentase Menang/Berhasil lebih banyak silahkan berlanjut, dan berlaku sebaliknya
    benul sekali suhu...
    ane sependapat juga...
    didunia atlit Profesional hanya ada 2 kata : Menang/BERhasil atau Kalah/Gagal

    Stop Smooking, Lets Play Badminton

  10. #90
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Hendra Setiawan dan Obrolan di Pengujung 2013

    Recent update BBM milik saya pada Rabu (19/2) jelang siang dihiasi oleh foto sepasang bayi kembar. Di sebelahnya, tertulis nama Hendra Setiawan. Ternyata, Hendra dan istrinya, Sandiani Arief baru saja dianugerahi sepasang bayi kembar laki-laki dan perempuan.

    Peristiwa ini pun kemudian membawa ingatan ke waktu beberapa bulan sebelumnya di pengujung 2013. Ketika itu, selepas sesi latihan pagi di GOR Pelatnas Cipayung, Hendra sempat berbincang-bincang mengenai target di tahun 2014 dan harapan-harapan besarnya.

    Meski sudah meraih banyak gelar bergengsi, mulai dari medali emas Olimpiade, juara dunia (dua kali dengan pasangan yang berbeda), Asian Games, SEA Games, hingga sederet titel BWF super series/premier, namun Hendra seperti belum puas dengan koleksi gelar yang dimilikinya. Maklum saja, gelar All England masih menari-nari menggoda untuk dimiliki.

    Karena itulah, Hendra pun tak ragu untuk menyebut All England sebagai buruan utamanya di tahun 2014, selain tentunya ingin mempertahankan gelar juara dunia dan merebut kembali medali emas Asian Games, plus menjadi tulang punggung Indonesia untuk meraih Piala Thomas untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir.



    All England memang masih menjadi mimpi besar Hendra. Meski sudah mulai jadi ganda yang diperhitungkan di level dunia sejak bertahun-tahun silam saat berpasangan dengan Kido, Hendra belum pernah sekalipun merasakan nikmatnya mengangkat trofi All England. Karena itulah, tahun 2014 ini dianggap sebagai kesempatan terbaik untuk Hendra meraih gelar All England.

    Pasalnya duet Ahsan/Hendra yang baru berusia satu tahun lebih tengah menjadi mata badai di persaingan nomor ganda putra dunia. Mereka tengah berada di performa terbaik dan memiliki kesempatan besar merebut gelar All England.

    Berbicara panjang lebar soal target dan harapan, kemudian pembicaraan pun berlanjut pada fakta bahwa Ahsan dan Hendra akan menyandang status Ayah pada tahun 2014 ini. Di sinilah kemudian sisi menariknya, jika Ahsan diprediksi akan menjadi Ayah pada bulan Januari, maka Hendra justru diprediksi kemungkinan akan menjadi Ayah pada Februari hingga awal Maret.

    Awal Maret adalah waktu pelaksanaan All England tahun ini, yaitu tepatnya pada 4-9 Maret. Pertanyaan selanjutnya di penghujung tahun 2013 itu pun kemudian bisa ditebak, adakah nantinya proses menunggu anak pertama ini akan mengganggu persiapan menuju All England atau bahkan membatalkan keikutsertaan Hendra ke All England jika waktu kelahirannya ternyata benar-benar bersamaan? Bagaimanapun, Hendra yang telah mengikat janji suci dengan sang istri di tahun 2011, kelahiran anak ini jelas merupakan ‘prestasi’ yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama.

    Saat itu Hendra tidak menampilkan keterkejutan dalam raut wajahnya menghadapi pertanyaan ini. seolah-olah jawaban dari pertanyaan ini memang telah dia pikirkan dan pertimbangkan sebelumnya. Hendra pun menyebut bahwa dirinya akan tetap berangkat ke All England meskipun itu berarti dia tak menunggu proses kelahiran anaknya. Semua demi tanggung jawabnya mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia.



    Namun akhirnya Hendra pun tidak dihadapkan pada pilihan sulit itu. Hendra masih ada di Indonesia ketika sepasang putra-putri nya dilahirkan ke dunia ini. Hendra masih memiliki waktu untuk bercengkrama dengan putra-putrinya sebelum bertolak ke Birmingham untuk All England. Mungkin Richard dan Richelle, nama putra dan putri Hendra, sendiri juga sudah tak sabar untuk menyaksikan kesuksesan sang Ayah di turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu. Yang pasti, bertambah lagi satu motivasi Hendra untuk menjadi juara, apalagi kalau bukan untuk memberikan kado bagi keluarga kecilnya. Semoga! Semoga Ahsan/Hendra bisa juara!

    Sumber: foodballgame | mens sana in corpore sano. abis makan di sana makan lagi di sono
    ..................... _ _ _

  11. #91
    Join Date
    Jan 2014
    Location
    Jakarta
    Posts
    8

    Default

    Selain berasal dari jakarta dan wilayah barat Indonesia, adakah Atlet Badminton yang berpotensi berkembang manjadi atlet dunia dari Indonesia Bagian Timur? Info dong?
    Informasi dan tips seputar mesin fotokopi hanya di OSC Office.

  12. #92
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    Quote Originally Posted by deva09 View Post
    Selain berasal dari jakarta dan wilayah barat Indonesia, adakah Atlet Badminton yang berpotensi berkembang manjadi atlet dunia dari Indonesia Bagian Timur? Info dong?
    kalo dulu ada nama rexy mainaky dari maluku.
    sekarang lilyana natsir dari manado.

  13. #93
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    SURABAYA
    Posts
    1,402

    Default

    Victor Walikota Surabaya Cup
    2014

    Ohori Aya [JPN] VS Febby
    Angguni [1] [INA] 16-21 22-20
    21-16 1:28

    kalah dari piyik japan

  14. #94
    Join Date
    Dec 2013
    Location
    HANNA ITU CUMA NAMA ID
    Posts
    1,175

    Default

    Quote Originally Posted by ZAM'S0982 View Post
    Victor Walikota Surabaya Cup
    2014

    Ohori Aya [JPN] VS Febby
    Angguni [1] [INA] 16-21 22-20
    21-16 1:28

    kalah dari piyik japan
    Behahahaha piyik

    Aya ohori mukanya cipokable juga tuh

    Febby kapan maen ke ss??

  15. #95
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    JAKARTA, Kompas.com - Pebulu tangkis ganda campuran, Tontowi Ahmad melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya, Michelle Harminc, Sabtu (02/08/2014).

    Menurut sumber Kompas.com, pernikahan dilangsungkan di kediaman Michelle di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dalam foto yang diunggah di Instagram, tampak kedua mempelai didampingi beberapa penghuni Pelatnas Cipayung seperti pasangan Tontowi, Liliyana Natsir serta pelatiuh ganda campuran, Richard Mainaky dan Nova Widianto.

    Tontowi Ahmad yang dilahirkan di Banyumas, 18 Juli 1987 memutuskan menikah dengan Michelle setelah diputuskan tidak berangkat ke kejuaraan dunia BWF di Kopenhagen, Denmark, 25-31 Agustus mendatang.

    Tontowi bersama pasangannya, Liliyana Natsir merupakan juara bertahan di nomor ganda campuran. Keduanya menjadi juara saat kejuaraan dunia berlangsung di Guangzhou, Tiongkok pada 2013 lalu.

    Owi dan Butet gagal mempertahankan gelarnya setelah Owi belum juga pulih dari cedera kaki yang ia derita saat ambil bagian di The Star Australian Open Super Series 2014.

    PBSI akhirnya memutuskan tidak memberangkatkan Owi/Butet agar dapat berkonsentrasi menghadapi ajang Asian Games di Incheon pada akhir September.

    Menurut sumber Kompas.com pula, pernikahan Owi dan Michelle yang biasa dipanbggil Mici ini berlangsung sederhana dan dihadiri hanya kalangan terbatas. Sementara resepsi akan berlangsung beberapa bulan mendatang.

    Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2014...kan.Pernikahan

  16. #96

    Default

    masih menanti bintang tepok bulu dari kalimantan :) #yanglagimuncul praveen

  17. #97
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2015...ermain.Rangkap

    PALEMBANG, Kompas.com – Atlet spesialis ganda asal PB Djarum, Vita Marissa kini tengah berada di Palembang, Sumatera Selatan guna bertarung di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Sumatera Selatan Open 2015. Bersama Shendy Puspa Irawati ia diunggulkan di tempat pertama nomor ganda putri, sementara di ganda campuran ia turun bersama juniornya Jeka Wiratama.

    Pada laga Rabu (25/2) sore, Vita sukses memenangkan laga pertamanya bersama Shendy. Berjumpa dengan wakil Malibu Medan, Cindy Ong/Rhidatia Eka Putri, dimana mereka belum menemui hambatan berarti dan menang telak 21-6 dan 21-7. Sementara di nomor ganda campuran, Jeka/Vita pun berhasil melaju mulus setelah meraih kemenangan 21-10 dan 21-17 atas Joko Aji Darmawandi/Fransisca Rahardja dari Tangkas Jakarta.

    “Di Palembang ini saya tentu berharap bisa kembali menang, karena terakhir saya bertanding di Palembang saya berhasil juara,” ujar Vita saat ditemui di GOR Dempo, Jakabaring Sport City.

    Tahun lalu, Vita bersama Shendy berhasil menjadi juara di venue yang sama. Kala itu mereka menjadi yang terbaik di ajang Indonesian Masters 2014 yang berlevel grand prix gold, sementara di nomor ganda campuran, Vita yang kala itu turun bersama Muhammad Rijal harus puas menjadi runner up usai kalah dari junior mereka di Pelatnas, Riky Widianto/Richi Puspita Dili.

    Terlepas dari kenangan manisnya di GOR Dempo, Vita menilai bahwa persaingan di Djarum Sirnas kali ini pun belum memiliki banyak perubahan berarti. “Memang banyak atlet muda yang naik ke dewasa, tetapi mereka masih butuh proses untuk bisa lebih berkembang. Jadi peta persaingan masih belum berbeda seperti tahun lalu,” lanjutnya.

    Di babak perempat final nomor ganda putri, Vita/Shendy akan berjumpa dengan wakil Mutiara Cardinal, Linda Mutiara Pertiwi/Sinta Arum yang melaju tanpa memeras keringat usai rival mereka, Elizabeth Matindas/Mia Mawarti Utami dari Guna Dharma Bandung batal berlaga. Sedangkan di nomor ganda campuran, Jeka/Vita akan ditantang oleh wakil Guna Dharma Bandung/Tjakrindo Masters, Rizko Azuro/Febby Angguni.

  18. #98
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2015....Almarhum.Papa

    MULHEIM, KOMPAS.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Rian Agung Saputro, lolos ke babak kedua Jerman Terbuka 2015 usai mengalahkan ganda tuan rumah, Fabian Holzer/Mark Lamsfuss. Dalam waktu 44 menit, Berry/Rian menang 21-10, 16-21, 21-12, Rabu (26/2/2015).

    "Berry/Rian hari ini tampil bagus. Mereka juga kan sebenarnya punya kemampuan yang masih di atas lawan. Hanya saja tadi di gim kedua mereka sempat kendor. Rian seperti kurang konsentrasi. Untuk Berry sendiri enggak ada masalah, walaupun dia sedang dapat musibah dengan kehilangan ayahnya. Namun, dia justru kelihatan lebih termotivasi dan ingin menunjukkan kemampuannya," kata Chafidz Yusuf, pelatih ganda putra.

    Kemenangan ini memang memiliki arti tersendiri bagi Berry. Dalam suasana duka, Berry harus berjuang untuk menyelesaikan pertandingannya di babak pertama.

    Atlet besutan PB Djarum ini baru saja mendapat kabar duka beberapa saat sebelum turun bertanding. Sang Ayah, Ade Suhandi, meninggal dunia Rabu pagi karena stroke yang dideritanya .

    "Waktu di lapangan saya tidak terpengaruh, tapi begitu selesai main rasanya sedih, pingin nangis karena enggak bisa lihat wajah Papa untuk terakhir kali," kata Berry tak bisa menyembunyikan kesedihan.

    "Saya tahunya malah dari teman-teman yang nge-chat di Line dan Facebook. Sempat kaget karena Mama di rumah juga enggak ngabarin. Mungkin sengaja biar konsentrasi saya tidak terpecah. Papa sudah dimakamkan langsung siang tadi. Sekarang saya tinggal mendoakan saja, karena memang tidak bisa apa-apa lagi," ungkap Berry.

    Kondisi ayah Berry mulai menurun sejak Agustus tahun lalu. Kala itu, Berry yang tengah bertanding pada Kejuaraan Dunia di Denmark mendapat kabar Ayahnya harus dirawat karena stroke.

    "Dari situ sudah tidak ada peningkatan. Kondisi Papa semakin drop, makin kurus dan enggak mau makan. Sebelum berangkat ke Austria saya sempat pamit. Papa mendoakan supaya pertandingannya lancar, kalau bisa juara. Makanya di sini saya ingin tetap semangat demi Papa," tambah Berry.

    Berry sendiri mengaku sempat mendapat firasat kemarin malam. Ia dan rekannya, Edi Subaktiar, mendengar lagu yang berjudul "Kehilangan" dari Rhoma Irama.

    "Di situ saya bilang ke Edi, 'Ini lagunya kayak untuk kehilangan orang tua ya, coba dengerin lagu ini, kalau sudah kehilangan baru kerasa ya'. Mungkin ini semacam firasat. Ternyata paginya saya dapat kabar duka seperti ini," ungkap atlet kelahiran Sukabumi, 3 Oktober 1991 tersebut.
    ======
    Semoga Berry diberikan kekuatan dan termotivasi jadi Juara

  19. #99
    Join Date
    Feb 2014
    Location
    Ungaran & Jepara
    Posts
    3,978

    Default

    Quote Originally Posted by jualkaos2010 View Post
    Sumber: http://olahraga.kompas.com/read/2015....Almarhum.Papa

    MULHEIM, KOMPAS.com - Pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Rian Agung Saputro, lolos ke babak kedua Jerman Terbuka 2015 usai mengalahkan ganda tuan rumah, Fabian Holzer/Mark Lamsfuss. Dalam waktu 44 menit, Berry/Rian menang 21-10, 16-21, 21-12, Rabu (26/2/2015).

    "Berry/Rian hari ini tampil bagus. Mereka juga kan sebenarnya punya kemampuan yang masih di atas lawan. Hanya saja tadi di gim kedua mereka sempat kendor. Rian seperti kurang konsentrasi. Untuk Berry sendiri enggak ada masalah, walaupun dia sedang dapat musibah dengan kehilangan ayahnya. Namun, dia justru kelihatan lebih termotivasi dan ingin menunjukkan kemampuannya," kata Chafidz Yusuf, pelatih ganda putra.

    Kemenangan ini memang memiliki arti tersendiri bagi Berry. Dalam suasana duka, Berry harus berjuang untuk menyelesaikan pertandingannya di babak pertama.

    Atlet besutan PB Djarum ini baru saja mendapat kabar duka beberapa saat sebelum turun bertanding. Sang Ayah, Ade Suhandi, meninggal dunia Rabu pagi karena stroke yang dideritanya .

    "Waktu di lapangan saya tidak terpengaruh, tapi begitu selesai main rasanya sedih, pingin nangis karena enggak bisa lihat wajah Papa untuk terakhir kali," kata Berry tak bisa menyembunyikan kesedihan.

    "Saya tahunya malah dari teman-teman yang nge-chat di Line dan Facebook. Sempat kaget karena Mama di rumah juga enggak ngabarin. Mungkin sengaja biar konsentrasi saya tidak terpecah. Papa sudah dimakamkan langsung siang tadi. Sekarang saya tinggal mendoakan saja, karena memang tidak bisa apa-apa lagi," ungkap Berry.

    Kondisi ayah Berry mulai menurun sejak Agustus tahun lalu. Kala itu, Berry yang tengah bertanding pada Kejuaraan Dunia di Denmark mendapat kabar Ayahnya harus dirawat karena stroke.

    "Dari situ sudah tidak ada peningkatan. Kondisi Papa semakin drop, makin kurus dan enggak mau makan. Sebelum berangkat ke Austria saya sempat pamit. Papa mendoakan supaya pertandingannya lancar, kalau bisa juara. Makanya di sini saya ingin tetap semangat demi Papa," tambah Berry.

    Berry sendiri mengaku sempat mendapat firasat kemarin malam. Ia dan rekannya, Edi Subaktiar, mendengar lagu yang berjudul "Kehilangan" dari Rhoma Irama.

    "Di situ saya bilang ke Edi, 'Ini lagunya kayak untuk kehilangan orang tua ya, coba dengerin lagu ini, kalau sudah kehilangan baru kerasa ya'. Mungkin ini semacam firasat. Ternyata paginya saya dapat kabar duka seperti ini," ungkap atlet kelahiran Sukabumi, 3 Oktober 1991 tersebut.
    ======
    Semoga Berry diberikan kekuatan dan termotivasi jadi Juara
    turut berbelasungkawa yg sedalamnya utk Berry., semoga arwah ayahnya diterima di sisi-Nya.. dan keluarga yg ditinggalkan diberikan kesabaran...amin

    tunjukkan kemampuan terbaikmu demi sang ayah, Berr.!!...

    Stop Smooking, Lets Play Badminton

  20. #100
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    Pasuruan
    Posts
    1,137

    Default

    Para pemain putri Indonesia yang saat ini ada di pelatnas rata rata sudah menghuni pelatnas sekitar lima tahunan. Tapi prestasi masih kalah jauh dibandingkan pemain negara lain, khususnya China.
    Apa solusinya ya...?
    Ketika Tangan Terayun dan Raket Menghantam Bulu Putih, Di Saat itulah Hatiku Merasa Tidak Sangat Kacau.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •