Selasa, 30 September 2014 06:59:36


Tim bulutangkis Indonesia berhasil memenuhi target dua medali emas di ajang Asian Games 2014. Dua medali emas dipersembahkan oleh pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari dan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sementara itu nomor ganda campuran menyumbang dua medali lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang meraih perak, serta Praveen Jordan/Debby Susanto yang mendapat medali perunggu.

"Selamat kepada tim bulutangkis Indonesia yang telah meraih dua medali emas, satu medali perak dan satu perunggu. Ini adalah prestasi yang membanggakan, bulutangkis telah memenuhi target dua emas yang telah ditetapkan. Terima kasih atas perjuangan tim selama Asian Games dan selamat kembali ke Tanah Air," ujar Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.

Seperti diungkapkan oleh manajer tim Lius Pongoh, tim bulutangkis memang menargetkan dua emas di Asian Games 2014, meskipun perkiraan meleset di nomor ganda campuran. Tontowi/Liliyana yang ditargetkan untuk meraih medali emas, belum berhasil di partai final dan membawa pulang medali perak.

"Tontowi/Liliyana sudah berusaha namun lawan tampil lebih baik, semoga Tontowi/Liliyana dapat mengambil pelajaran dari pertandingan ini dan bisa membalas kekalahan dan tampil lebih baik di turnamen selanjutnya," komentar Gita usai laga final antara Tontowi/Liliyana melawan Zhang Nan/Zhao Yunlei dari Tiongkok.

Pencapaian Greysia/Nitya memang melampaui target awal yang ditetapkan. Pasangan ganda putri rangking sepuluh dunia ini awalnya hanya ditargetkan untuk membawa pulang medali perunggu, namun mampu menggondol emas.

"Evaluasi secara keseluruhan, penampilan para pemain sudah cukup bagus, mereka sudah berusaha. Target kami dua emas memang tercapai tapi memang perkiraan meleset di ganda putri dan ganda campuran," ujar Lius.

Lius juga menambahkan bahwa kiprah pemain muda selama Asian Games 2014 juga sudah cukup baik. Namun Ihsan Maulana Mustofa, Jonatan Christie dan Hanna Ramadini dinilai memang masih kurang jam terbang, apalagi kejuaraan ini levelnya cukup tinggi. Jelang Olimpiade 2016, Lius mengatakan bahwa para pemain harus lebih dipersiapkan lagi, khususnya pemain-pemain pelapis yang seharusnya dapat mendampingi pemain senior. (*)