Results 1 to 15 of 15

Thread: Simon Santoso Keluar Pelatnas Lagi

  1. #1

    Default Simon Santoso Keluar Pelatnas Lagi

    Keputusan Simon Santoso sudah bulat. Setelah Agustus tahun 2014 kembali masuk ke Pelatnas Cipayung, kini pemain asal klub Tangkas Jakarta ini resmi meninggalkan kawah candradimuka bulu tangkis Indonesia tersebut.

    Menurut Simon, alasan juara Djarum Indonesia Terbuka 2008 dan 2012, peraih emas SEA Games 2011, juara Singapura Super Series dan Malaysia Grand Prix Gold 2014 ini, hengkang dari Cipayung adalah demi kenyamanan hati saja. Dia menyebut kondisinya di pusat pelatihan bulu tangkis Indonesia itu belakangan kurang kondusif.

    “Saya memilih mundur dengan alasan mencari kenyamanan saja. Seperti di klub dulu setelah keluar dari Pelatnas Cipayung, saya juga merasa lebih nyaman dan tidak terbebani,” sebut Simon.

    Meski tidak diungkapkan secara terbuka, suami dari Evelyn Carmelita ini merasa tidak dihargai. Sebagai pemain yang sudah dewasa, dirinya memang tidak menghamba untuk dihormati, tetapi dia melihat tidak ada keterbukaan di Pelatnas Cipayung.

    Simon menyebut pada awalnya, dirinya didaftarkan PP PBSI untuk diberangkatkan berlaga ke turnamen Malaysia Super Series, April nanti. Turnamen ini satu rangkaian dengan Singapura Terbuka Super Series dan Selandia Baru Grand Prix Gold.

    Namun, setelah mengukir hasil mengecewakan dalam turnamen seri Eropa seperti di Jerman Grand Prix Gold dan All England Premier Super Series lalu, tanpa sepengetahuannya, nama Simon kemudian malah dicoret untuk tampil ke Malaysia.

    Yang membuat Simon semakin meradang, keputusan pencoretan namanya itu sebelumnya tidak dikomunikasikan oleh pengurus kepada dirinya.

    "Dicoret atau tidak dikirim ke turnamen itu sesuatu yang biasa. Sebagai pemain, batal dikirim itu juga bukan sesuatu yang aneh. Apalagi hasil di seri Eropa lalu saya memang jeblok, jadi wajar kalau tidak jadi dikirim ke Malaysia Terbuka," tuturnya.

    "Cuma, sebagai pemain, mengapa saya tidak diajak bicara dulu. Pencoretan itu malah tidak saya ketahui dari awal. Apa susahnya pengurus ngomong? Komunikasi pengurus dengan pemain memang tidak bagus," katanya.

    Yang membuat Simon makin prihatin, ketika dia bertanya soal pencoretan yang tidak dibicarakan dengan dirinya itu, Simon seolah malah dipingpong. Pengurus yang satu dengan yang lain saling melempar tanggung jawab.

    "Setelah saya tanya ke pengurus, mereka akhirnya malah ribut sendiri," tegasnya.

  2. #2
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    iya... semua atlet tunggal senior keluar aja.
    atlet tunggal dimulai dari nol aja.

    tiap ada atlet terpaksa keluar, pasti alasannya di ping-pong!
    padahal dia main bulutangkis....

  3. #3
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    4,348

    Default

    Kadang ga ngerti sama SS ini. Apa mau nya seh?
    Ga sadar kali yah umurnya udah berapa?
    Ga sadar kali kalau udah dikasih kesempatan 2 kali tapi 2 2 nya kalah di babak awal?
    Terus maunya tiap turnamen main dan dibiayain?

    Masak udah dedengkot di pelatnas tapi ga lolos babak kualifikasi?
    Apa perlu dikomunikasikan lagi kalau SS ini udah tua, dedengkot dan harus jadi juara?
    Kalau begitu doang mah, nubie juga bisa

  4. #4
    Join Date
    Jan 2010
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    2,989

    Default

    Sepertinya pemain Indonesia nggak siap dengan reward dan punishment
    Itu sebuah konsekuensi dan mestinya nggak perlu bertanya lagi

  5. #5
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    sekarang bagi pemain senior, pelatnas adalah tempat untuk atlet berprestasi (titik, nggak pake koma)... nggak cucok sama pengurus ya keluar aja. kamu kan dah gede, punya nama, sudah bisa dapetin sponsor tuk tanding ke luar negeri sendiri. yasudah sana pergi

    sedangkan pelatnas bagi pemain junior, ya kesempatan berlatih dengan pelatih & fasilitas terbaik di negeri ini beserta kesempatan tuk bertanding ke luar negeri yg mana susah tuk di dapati jika masih berada di klub dengan dana minim. jadi jangan sia-sia kan kesempatan meskipun dengan status magang dsb...

    jika memang pemain berbakat masuk pelatnas lalu berusaha keras (bahkan lebih keras lagi).... InsyaAllah suatu saat pasti ada jalan tuk sukses.

    Contoh paling pas saat ini ya M.Ahsan & Hendra Setiawan.

    atau jika sudah keluar dari pelatnas, ya bantulah negeri ini dengan membimbing pemain junior seperti halnya Tri Kusharyanto, Vita Marissa atau Alamsyah Yunus yang tidak segan bermain di tingkat nasional (sirnas).
    ..................... _ _ _

  6. #6

    Default

    Tp kok yg keluar pelatnas prestasinya lebih baik ya..
    Kaya si hayom skrg lebih baik drpd dl di pelatnas
    .
    Simon dl jg gt diluar pelatnas final trus,skrg malah maem sekali aja klah..

    Apa kebetulan saja?

  7. #7

    Default

    Quote Originally Posted by dadak View Post
    Tp kok yg keluar pelatnas prestasinya lebih baik ya..
    Kaya si hayom skrg lebih baik drpd dl di pelatnas
    .
    Simon dl jg gt diluar pelatnas final trus,skrg malah maem sekali aja klah..

    Apa kebetulan saja?
    the power of ga mau rugi pake duit sendiri suhu

  8. #8
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Surabaya
    Posts
    1,693

    Default

    mungkin artikel ttg Rudy Hartono ini cucok tuk menjewer atlet2 sekarang.

    m.cnnindonesia.com/olahraga/20150317182017-170-39814/rudy-hartono-juara-dilarang-manja/#14269963749761&height:200




    Bagi Rudy, tak ada rahasia dalam mencapai prestasi
    mengagumkan tersebut kecuali satu kata: kerja keras!
    Manja menjadi kata dan perilaku yang pantang dimiliki.

    Begitulah pendapat yang dipegang teguh pria yang
    memperoleh penghargaan dari Guiness Book of World
    Records pada 1982, lantaran berhasil meraih juara All
    England sebanyak delapan kali.

    Rudy Hartono kecil langsung mendapat pelatihan intensif
    saat menyatakan minatnya menjadi juara di cabang
    olahraga bulu tangkis. Usianya baru menginjak delapan
    tahun saat sang ayah, melatihnya secara intensif di klub
    bulu tangkis bernama Oke.

    "Olahraga itu umurnya terbatas. Memulainya semakin muda,
    akan semakin baik," kata Rudy kepada CNN Indonesia.
    "Seperti saya, pas. Jadi usia 18 tahun saya sudah bisa jadi
    juara."

    Bulu tangkis, menurut Rudy, memiliki batasan umur hingga
    30 tahun saja. Dan untuk itu, atlet bulu tangkis sebaiknya
    memaksimalkan waktu muda mereka. Kesehariannya harus
    diisi dengan latihan. "Latihan itu harus overload," katanya
    menegaskan.

    Pria kelahiran Surabaya ini mengaku kerap berlatih hingga
    lelah luar biasa. Berlatih, menurutnya, bisa membuat otot
    memiliki memori sendiri. "Semua pukulan nantinya akan
    menjadi reflek."

    Di samping semua gerakan akan menjadi efisien karena
    sudah menjadi reflek, dampak positif berlatih juga dapat
    meminimalisir kemungkinan cedera, karena melatih otot.
    "Saya itu enggak pernah kena cedera."

    Bagian terpenting dari latihan, lanjut pria dengan tinggi
    badan 182 cm ini adalah dilakukan tak hanya menjelang
    pertandingan semata. "Harus terus menerus supaya
    terbiasa. Jadi saat pertandingan tidak mudah lelah dan
    tidak gampang tegang."

    Pernah Tanpa Pelatih

    Rudy juga menganut prinsip bahwa berhasi atau tidak
    seorang pemain bulu tangkis memenangi sebuah
    pertandingan, tidak bergantung pada fasilitas dan
    pelatihnya.

    "Pemain itu menentukan nasibnya sendiri ketika sudah di
    lapangan," kata Rudy .

    "Keberhasilan itu 100 persen tidak bergantung pada sekitar,
    baik itu pelatih ataupun fasilitas latihan," kata Rudy
    menegaskan.

    Ia pun mencontohkan yang dilakukannya jelang gelaran All
    England pertamanya pada 1968. Saat itu ia berlatih sangat
    keras selama lima bulan penuh. "Dan itu tanpa pelatih."

    Ia mencontohkan kasus hengkangnya Tommy Sugiarto dari
    pelatnas Cipayung. Masalah itu muncul lantaran pergantian
    pelatih yang dikabarkan tanpa komunikasi terlebih dulu
    dengan sang pemain.

    Menurut Rudy, Tommy seharusnya tak terpengaruh siapapun
    pelatihnya. "Jika ia seorang juara, maka siapapun
    pelatihnya takkan mengubah itu."

    Kejadian serupa juga pernah terjadi ketika mantan
    pebulutangkis andalan Indonesia, Taufik Hidayat juga
    pernah membuat keputusan yang sama beberapa tahun
    silam. Meski demikian, Rudy tak sepenuhnya menyalahkan
    Persatuan Otoritas Olahraga Bulu Tangkis di Indonesia
    (PBSI).

    PBSI, menurut Rudy, sudah benar melakukan pelatihan
    terhadap para atletnya. Hanya saja, lanjut Rudy, atlet harus
    juga mengembangkan pola pelatihan itu sendiri.

    Karakter seorang atlet memang menjadi hal yang selalu
    ditekankan oleh Rudy. Kerja keras, jangan manja, dan
    tentukan nasibmu sendiri menjadi kata-kata yang terus
    diulang dalam sesi wawancara bersamanya.

    Baginya, mereka yang ingin menjadi jawara di bidangnya,
    terutama badminton, memang harus memiliki karakter
    seorang juara. Rudy pun menuturkan bahwa ada tiga hal
    yang menjadikan seseorang berkarakter juara.

    Pertama adalah disiplin dengan kadar sangat tinggi. Ia
    menuntut agar seorang atlet memiliki jadwal latihan keras
    yang harus diikuti tanpa banyak dalih. Tak hanya membuat
    dan mengikuti sembarang jadwal, namun jadwal yang dibuat
    harus lah dalam jangka waktu yang cukup lama.

    Selain disiplin, fokus menjadi hal kedua yang harus dimiliki
    mereka yang ingin menjadi juara. Menurut pria yang masih
    bugar di usia 66 tahun itu, fokus dan meyakini bisa menjadi
    juara itu sangat penting.

    "Saya dulu yakin ingin jadi juara, makanya saya persiapan
    juga 100 persen," kata Rudy. "Saya selalu berlatih seperti
    sedang menjalani pertandingan."

    Disiplin yang baik dan fokus, lanjut Rudy, harus dilengkapi
    dengan ketekunan. Ketekunan yang dimaksud Rudy adalah
    sabar mengikuti tahapan untuk menjadi juara.

    "Tidak ada yang bisa menjadi juara dengan cara langsung.
    Semua pasti melewati tahapan dari awal terlebih dulu."

  9. #9
    Join Date
    Jul 2014
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    78

    Default

    seharusnya pencoretan wajib dikomunikasikan dengan player walaupun sebelumnya punya prestasi yang kurang baik, apalagi simon adalah pemain senior hal ini menurut saya kurang sopan dan tidak etis sama sekali.

  10. #10
    Join Date
    Jan 2010
    Location
    Yogyakarta
    Posts
    2,989

    Default

    Quote Originally Posted by Caesarros View Post
    seharusnya pencoretan wajib dikomunikasikan dengan player walaupun sebelumnya punya prestasi yang kurang baik, apalagi simon adalah pemain senior hal ini menurut saya kurang sopan dan tidak etis sama sekali.
    Kalau nggak dikomunikasikan, nggak mungkin simon bisa tahu
    Buktinya komentar simon yang di bold biru di bawah ini juga kontradiktif

    Quote Originally Posted by dadak View Post
    "Dicoret atau tidak dikirim ke turnamen itu sesuatu yang biasa. Sebagai pemain, batal dikirim itu juga bukan sesuatu yang aneh. Apalagi hasil di seri Eropa lalu saya memang jeblok, jadi wajar kalau tidak jadi dikirim ke Malaysia Terbuka," tuturnya.

    "Cuma, sebagai pemain, mengapa saya tidak diajak bicara dulu. Pencoretan itu malah tidak saya ketahui dari awal. Apa susahnya pengurus ngomong? Komunikasi pengurus dengan pemain memang tidak bagus," katanya.
    Leaving a racket unused for more than 3 days, is a crime against Badminton

  11. #11
    Join Date
    May 2011
    Location
    jakarta barat
    Posts
    419

    Default

    pemain yg ga ada prestasinya harusnya jgn banyak tingkah. kcuali uda juara olimpiade, juara dunia, juara asia, juara thomas cup, juara sudirman cup. ini baru merit sama org "besar" aja gayanya uda selangit, mau sok ngikut taufik. tommy jg sama aja.
    mengecewakan sekali pemain senior ga bisa ngasih contoh yg baik buat juniornya.
    ga punya mental juara + skill pas2an. suram

  12. #12
    Join Date
    Dec 2015
    Location
    Surabaya
    Posts
    20

    Default

    Simon Santoso favorit saya sejak dia juara SIngapore open mengalahkan lee chong wei. jangan menyerah SImon

  13. #13

    Default

    Masih bagus ini Simon. Skrg di even PBL India.

  14. #14

    Default

    emang sih simon bisa dibilang kurang berprestasi. dari awal juga ga pernah konsisten, wajar aja kalo udah ga di pelatnas

  15. #15

    Default

    Smoga tetap berprestasi dan membawa nama harum Indonesia..

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •